Advertisement
Pernyataan ISIS Terkait Penembakan di Rusia: Pejuang Kami Menyerang Pinggiran Moskow, Kembali dengan Selamat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—ISIS, kelompok militan yang pernah berusaha menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, mengaku bertanggung jawab atas penembakan di lokasi konser Crocus, Moskow, Rusia. Pernyataan itu secara resmi kantor berita Amaq melalui Telegram dan dikutip Reuters, Sabtu (24/3/2204).
Sebuah gambar buram yang diterbitkan oleh beberapa media Rusia menunjukkan dua orang yang diduga penyerang berada di dalam mobil putih. Nasib para penyerang tidak jelas ketika petugas pemadam kebakaran memadamkan api besar dan layanan darurat mengevakuasi ratusan orang sementara sebagian atap tempat kejadian runtuh.
Advertisement
ISIS mengatakan para pejuangnya menyerang di pinggiran Moskow. "Membunuh dan melukai ratusan orang serta menyebabkan kerusakan besar di tempat itu sebelum mereka mundur ke pangkalan mereka dengan selamat."
Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut serta motif serangan. Amerika Serikat memiliki informasi intelijen yang mengonfirmasi klaim ISIS bertanggung jawab atas penembakan tersebut, kata seorang pejabat AS pada Jumat. Pejabat itu mengatakan Washington telah memperingatkan Moskow dalam beberapa pekan terakhir tentang kemungkinan serangan.
“Kami telah memperingatkan Rusia dengan tepat,” kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, tanpa memberikan rincian tambahan apa pun. Rusia belum menyatakan siapa yang dianggap bertanggung jawab.
Serangan terhadap Balai Kota Crocus, sekitar 20 km (12 mil) dari Kremlin, terjadi hanya dua pekan setelah kedutaan AS di Rusia memperingatkan bahwa “ekstremis” mempunyai rencana untuk melakukan serangan di Moskow. Beberapa jam sebelum peringatan kedutaan.
FSB mengatakan pihaknya telah menggagalkan serangan terhadap sinagoga di Moskow oleh afiliasi ISIS di Afghanistan, yang dikenal sebagai ISIS-Khorasan atau ISIS-K, dan berupaya mendirikan kekhalifahan di Afghanistan, Pakistan, Turkmenistan, Tajikistan, Uzbekistan dan Iran.
Putin mengubah arah perang saudara di Suriah dengan melakukan intervensi pada tahun 2015, mendukung Presiden Bashar al-Assad melawan oposisi dan ISIS. “ISIS-K telah terpaku pada Rusia selama dua tahun terakhir, sering kali mengkritik Putin dalam propagandanya,” kata Colin Clarke dari Soufan Center.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Reuters
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Pemkab Bantul Gelar Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Lapangan Paseban Nanti Malam
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Prihatin Atas Temuan Kuburan Maasa di Gaza, Sekjen PBB Minta Operasi militer di Rafah Dihentikan
- Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Terlibat Korupsi Timah Rp217 Triliun, Begini Respons Manajemen
- Di Jakarta Ada Aksi Buruh 1 Mei, Jokowi Pilih ke NTB
- Buruh Desak Presiden Terpilih Prabowo Subianto Cabut UU Cipta Kerja
- Bangun Kota Cerdas, Pusat Data IKN Dilengkapi Komputasi Performa Tinggi
- Dampak Korupsi Timah Rp217 Triliun: Ribuan Karyawan 5 Smelter Terkena PHK
- Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan Mayat dalam Koper
Advertisement
Advertisement