Advertisement
Awal Tahun 2024, Jumlah Wisman ke Vietnam Nyaris 1 Juta Orang
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Kamboja, Vietnam dalam dua bulan pertama 2024, naik 18% dari 837.446 wisman menjadi 988.574 orang pada periode yang sama tahun lalu.
Thailand menduduki posisi teratas dalam daftar kunjungan internasional ke negara Asia Tenggara itu pada periode Januari-Februari tahun ini, diikuti oleh Vietnam dan China demikian menurut laporan Kementerian Pariwisata Kamboja yang dirilis pada Kamis (21/3/2024).
Advertisement
BACA JUGA: Legalisasi Ganja Ditolak MK, Ini Komentar BNN
Sebanyak 247.530 wisatawan Thailand melakukan perjalanan ke Kamboja, turun 10 persen, ungkap laporan tersebut, seraya menambahkan bahwa 185.385 wisatawan Vietnam dan 109.990 wisatawan China mengunjungi negara kerajaan itu, masing-masing naik 41 persen dan 38,5 persen.
Perdana Menteri Kamboja Hun Manet pada Sabtu (16/3/2024) pekan lalu mengatakan bahwa negaranya menerima 5,45 juta kunjungan wisman pada 2023, menghasilkan pendapatan kotor sebesar 3,08 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.662).
"Kami berharap jumlah wisman ke Kamboja akan melampaui level sebelum pandemi COVID-19 pada 2025," ujarnya dalam sebuah pidato di Festival Sungai di Provinsi Siem Reap.
Pada era sebelum pandemi, negara kerajaan itu mencatatkan 6,6 juta kunjungan wisman pada 2019, menghasilkan pendapatan sebesar 4,92 miliar dolar AS, menurut Kementerian Pariwisata Kamboja.
BACA JUGA: Masih Diminati, Penumpang Mudik Gratis Bus Tahun Ini Diprediksi Naik 21,84 Persen
Hun Manet percaya bahwa tahun pertukaran antarmasyarakat Kamboja-China 2024, bersama dengan kampanye Visit Siem Reap 2024 dan tahun pariwisata Kamboja-India, akan membantu menarik lebih banyak wisman ke Kamboja.
Dia menambahkan bahwa Bandar Udara Internasional Siem Reap Angkor yang diinvestasikan oleh China, yang mulai resmi beroperasi secara komersial pada November tahun lalu, menjadi magnet potensial dengan memfasilitasi perjalanan wisman, khususnya ke Taman Arkeologi Angkor yang masuk dalam daftar UNESCO dan umumnya ke Kamboja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Direktur Program Trans 7 Ramaikan Bursa Pilkada Gunungkidul 2024
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Harga Tiket Rp20.000, Begini Cara Membeli Tiket KA Bandara YIA
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, Ini yang Dilakukan Astra
- LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
- Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
- Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
Advertisement
Advertisement