Advertisement

PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas

Newswire
Selasa, 26 Maret 2024 - 19:17 WIB
Maya Herawati
PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas Kekerasan - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) meminta agar kasus kekerasan yang diduga dilakukan sejumlah anggota TNI kepada warga Papua diusut tuntas.

"Mendorong dilakukannya investigasi menyeluruh untuk mengungkapkan pelanggaran HAM yang telah terjadi, menegakkan akuntabilitas, mencegah impunitas serta memberikan keadilan kepada korban," kata Kepala Biro PGI Papua Ronald Richard dalam keterangan tertulis, Selasa (26/3/2024).  

Advertisement

Menurut Ronald, aksi kekerasan ini harus diusut lantaran dapat mengancam keamanan warga Papua. Hal ini juga berpotensi menimbulkan konflik berkepanjangan. Karenanya, dia berharap pemerintah melalui penegak hukum dapat mengusut kasus tersebut segera transparan dan independen.

Tidak lupa PGI juga berbelasungkawa terhadap warga Papua yang menjadi korban kekerasan oknum tersebut. "PGI menyampaikan rasa belasungkawa serta mendorong mitra ekumenis untuk membantu pemulihan trauma korban, keluarga korban dan komunikasi terdampak di Papua," kata Ronald.

Sebelumnya, TNI menyebut telah menyelidiki isi video berisi rekaman penganiayaan terhadap seorang pria yang diduga dilakukan prajurit TNI di Papua.

BACA JUGA: Kasus DBD di DIY Meningkat, Dinkes Minta Warga Kembali Galakkan Program 3M Plus

Tayangan itu, yang viral di media sosial dalam 24 jam terakhir, menampilkan aksi sejumlah pria, salah satunya diduga prajurit, bergantian memukuli dan menganiaya seorang pria yang dalam keadaan terikat dan luka-luka berdiri di dalam drum.

Dalam tayangan itu, salah satu pelaku diduga prajurit TNI karena dia mengenakan kaus yang kemungkinan merujuk pada nama satuan, yaitu Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Brajawijaya. Tulisan 300 yang berwarna kuning keemasan tercetak cukup jelas di bagian dada kaus berwarna hijau khas TNI Angkatan Darat.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang diwakili Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya tindak kekerasan di Papua beberapa waktu lalu, yang rekaman videonya tersebar di media sosial.

Dalam konferensi pers di Denma Mabes TNI, Jakarta, Senin (25/3/2024), Kristomei mengatakan tindakan yang dilakukan oknum prajurit dari Batalyon Infanteri (Yonif) 300/Bjw itu akan dijadikan evaluasi dan introspeksi internal di lingkungan TNI AD.

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak telah memerintahkan jajaran Polisi Militer TNI AD untuk melakukan pengusutan terhadap oknum prajurit itu. "Polisi Militer Angkatan Darat dibantu Pomdam III/Siliwangi akan melakukan investigasi tentang keterkaitan oknum-oknum prajurit TNI yang terlibat secara langsung dalam tindak kekerasan ini," kata Kristomei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Gerindra Jaring Calon Wali Kota Jogja Lewat Komunikasi Intensif

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement