Advertisement
Disperkim NTB Terima Bantuan Rp24 miliar untuk Pembangunan Rusunawa Nelayan
Advertisement
Harianjogja.com, MATARAM—Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menerima bantuan sebesar Rp24 miliar untuk pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) khusus nelayan tahap dua di Bintaro.
"Tahun ini kami akan dapat bantuan lagi satu tower rusunawa di Bintaro dengan anggaran sekitar Rp24 miliar. Seperti tahap pertama," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram M Nazaruddin Fikri di Mataram, Selasa (26/3/2024).
Advertisement
Anggaran tersebut, katanya, belum termasuk anggaran pendamping dari Pemerintah Kota Mataram yang harus menyiapkan fasilitas pendukung seperti pengurukan lahan, listrik, air bersih, pagar keliling, serta akses jalan masuk. "Untuk pembebasan akses jalan masuk mencapai Rp3 miliar," katanya.
Dikatakan, pembangunan rusunawa di Bintaro untuk mengakomodasi puluhan nelayan yang masih tinggal di sempadan pantai dan yang tinggal hunian sementara (huntara) setelah direlokasi karena terdampak abrasi pantai. "Target kami setelah mereka tinggal di rusunawa, nelayan bisa lebih aman dan nyaman dari potensi gelombang pasang," katanya.
Baca Juga
Rusunawa Giripeni Belum Dihuni, Ternyata Ini Alasannya
RUSUNAWA GUNUNGKIDUL : Kapan Serah Terima Aset?
Butuh Rumah Murah di Jogja, Rusunawa Bener Mulai Disewakan. Fasilitas Lengkap
Sementara menyinggung tentang kegiatan fisik pembangunan rusunawa, Nazaruddin mengatakan hasil komunikasi dengan Pemerintah Pusat sejauh ini masih menunggu pembangunan tahap pertama selesai pada Agustus 2024.
Pasalnya, pemerintah sekarang sedang fokus membangun 47 tower rusunawa di sejumlah daerah yang ditargetkan rampung pada Agustus 2024. "Semoga pembangunan rusunawa di Mataram bisa dikerjakan setelah itu," katanya.
Menurutnya, proses pembangunan rusunawa ini sama dengan rusunawa sebelumnya karena Pemerintah Kota Mataram sifatnya menerima barang jadi. "Berbagai proses tender dan pekerjaan dilaksanakan Pemerintah Pusat. Setelah jadi, barulah diserahterimakan ke kita," katanya.
Menurut rencana, dengan anggaran Rp24 miliar itu, satu tower rusunawa di Bintaro akan dibangun sama dengan tahap pertama yakni dengan bentuk fisik tiga lantai, 44 kamar tipe 36, fasilitas 2 kamar tidur, satu kamar tamu, satu dapur dan satu kamar mandi.
Bangun fisik rusunawa itu dilengkapi dengan mebel antara lain, lemari, kursi dan tempat tidur. Jadi nelayan yang pindah tinggal bawa diri dan perabotan dapur sebab semua sudah lengkap sesuai standar rumah layak huni.
"Jadi nelayan yang menempati Rusunawa Bintaro tinggal masuk tanpa harus membawa banyak perabot rumah tangga," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- 891 Mahasiswa UIN Salatiga Diwisuda, Rektor: Wisuda Selanjutnya Luluskan Doktor
- Benarkah Minum Teh setelah Makan Berbahaya Bagi Kesehatan? Ini Penjelasannya
- Nicholas Saputra Beberkan Pengalaman Syuting Serial Secret Ingredient
- Hanyut di Sungai Banjir Kanal Timur Semarang, Pencari Ikan Ditemukan Meninggal
Berita Pilihan
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Advertisement
Joko Pinurbo Berpulang, Okky Madasari : Karyanya Akan Selalu Relevan
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Tak Terima Ditegur, Dua WNA Amerika Ini Diduga Aniaya Pecalang di Bali
- Baru Syuting Reality Show, 31 Artis dan Kru Asal Korsel Ini Justru Diperiksa Imigrasi Bali
- Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0
- Jadi Markas Pungli Pegawai KPK, 2 Rutan Ditutup
- KPK Tetapkan 2 Tersangka baru Korupdi Proyek Fiktif PT Amarta Karya
Advertisement
Advertisement