Advertisement
Burung Air Ini Terancam Punah karena Pencemaran Air dan Urbanisasi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Jakarta Birdwatcher’s Society mengidentifikasi 10 jenis burung air di di Ancol, Jakarta Utara (Jakut). Hasilnya, satu dari 10 burung tersebut masuk dalam kategori hampir terancam punah karena pencemaran air dan urbanisasi.
Koordinator Jakarta Birdwatcher’s Society Ady Kristanto mengatakan keberadaan burung, khususnya burung air, di Jakarta menghadapi ancaman serius, termasuk kehilangan habitat akibat urbanisasi, pencemaran air di Teluk Jakarta, perburuan, dan tekanan aktivitas manusia.
Advertisement
Upaya konservasi, lanjutnya, sangat dibutuhkan untuk melindungi burung air dan habitat mereka.
"Memang disadari kesadaran masyarakat akan pentingnya burung di alam masih sangat rendah, sehingga banyak masyarakat yang acuh terhadap peran dari burung air bahkan memburunya," ujar Ady.
Dalam kegiatan memperingati Asian Waterbird Census (AWC) itu, sensus burung yang dilakukan di empat kawasan Ancol pada 25 Februari 2024 berhasil teridentifikasi 40 jenis burung dengan total 337 individu. Dari 40 jenis burung tersebut, terdapat 10 jenis burung air dengan total 93 individu.
Sepuluh burung air yang berhasil teridentifikasi yaitu
Blekok Sawah (Ardeola speciosa)
Kuntul Kecil (Egretta garzetta)
Kokokan Laut (Butorides striatus)
Pecuk Ular Asia (Anhinga melanogaster)
Kuntul Perak (Ardea intermedia)
Kowak Malam Abu (Nycticorax nycticorax)
Trinil Pantai (Actitis hypoleucos)
Cangak Abu (Ardea cinerea)
Pecuk Padi Hitam (Phalacrocorax sulcirostris)
Kareo Padi (Amaurornis phoenicurus).
Dari 10 jenis burung air tersebut, terdapat satu jenis burung migran yaitu Trinil Pantai. Sementara berdasarkan status keterancaman, terdapat satu jenis burung air yang masuk ke dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) yaitu burung Pecuk Ular Asia berstatus hampir terancam punah.
Baca Juga
12 Mamalia di Gunung Merapi Terancam Punah
Jenis-jenis Hewan yang Berpotensi Punah Tahun 2050, Adakah dari Indonesia?
Nahas, Buaya Terancam Punah Ini Mati Usai Gigit Stopkontak Listrik
Terkait dengan fakta itu, kata dia, upaya konservasi menjadi sangat penting dilakukan, terutama untuk jenis-jenis burung air yang menjadi bagian penting dari ekosistem.
Direktur Eksekutif Belantara Foundation Dr Dolly Priatna mengemukakan pelibatan masyarakat, khususnya generasi muda, merupakan salah-satu kunci keberhasilan pelestarian satwa liar, termasuk burung air beserta habitatnya.
"Anak zaman now sangat aktif dalam memviralkan sesuatu di media sosial. Kekuatan ini perlu diarahkan untuk banyak hal yang positif, termasuk dalam memviralkan pentingnya burung air dilestarikan. Banyak cara untuk terlibat dalam pelestarian burung air beserta habitatnya, salah satunya yaitu berpartisipasi aktif dalam melakukan sensus burung air yang ada sekitar tempat tinggal mereka," ujar Dolly.
Hasil sensus burung air 2024 ini akan dilaporkan kepada Wetlands International Indonesia sebagai koordinator AWC Indonesia dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Hasil sensus burung air ini dapat menjadi pengayaan data burung air Pemprov DKI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Shi Yongxin, Kepala Biara Kuil Shaolin di Tiongkok Diduga Lakukan Penggelapan Dana dan Aset Kuil
- 4.000 Karyawan NASA Pilih Hengkang Akibat Program Donald Trump
- Paus Leo XIV Sampaikan Keprihatinan Atas Konflik Thailand-Kamboja
- Ini Cara Pemerintah Inggris Memperketat Penggunaan Internet untuk Anak, Bisa Ditiru
- Ditarget Presiden Perluas Jangkauan MBG hingga 20 Juta Orang Sebelum 17 Agustus, BGN Optimistis Bisa
Advertisement

Penduduk Miskin di Kulonprogo Paling Banyak se DIY, Ini Strategi Pengentasan Kemiskinan yang Dilakukan Pemkab
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini, Kejagung Periksa PT Wilmar Sampai Unifood Candi Terkait Beras Oplosan
- 4.000 Karyawan NASA Pilih Hengkang Akibat Program Donald Trump
- Kereta Penumpang di Jerman Anjlok, Empat Orang Tewas
- Shi Yongxin, Kepala Biara Kuil Shaolin di Tiongkok Diduga Lakukan Penggelapan Dana dan Aset Kuil
- Genjatan Senjata Thailand-Kamboja Gagal, Korban Tewas Capai 35 orang
- Demokrat Tegaskan Tak Terlibat Isu Ijazah Jokowi
- AS Keluar dari UNESCO, China: Mereka Sudah Lama Tak Bayar Iuran Keanggotaan
Advertisement
Advertisement