Advertisement
Kalah 238 Kali dalam Pemilu, Pria Ini Belum Menyerah dan Akan Maju Lagi
Advertisement
Harianjogja.com, CHENNAI—Seorang pemilik bengkel ban di negara bagian Tamil Nadu, India punya kisah yang unik, sekaligus agak menyedihkan. Pria itu sudah pernah mengikuti 238 kontestasi pemilihan umum (pemilu), namun belum pernah menang sekalipun.
Kisah pria bernama K. Padmarajan itu bisa menjadi salah satu contoh keteguhan. Selama 65 tahun hidupnya, ia telah berpartisipasi dalam ratusan pemilu yang belum pernah ia menangkan.
Advertisement
BACA JUGA: Dosen Ini Punya Cara Unik Agar Mahasiswa Tidak Nyontek Saat Ujian
Menurut Times of India, pria asal Salem, Tamil Nadu itu sudah ikut pemilu sejak tahun 1988. Saat itu, dia tahu bahwa dirinya hampir tidak punya peluang, tapi dia ingin menunjukkan bahwa orang biasa mana pun berhak mencalonkan diri untuk posisi resmi. Rupanya, calon independen itu kalah dalam pemilu pertamanya dan ingin mencoba lagi.
Kemenangan terdekatnya dalam pemilu terjadi pada tahun 2011 ketika ia mencalonkan diri sebagai anggota majelis umum di Kota Mettur dan memperoleh 6.273 suara. Ia tertinggal jauh dari pemenang, yang memperoleh lebih dari 75.000 suara. Namun, momen tersebut memberinya harapan bahwa suatu hari ia bisa menang.
Selama tiga dekade terakhir, ia tidak hanya ikut serta dalam pemilihan lokal dan parlemen, melainkan juga pemilihan presiden. Ia telah kalah dalam pemilu melawan tokoh-tokoh penting seperti Perdana Menteri India Narendra Modi atau pendahulunya Atal Bihari Vajpayee dan Manmohan Singh. Tapi dia menanggung kerugiannya dan ingin menjadi teladan bagi generasi muda.
Meskipun gagal sebanyak 238 kali dalam upayanya untuk menduduki jabatan publik di India, Padmarajan tidak merasa gentar saat ia bersiap untuk mengikuti pemilu di negara demokrasi terbesar di dunia.
Tahun ini, ia akan mengikuti pemilunya yang ke-239. Dalam pemilu yang akan dimulai pada 19 April mendatang, ia memperebutkan kursi parlemen di distrik Dharmapuri, Tamil Nadu. Padmarajan kemungkinan besar tidak akan menang, namun kini kemenangan bukanlah segalanya baginya. Nampaknya, ia hanya ingin memperpanjang daftar kekalahan beruntunnya.
BACA JUGA: 8 Ucapan Selamat Hari Raya Idulfitri 2024, Ada Bahasa Inggris hingga Bahasa Jawa
Baru-baru ini, ia menegaskan bahwa kemenangan adalah tujuan kedua. Ia meyakini bahwa sikap ketahanan dan menerima kekalahan adalah kuncinya dan tidak ada yang lebih baik darinya.
Selain bengkel bannya, Padmarajan juga membuka layanan pengobatan homeopati dan bekerja sebagai editor media lokal. Namun di antara semua pekerjaannya, memperjuangkan pemilu adalah yang paling penting, katanya.
“Ini tentang keterlibatan,” katanya dikutip dari Hindustantimes, Sabtu (6/4/2024). “Orang-orang ragu untuk memasukkan nominasinya. Jadi saya ingin menjadi panutan, untuk menciptakan kesadaran.”
Puluhan tahun ikut pemilu, tentu biaya yang dikeluarkan tidak murah. Dia memperkirakan telah menghabiskan ribuan dolar selama lebih dari tiga dekade untuk biaya nominasi. Itu termasuk uang jaminan sebesar 25.000 rupee (Rp4,7 juta) untuk pemilu terakhirnya, yang tidak akan dikembalikan kecuali ia memenangkan lebih dari 16 persen suara.
Satu-satunya kemenangannya adalah mendapatkan tempat sebagai kandidat pemilu India yang paling gagal dalam Limca Book of Records, arsip rekor negara yang dipegang oleh orang India.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Hindustan Times, Oddity Central
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Dua TPS 3R Belum Beroperasi, Sampah di Kota Jogja Diolah Swasta Pakai Sistem Tipping Fee
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari
- Mengaku Siap Pindah ke Ibu Kota Baru, Begini Komentar Sandiaga soal Rumah Menteri di IKN
- Kunker Jokowi Diduga karena Menghindari Demo Hari Buruh, Istana Bilang Begini
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
Advertisement
Advertisement