Advertisement
Korsel Perpanjang Diskon Pajak Bahan Bakar Demi Tekan Inflasi & Ringankan Beban Warga
Advertisement
Harianjogja.com, SEOUL—Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang-mok mengatakan pemerintah akan memperpanjang diskon pajak konsumsi bahan bakar selama dua bulan. Kebijakan ini diputuskan untuk mengendalikan inflasi dan meringankan beban ekonomi masyarakat.
Pemerintah menerapkan diskon 25% pada konsumsi bahan bakar bensin dan diskon 37% pada konsumsi bahan bakar solar dan gas minyak cair (LPG) yang seharusnya berakhir pada bulan ini.
Advertisement
“Harga minyak global kembali mengalami peningkatan baru-baru ini, dan saya pikir tidak dapat dihindari untuk memperpanjang pemotongan pajak dua bulan lagi hingga akhir April,” kata Menteri Choi dalam pertemuan dengan wartawan, Jumat, sebagaimana dilaporkan Yonhap, Jumat (16/2/2024).
Choi menuturkan inflasi diperkirakan akan bertahan sekitar 3% pada semester pertama sebelum mencapai tingkat target sebesar 2% pada sekitar akhir tahun ini.
Baca Juga
AS Tahan Pasokan, Harga Minyak Kembali Memanas
Ini Penyebab Harga Minyak Mentah Jatuh
Tak Naikkan Harga BBM, Pertamina Dinilai Mampu Jaga Stabilisasi dan Daya Beli Masyarakat
Kendati memperpanjang keringanan pajak, Choi menekankan kebijakan tersebut kemungkinan besar tidak akan mengalami kekurangan pendapatan pajak tahun karena fokus kebijakan pemerintah saat ini adalah mendukung penghidupan masyarakat dan merevitalisasi pertumbuhan dengan lebih baik.
Korea Selatan tercatat mengalami kekurangan pendapatan pajak sebesar lebih dari 50 triliun Won (Rp585 triliun) di tengah perlambatan ekonomi pada tahun 2023.
Selain itu, Kementerian Keuangan memperkirakan harga tahun ini akan tumbuh 2,6%. Tercatat pada Januari harga konsumen yang merupakan ukuran utama inflasi, naik 2,8% secara tahunan di bulan Januari. Sekaligus menandai pertama kalinya angka tersebut turun di bawah 3% dalam enam bulan.
“Pemerintah akan terus melakukan upaya maksimal untuk menstabilkan harga, termasuk mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk program diskon buah-buahan dan hasil pertanian,” kata menteri.
Adapun minyak mentah Dubai, yang merupakan patokan Korea Selatan, naik menjadi 79,84 dolar AS (Rp1,25 juta) per barel bulan ini, naik dari 77,33 dolar AS (Rp1,2 juta) pada bulan Desember dan 78,85 dolar AS (Rp1,23 juta) pada bulan Januari,di tengah perang Israel-Hamas dan ketidakpastian geopolitik lainnya.
Korea Selatan bergantung pada impor untuk sebagian besar kebutuhan energinya dan pemerintah telah menerapkan skema pemotongan pajak bahan bakar sejak tahun 2021 dengan besaran pengurangan disesuaikan dengan harga energi global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pengakuan Kedaulatan Palestina, Beberapa Negara Uni Eropa Bakal Deklarasi Bareng
- Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Kementerian PPPA Turun Tangan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN Oleh Caleg Nasdem
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
Advertisement
Rekrutmen Terbuka Panwascam Pilkada Sleman Ditutup, Simak Jadwal Tahapan Seleksi Selanjutnya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mensos: Musyawarah Desa Pengusulan Bansos untuk Hindari Penyalahgunaan Data
- 10 Orang Terjebak Banjir Luwu Berhasil Dievakuasi Tim SAR
- Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Operasional KRL Jogja Solo Ditambah Jadi 30 Perjalanan
- Empat Kades di Bojonegoro Jadi Tersangka Korupsi, Tilap Dana Pembangunan Jalan Total Senilai Rp1,2 M
- Saksi Bongkar Fakta SYL Bayar ART hingga Beli Sapi Rp360 Juta dari Patungan Pegawai Kementan
- Korsleting Listrik Diduga Picu Kebakaran Kandang Ayam di Semarang, 7.000 Anak Ayam Mati Terpanggang
- AstraZeneca Tarik Besar-besaran Vaksin Covid-19 Buatannya, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement