Advertisement
Gelombang Laut Perairan Bali Diprediksi 2,5 Meter, Tingkatkan Kewaspadaan saat Menyeberang!
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta pemudik mewaspadai potensi gelombang laut diperkirakan hingga 2,5 meter di perairan Bali saat puncak mudik Lebaran, 7-9 April 2024.
“Pemudik perlu mewaspadai potensi tinggi gelombang laut,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Sabtu.
Advertisement
Berdasarkan analisis BBMKG Denpasar, potensi ketinggian gelombang laut itu dipengaruhi peluang peningkatan kecepatan angin.
BACA JUGA : Waspadai Gelombang Tinggi di 20 Titik Perairan di Indonesia, Cek Lokasinya di Sini
BBMKG Denpasar menyebutkan selama periode 7-9 April 2024, angin dominan bertiup dari barat-utara dengan perkiraan kecepatan hingga 4-30 knots atau kisaran 7-55,5 kilometer per jam.
BBMKG Denpasar memetakan ketinggian gelombang laut hingga diperkirakan 2,5 meter berpotensi terjadi di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan perairan selatan Bali.
Selat Bali jalur penyeberangan dari Bali menuju Jawa, Selat Badung jalur penyeberangan dari Denpasar menuju Pulau Nusa Penida, sedangkan Selat Lombok jalur penyeberangan dari Bali menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat.
BBMKG Denpasar menyampaikan kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Oleh karena itu pemudik diminta meningkatkan kewaspadaan.
Pengguna perahu nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Pada Kamis (4/4), BMKG mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis baru 96S di sekitar Laut Sawu dan diidentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari ke depan.
Bibit Siklon Tropis 96S teridentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari ke depan dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem Bibit Siklon 96S tersebut berkisar 15-20 knot atau 28-37 kilometer per jam.
Tekanan di pusat sekitar 1.007 milibar (mb) dengan pergerakan ke arah barat daya hingga selatan, menjauhi perairan selatan NTT.
Sistem Bibit Siklon 96S di sekitar wilayah NTT tersebut dapat memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia dalam 24-48 jam ke depan, yakni hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, potensi angin kencang di sekitar Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dan potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Tiket Terusan Laga Timnas Indonesia diKualifikasi Piala Dunia 2026, Paling Murah Rp450 Ribu
- Draf RUU Penyiaran Larang penyiaran Jurnalisme Investiagsi: Mahfud: Harus Kita Protes
- Kecanduan Nonton Video Porno, Seorang Ayah Tega Cabuli Anak Kandung
- Kelas BPJS Kesehatan Diganti KRIS, Begini Tarif Iurannya
- Peristiwa Hari Ini, Kilas Balik Kerusuhan Solo 15 Mei 1998
Advertisement
Indonesian Heritage Agency Transformasikan Pengelolaan Museum dan Cagar Budaya
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Kepulauan Seribu Diguncang Gempa, Terasa sampai Tangerang
- Diduga Beri Gratifikasi Rp100 Juta, Suami Maia Estianty Terseret Kasus Kepala Bea Cukai Yogyakarta
- 10 Jam Diperiksa Kejagung, Sandra Dewi Cuma Tersenyum
- Pesawat Terkendala Teknis, Penerbangan Jemaah Calon Haji Kloter 5 Makassar Terpaksa RTB
- Eks Kepala Bea Cukai Riau Ronny Rosfyandi Tersangka Kasus Impor Gula
- 12 Sukarelawan MER-C Indonesia Masih Tertahan di Gaza Selatan, Tinggal di Penginapan
- Prabowo: Memindahkan Ibu Kota ke IKN Harus dengan Sumber Daya Dalam Negeri
Advertisement
Advertisement