Advertisement

Pemerintah Habiskan Rp1,2 Triliun untuk 224 Km Ruas Jalan di Sumatra

Alifian Asmaaysi
Sabtu, 17 Februari 2024 - 00:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Pemerintah Habiskan Rp1,2 Triliun untuk 224 Km Ruas Jalan di Sumatra Ilustrasi jalan raya. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan penanganan jalan daerah di wilayah Sumatra telah menyerap anggaran mencapai Rp1,2 triliun

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan upaya tersebut dilakukan sebagai implementasi Instruksi Presiden (Inpres) No.3/2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah. "Lokasinya tersebar di 19 Kabupaten/Kota dengan biaya sebesar Rp1,2 triliun dan total panjang 224 km. Program Inpres Jalan Derah (IJD) Sumut tersebar di 4 kawasan atau koridor, yakni di Lintas Timur, Lintas Tengah, Lintas Barat, dan di Kawasan Nias," kata Endra dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (16/2/2024).

Advertisement

Salah satu contohnya, ruas yang sempat ditinjau oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono pada Mei 2023 yakni ruas Jalan Gunting Saga - Teluk Binjei di Kabupaten Labuhan Utara (Labura) sepanjang 5 kilometer dengan biaya penanganan Rp41,6 miliar. "Di Kabupaten Labuhan Utara tersebut juga telah selesai penanganan IJD ruas Teluk Binjei - Tanjung Leidong sepanjang 3 km dengan biaya peningkatan jalan sebesar Rp29,4 miliar," kata Jubir Endra.

Baca Juga

Jalan Mulus, 596 km Tol Trans-Sumatera Beroperasi hingga Juli

Ada Penyesuaian Tarif di Empat Ruas Jalan Tol Trans Sumatra Tahun Ini

Kabar Baik, Tol Trans Sumatera Tahap 1 Selesai Desember 2023

Selain menyelesaikan penanganan IJD, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan penanganan jalan rusak di kawasan Liang Melas Datas di Kabupaten Karo yang juga dikenal dengan Jalan ke Kampung Jeruk atau Jalan Jeruk. Perbaikan jalan jeruk yang rusak tersebut berada pada ruas Kuta Bangun - Kuta Kendit sepanjang 37,2 km dan lebar 3,5 meter. Endra mengatakan, penanganan jalan tersebut dilakukan untuk meringankan beban petani melalui peningkatan konektivitas antara sentra produksi perkebunan dan pertanian ke pasar.

Sebelum ditangani, kondisinya sangat sulit dilalui dan hanya bisa dilintasi oleh kendaraan offroad seperti mobil jeep dengan kecepatan rata-rata 5-10 km/jam. Adapun, penanganan permanen dilakukan pada tahun 2022-2023 dengan biaya Rp163,74 miliar dengan menggunakan tiga jenis perkerasan yaitu perkerasan lentur dengan bahu diaspal, perkerasan lentur dengan bahu Agregat Kelas S, dan perkerasan beton dengan bahu dibeton. Total lebar badan jalan menjadi 5,5 meter dan lebar saluran 1 meter dengan pasangan batu dengan mortar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Eko Suwanto: Sultan Grond dan Pakualaman Grond untuk Kesejahteraan Masyarakat

Jogja
| Selasa, 07 Mei 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement