Advertisement
Tokoh Oposisi Rusia Alexei Navalny Meninggal Dunia di Penjara
Advertisement
Harianjogja.com, MOSKOW—Alexei Navalny, seorang tokoh oposisi Rusia meninggal dunia di penjara di Kawasan Otonom Yamalo-Nenets di utara negara tersebut, demikian dikabarkan Dinas Pemasyarakatan Federal daerah itu pada Jumat.
"Pada 16 Februari, di koloni lembaga pemasyarakatan No. 3, narapidana A.A. Navalny melaporkan tidak enak badan setelah berjalan, dan langsung kehilangan kesadaran saat itu juga," demikian pernyataan dinas tersebut.
Advertisement
Dinas tersebut menyatakan bahwa petugas dan sebuah ambulans segera didatangkan untuk menolong Navalny.
Meski demikian, semua upaya resusitasi yang dilakukan tidak membuahkan hasil, dan dokter darurat yang didatangkan mengkonfirmasi bahwa Navalny telah meninggal dunia.
Penyebab kematian tokoh oposisi Rusia tersebut tengah diselidiki.
"Terkait kematian mendadak ini ... sebuah komisi yang terdiri dari manajer dan pegawai unit operasional dan medis dari kantor pusat Dinas Pemasyarakatan Federal Rusia telah dikirimkan ke dinas daerah dan fasilitas pemasyarakatan tersebut," demikian pernyataan dinas.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres "terkejut" atas meninggalnya Alexei Navalny dan meminta penyelidikan menyeluruh, kredibel dan transparan atas hal itu, menurut juru bicaranya Stephane Dujarric pada Jumat.
"Sekjen terkejut atas berita mengenai kematian dan penahanan tokoh oposisi Alexei Navalny," ujar Dujarric kepada wartawan.
BACA JUGA: Rusia Desak Sidang PBB Usai Pesawat Rusia Berisi Tawanan Ukraina Ditembak Jatuh
Guterres juga menyampaikan duka citanya kepada keluarga Navalny.
Badan lembaga pemasyarakatan Rusia pada Jumat mengatakan bahwa Navalny meninggal di penjara dimana ia menjalankan hukumannya.
Dalam pernyataannya badan tersebut mengatakan bahwa Navalny kehilangan kesadaran setelah berjalan-jalan di Distrik Otonomi Yamalo-Nenets Arktik, tempat penjara itu berada.
Navalny ditangkap pada Januari 2021 setelah dirawat di rumah sakit di Jerman, dimana ia mendapatkan perawatan akibat keracunan.
Negara-negara Barat dan Navalny menyalahkan Rusia atas insiden keracunan tersebut, sebuah tuduhan yang disangkal Kremlin.
Pada Agustus, Navalny dijatuhi hukuman penjara 19 tahun atas tuduhan ekstremisme, dan kejahatan lainnya. Dia sudah menjalani 11,5 tahun penjara atas kasus penipuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tiga Naskah Kuno Indonesia Ditetapkan Jadi Memory of the World oleh UNESCO
- Ini Daftar Vaksinasi Wajib bagi Jemaah Calon Haji Sebelum ke Tanah Suci
- Pengakuan Kedaulatan Palestina, Beberapa Negara Uni Eropa Bakal Deklarasi Bareng
- Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Kementerian PPPA Turun Tangan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN Oleh Caleg Nasdem
Advertisement
Pemkab Bantul Gelar Sayembara Desain Logo HUT ke-193, Hadiah Rp15 Juta
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Badai Diprediksi Terpa Sejumlah Wilayah di Indonesia Hari Ini
- Kemenperin Nilai Strategi Bata Tutup Pabrik Kurang Tepat
- Amerika Akui Banyak Warga Palestina Tewas di Gaza Akibat Bom yang Dipasok ke Israel
- Turki Pukul Israel dengan Embargo Hubungan Perdagangan
- Jokowi Cermati Nama-nama Calon Pansel KPK Sebelum Diumumkan
- Selain Eko Patrio, PAN Mengusulkan Sosok Ini Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
- Korlantas Uji Coba Keamanan Pengiriman Bukti Tilang Melalui Nomor WA
Advertisement
Advertisement