Advertisement
Waspada! BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Laut Selatan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan peringatan dini atas gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di sejumlah perairan Indonesia termasuk wilayah laut selatan Jumat (29/3/2024) hingga Sabtu (30/3/2024).
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan perairan laut selatan Banten berpotensi mengalami peningkatan gelombang tinggi mulai dari 1,25 meter hingga 2,5 meter dan lebih.
Advertisement
Berdasarkan hasil analisa Meteorologi BMKG diketahui kondisi peningkatan gelombang laut tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh pola angin Indonesia bagian selatan yang bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan berkisar 4-25 knot.
Sehingga, menurut dia, pola seperti itu mempengaruhi kecepatan angin pada wilayah yang dilintasinya, adapun kecepatan angin yang tertinggi terpantau menyasar perairan selatan Banten.
Selanjutnya kondisi gelombang tinggi ini juga berpotensi terjadi di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Barat Lampung, Perairan Pulau Enggano, Samudra Hindia Barat Bengkulu, laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepualauan Talaud, Samudra Pasifik Utara Halmahera, dan Samudra Pasifik Utara Papua Barat.
“Potensi gelombang tinggi tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran hingga besok Sabtu,” katanya.
Menurutnya, untuk itu BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari dengan moda transportasi seperti perahu yang akan rentan saat menghadapi kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Demikian pula kapal tongkang yang akan rentan saat menghadapi kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal ferry dan Kapal ukuran besar seperti kapal kargo, kapal pesiar yang rentan pada kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter.
"Tetap selalu waspada dan mengikuti selalu pembaharuan informasi yang akan disampaikan BMKG," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jumlah Penebusan Pupuk Subsidi Menurun Diduga Akibat Aplikasi I-Pubers, ORI Lakukan Pengawasan
- Sutradara Legendaris Roger Corman Meninggal Dunia
- Kecelakaan Maut Bus Pengangkut Rombongan SMK Depok di Subang Diduga Rem Blong
- Bus Rombongan SMK Depok Kecelakaan, Sejumlah Korban Meninggal Dibawa ke RSUD Subang
- 13 Bandara Disiapkan Jadi Embarkasi dan Debarkasi Haji
Advertisement
Baru 25 Desa di Gunungkidul Ditetapkan sebagai Kalurahan Sadar Hukum
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Mengejutkan! Putin Copot Menteri Pertahanan Sergei Shoigu
- PSSI Upayakan Naturalisasi 3 Pemain, Diharapkan Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Kecelakaan Maut di Subang, KPAI Minta PO Bus Bertanggung Jawab
- Diikuti 3.300 Peserta, Purwokerto Half Marathon 2024 Mampu Ungkit Ekonomi Daerah
- Kemenkeu Pastikan Peti Jenazah Tidak Dikenakan Bea masuk dan Pajak Impor
- Banjir di Afganistan Tewaskan 315 orang
- Warga Palestina yang Tewas Akibat Serangan Israel Bertambah Jadi 35.034 Orang
Advertisement
Advertisement