Advertisement

Cincin Kawin Bukan Sekadar Sakral Tetapi Juga Karya Seni

Abdul Hamied Razak
Selasa, 05 Maret 2024 - 02:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Cincin Kawin Bukan Sekadar Sakral Tetapi Juga Karya Seni Owner Zavira Jewelry Bimo Hery Prabowo di Jalan Monumen Perjuangan, Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pernikahan menjadi momentum sakral bagi dua insan yang dipertemukan di pelaminan. Simbol abadi pernikahan salah satunya diwujudkan dalam bentuk cincin kawin.

Cincin kawin yang melingkar di jari manis pasangan sebagai pengikat sekaligus pengingat dalam mengarungi bahtera rumah tangga bersama.

Owner Zavira Jewelry Bimo Hery Prabowo mengatakan cincin kawin bukan sekadar sakral. Cincin kawin menurutnya adalah karya seni yang menggambarkan kehidupan setiap pasangan. "Bagi saya cincin kawin itu karya seni yang sakral," kata Bimo, Senin (4/3/2024).

Zavira Jewelry yang dia dirikan fokus membuat cincin kawin handmade atau buatan tangan perajin perhiasan. Berdiri sejak tahun 2016, Zavira Jewelry sudah berpindah tempat beberapa kali. Saat ini berlokasi di Jalan Monumen Perjuangan, Wirokerten, Banguntapan, Bantul.

Advertisement

BACA JUGA: Samsung Luncurkan Cincin Kesehatan Canggih di MWC

Produk cincin di Zavira Jewelry, kata Bimo, mengutamakan kualitas karena dibuat secara manual oleh perajin dan hasilnya berbeda dengan produk buatan mesin. "Cincin kawin yang dipesan kami buat secara detail. Buatan handmade itu lebih keras, tidak kopong seperti yang dibuat menggunakan mesin," tutur Bimo.

Dia lebih senang menggandeng perajin tradisional sebagai mitra dibanding menggunakan mesin cetak untuk membuat produk cincin kawin. “Rata-rata perajin kami ini sudah berpengalaman puluhan tahun di Jakarta, kemudian mereka pulang kampung ke Yogyakarta dan bermitra dengan kami," ungkap Bimo.

Saat ini Zavira bermitra dengan 20 perajin perhiasan. Karena sudah berpengalaman, para perajin ini memiliki kelebihan dalam pengerjaan detail. Dengan begitu, Bimo dapat membuat sepasang cincin kawin dalam waktu 3-7 hari. Lamanya pengerjaan perhiasan tergantung tingkat kerumitannya.

Bimo pernah mengerjakan pesanan cincin perempuan dengan banyak batu. Perajin harus ekstra sabar namun tetap berusaha memenuhi tenggat waktu agar detail pemasangan batu tetap rapi dan tidak mudah lepas.

Menurut Bimo, detail ini memungkinkan perajin dapat berkreasi membuat motif, tulisan, dan segala ciri khas yang dikehendaki konsumen. Oleh sebab itulah, pesanan cincin kawin tiap pasangan tidak sama.

"Cincin kawin perempuan dan laki-laki biasanya berbeda. Seringnya, perempuan lebih banyak dipasang batu-batu seperti berlian, sementara laki-laki hanya motif simpel," imbuh Bimo.

Cincin kawin buatan Zavira Jewelry menggunakan bahan baku emas, paladium, platinum dan silver. Konsumen, lanjut Bimo, biasanya memesan sepasang cincin kawin dengan bahan logam yang berbeda. Emas direkomendasikan untuk perempuan. Adapun jenis paladium untuk pria.

Selama menjalankan bisnis perhiasan Bimo memiliki banyak suka dan duka. Ada perasaan bangga saat tahu produknya beberapa kali dipesan oleh orang terkenal.

Kisah lainnya, Bimo pernah mengganti cincin milik konsumennya asal Makassar karena terjadi miskomunikasi, sehingga membuat pengerjaan terlambat. "Karena kita merasa melakukan kesalahan, kita berikan gratis. Padahal bahannya emas, ini sebagai bentuk permohonan maaf kita," ujarnya.

BACA JUGA: Kilau Bisnis Kustomisasi Cincin ala Winata Jewelry

Bimo juga memiliki pengalaman berkesan saat ada konsumen dari Palu Sulawesi Tengah yang meminta dibuatkan cincin baru dari cincin pasangannya. Cincin milik perempuan tersebut hilang pasca gempa Palu beberapa tahun silam.

"Pelanggan tersebut meminta dibuatkan cincin baru dari cincin pasangannya. Jadi cincin pria ini dipotong sebagian, dilebur untuk dijadikan campuran logam yang baru untuk cincin perempuannya. Biar tetap sepasang, nuansa sakralnya di situ," kenang Bimo.

Sebagai bentuk pelayanan kepada pelanggan, Zavira Jewelry memberikan garansi seumur hidup untuk cincin yang terbuat dari emas, paladium dan platinum. Adapun cincin dari silver bergaransi satu tahun.

Harga dibanderol mulai Rp300.000 untuk cincin single dari silver, sampai sekitar Rp 8 juta hingga Rp 10 juta tergantung jenis logamnya. "Paladium lebih mahal dari emas, per gramnya bisa mencapai Rp 1,5 juta," imbuh Bimo.

Pelanggan bisa melihat katalog di media sosial dan website resmi Zavira Jewelry. Transaksi dan pemesanan dilakukan melalui pesan WhatsApp, pelanggan tinggal memilih model cincin, ukuran jari, dan ciri khusus lainnya. Setelahnya, pengerjaan akan dilakukan dalam waktu 3-7 hari.

Zavira Jewelry juga memiliki gerai offline di Gresik Jawa Timur dan Banjarnegara Jawa Tengah. Pelanggannya banyak berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jakarta. Selain untuk cincin kawin, pelanggan juga kerap memesan untuk hadiah bagi kerabat, kolega, dan keluarga.

Hingga kini Zavira Jewelry mengandalkan layanan ekspedisi JNE, sebagai pilihan utama pengiriman paket kepada pelanggan. Menurut Bimo, JNE memiliki layanan terpercaya dan aman sehingga bisa diandalkan untuk mengirimkan cincin dan perhiasan. Disamping itu JNE juga menyediakan proteksi asuransi bagi kiriman bernilai tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Unik! Nangka Muda Masuk 5 Besar Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Jogja

Jogja
| Jum'at, 03 Mei 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 17:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement