Advertisement
DPR Mengingatkan Pemerintah Harus Mengantisipasi Kelangkaan Pangan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah harus mengambil langkah antisipatif dalam mengatasi masalah kelangkaan pangan. Hal ini diutarakan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang mewakili pimpinan Rapat Paripurna DPR RI ke-13 di Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2023-2024.
Dia mengatakan saat ini rakyat dihadapkan pada gejolak kenaikan harga bahan pokok yang membebani. Menurutnya APBN harus mampu menjadi instrumen untuk meringankan beban rakyat tersebut.
Advertisement
"Terlebih menjelang Bulan Suci Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi," kata Sufmi saat berpidato mewakili pimpinan DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Pada Masa Persidangan IV tersebut, menurutnya DPR bakal terus mengawal dan mengevaluasi penggunaan APBN oleh pemerintah agar benar-benar bermanfaat untuk kepentingan rakyat. Penggunaan APBN itu menurutnya harus diselenggarakan secara tertib dan menaati peraturan perundang-undangan.
Selain itu, dia mengatakan bahwa DPR menilai bahwa program membangun kedaulatan pangan belum memperlihatkan hasil yang efektif. Sehingga pemerintah perlu mengambil langkah agar harga bahan pangan bisa terjangkau serta memastikan daya beli masyarakat.
"Pemerintah harus membenahi masalah struktural dalam memenuhi kebutuhan pokok rakyat, sehingga masalah kelangkaan bahan pangan tidak berulang pada tahun-tahun mendatang," katanya.
BACA JUGA: Puluhan Pengendara Terjaring Operasi Keselamatan Progo 2024 Hari Pertama
Dia juga memastikan bahwa DPR RI juga akan memastikan pengelolaan APBN Tahun Anggaran 2024 mampu menjaga kesinambungan fiskal pada masa mendatang, di tengah kondisi global yang kurang kondusif.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI Slamet mengatakan bahwa permasalahan kelangkaan pangan bukan hanya terlihat di media sosial saja, melainkan hal tersebut terjadi secara nyata di lapangan.
Di daerah Sukabumi, Jawa Barat, yang merupakan daerah pemilihannya, dia mengatakan terjadi antrean masyarakat yang ingin membeli beras murah. Antrean itu, kata dia, terjadi cukup panjang.
Dia pun menginginkan pemerintah hadir untuk mengatasi hal tersebut demi meringankan beban masyarakat. Menurutnya impor beras pada tahun 2023 belum efektif karena harga beras di tengah masyarakat belum turun.
"Tentunya kami senang kalau mahalnya harga beras itu dinikmati oleh petani, yang jadi permasalahan adalah mahalnya harga beras tidak dinikmati oleh petani kita," kata Slamet.
Adapun Rapat Paripurna DPR RI ke-13 di Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2023-2024, dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mewakili Ketua DPR RI Puan Maharani yang berhalangan hadir secara langsung.
Rapat paripurna tersebut kembali digelar setelah pelaksanaan Pemilu 2024. Dari total 575 Anggota DPR, 290 Anggota DPR dianggap hadir dan sisanya dianggap tidak hadir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Bantul School Expo Digelar di Stasion Sultan Agung, Ajang Promosi Segala Kegiatan Pendidikan
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek KM 6, Mobil Avanza Terbakar
- 10 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional, Bisa Buat Caption Instagram
- PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari
- Mengaku Siap Pindah ke Ibu Kota Baru, Begini Komentar Sandiaga soal Rumah Menteri di IKN
- Kunker Jokowi Diduga karena Menghindari Demo Hari Buruh, Istana Bilang Begini
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
Advertisement
Advertisement