Advertisement
6 Jenazah WNI Korban Kapal Korsel Karam di Jepang Segera Dipulangkan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Kementerian Luar Negeri memastikan proses pemulangan segera 6 jenazah WNI yang menjadi korban kapal tenggelam di kapal berbendera Korea Selatan Keoyoung Sun yang tenggelam di Laut Jepang, 20 Maret lalu.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan bahwa pihak penjaga pantai Jepang (Japan Coast Guard/JCG) pada Rabu (27/3) telah memulai proses pemindahan jenazah dari Fukuoka ke Tokyo.
Advertisement
“Rencananya, kita akan lakukan pemulangan jenazah secara bertahap. Estimasi kepulangan tanggal 3—8 April,” kata Judha melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, jenazah para ABK Indonesia itu tidak bisa diterbangkan ke Indonesia dari Fukuoka karena tidak ada penerbangan langsung dari kota tersebut.
Selain itu, KBRI Tokyo perlu menyelesaikan proses administrasi, pemulasaran jenazah, dan dokumentasi lainnya sebagai persiapan pemulangan jenazah ke Indonesia.
JCG masih melakukan proses pencarian terhadap satu ABK yang masih belum ditemukan, atas nama Asep Saepudin, ujar Judha.
Sementara itu, satu WNI ABK Keoyoung Sun yang ditemukan selamat, Ryan, pada Selasa (26/3) selesai menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
BACA JUGA: 7 ABK asal Indonesia Jadi Korban Tenggelamnya Kapal Haesinho di Korea
Judha menjelaskan bahwa Ryan akan diinapkan di hotel dan diwawancara terlebih dahulu untuk mengetahui kronologis tenggelamnya kapal tersebut sebelum kembali ke Indonesia.
“Kita juga akan segera merepatriasi yang bersangkutan ke Indonesia pekan depan,” ucap dia.
Judha juga memastikan Kemlu terus berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Kementerian Perhubungan, untuk proses pencarian, pemulangan jenazah, serta pelindungan terhadap hak-hak ABK.
Sebelumnya, kapal Keoyoung Sun yang tenggelam di perairan Shimonoseki, Jepang, diawaki 11 ABK yang terdiri atas delapan WNI, dua warga Korea Selatan, dan satu warga China.
Sembilan ABK yang berhasil dievakuasi, walaupun delapan orang dalam kondisi meninggal dunia, ditemukan mengenakan pelampung, menurut kantor penjaga pantai setempat.
Pencarian terus dilakukan untuk menemukan dua awak yang masih hilang.
Kapal yang tenggelam itu mengangkut 980 ton asam akrilat dan belum bisa dipastikan apakah terjadi kebocoran, kata kantor tersebut seperti dikutip Kyodo.
Menurut badan pengamat cuaca setempat, peringatan soal angin kencang dan ombak tinggi telah dikeluarkan ketika insiden itu terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hindari Tuntutan Hukum, Militer Israel Bakal Izinkan Bantuan Kemanusiaan Masuk Jalur Gaza
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 6,2, Tidak Berpotensi Tsunami
- Korea Selatan Jadwalkan Pemilu Presiden Pada 3 Juni 2025
- Saham Anjlok Akibat Kebijakannya, Trump Ibaratkan Seperti Minum Obat
- 6 Peristiwa Terjadi Terhadap Wartawan dalam 3 Bulan Terakhir
Advertisement

Malioboro Bau Pesing, Pemkot Jogja Pastikan Sudah Dibersihkan dan Disemprot Rutin
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ipda Endri Purwa Sefa Pukul Wartawan, Kompolnas Desak Kepolisian Mengusut Tuntas
- Aturan One Way Tol Cipali Akan Disetop Tengah Malam Hari Ini
- Presiden Prabowo Hadiri Panen Raya: Tanpa Pangan Tidak Ada NKRI
- Presiden Prabowo Akan Sampaikan Sikap Resmi Terkait Kebijakan Tarif Impor AS
- Willie Salim Gelar Masak Akbar di Bengkulu, Didukung Gubernur Helmi Hasan
- Viral Prabowo Jemput Aspri Pakai Pesawat Kepresidenan Sebelum Bertolak ke Malaysia
- Viral WNA Rusia Kehilangan Motor di Palembang, Lupa Cabut Kunci Saat Istirahat di Jalan
Advertisement
Advertisement