Advertisement

Warga Kabupaten Karimun Masih Lestarikan Tradisi Kenduri Idulfitri

Newswire
Rabu, 10 April 2024 - 15:47 WIB
Mediani Dyah Natalia
Warga Kabupaten Karimun Masih Lestarikan Tradisi Kenduri Idulfitri Tradisi kenduri Hari Raya Idul Fitri digelar warga Desa Batu Limau di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (10/4 - 1024). (Ogen)

Advertisement

Harianjogja.com, TANJUNGPINANG—Warga Desa Batu Limau, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih menggelar tradisi kenduri Hari Raya Idulfitri. Tradisi ini sudah ada sejak zaman nenek moyang dan berlangsung hingga saat ini.

Kenduri atau yang dikenal acara selamatan itu digelar warga seusai melaksanakan salat Idulfitri sampai sore, bahkan malam hari. "Sejak pagi tadi, ada sekitar sepuluh rumah warga menggelar kenduri, sebagian sudah melaksanakan sejak sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan," kata tokoh masyarakat Desa Batu Limau Ibrahim di Karimun, Rabu (10/4/2024).

Advertisement

Tradisi ini lazim digelar warga sekitar, sehingga perayaan Idulfitri jadi lebih semarak. Terasa ada yang kurang ketika tak ada acara kenduri pada saat Lebaran.

Kenduri merupakan salah satu wujud rasa syukur atas limpahan rezeki dan kesehatan yang diperoleh dari Allah SWT, juga sebagai bentuk kegembiraan menyambut datangnya bulan Syawal setelah sebulan menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Kenduri di rumah-rumah warga dihadiri belasan hingga puluhan orang tetamu undangan yang mayoritas kaum pria di lingkungan sekitar. Mereka bersama-sama melantunkan doa-doa yang terkandung dalam ayat suci Al Quran dengan dipandu seorang juru atau pembaca doa.

"Doa yang dibacakan bertujuan menolak segala bala atau musibah, termasuk doa arwah untuk keluarga atau sanak saudara dari tuan rumah yang punya hajatan kenduri," kata dia.

Baca Juga

Tak Cuma Indonesia, Begini Uniknya Perayaan Idulfitri di Negara-Negara Ini

Selalu Ada Saat Lebaran, Ternyata Begini Sejarah Ketupat

Menilik Tradisi Memberikan Angpao Lebaran Saat Hari Raya Idulfitri

Seusai doa dibacakan, tuan rumah menjamu jemputan yang hadir dengan aneka juadah hidangan. Pada hari raya, juadah yang disediakan identik dengan nasi ketupat, lauk rendang, dan kue-kue yang disusun dalam satu hidangan menggunakan nampan besar.

Tiap-tiap hidangan dapat disantap empat sampai lima orang dengan duduk melingkar dan makan bersama-sama.

"Kenduri juga bisa meningkatkan tali silaturahim serta merajut kekompakan antarwarga," ucapnya.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Batu Limau Azli mengatakan rumahnya ikut mengadakan hajatan kenduri setelah salat Idulfitri 1445 Hijriah.

Ia dan keluarga rutin melaksanakan kenduri setiap tahunnya, terutama pada pagi hari saat Idulfitri.

"Kami ingin berbagi rezeki untuk mencari berkah di bulan Syawal," ucap Azli.

Di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), secara umum tradisi kenduri masih tetap terjaga sampai hari ini. Hampir semua kabupaten/kota di tanah Melayu itu giat melestarikan acara kenduri dengan berbagai aneka jenisnya, mulai dari kenduri doa selamat, tahlil, pindah rumah, bertunang, dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Santap Hidangan Hajatan, Puluhan Warga di Sleman Keracunan

Sleman
| Rabu, 08 Mei 2024, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement