Advertisement
Warga Kabupaten Karimun Masih Lestarikan Tradisi Kenduri Idulfitri
Advertisement
Harianjogja.com, TANJUNGPINANG—Warga Desa Batu Limau, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih menggelar tradisi kenduri Hari Raya Idulfitri. Tradisi ini sudah ada sejak zaman nenek moyang dan berlangsung hingga saat ini.
Kenduri atau yang dikenal acara selamatan itu digelar warga seusai melaksanakan salat Idulfitri sampai sore, bahkan malam hari. "Sejak pagi tadi, ada sekitar sepuluh rumah warga menggelar kenduri, sebagian sudah melaksanakan sejak sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan," kata tokoh masyarakat Desa Batu Limau Ibrahim di Karimun, Rabu (10/4/2024).
Advertisement
Tradisi ini lazim digelar warga sekitar, sehingga perayaan Idulfitri jadi lebih semarak. Terasa ada yang kurang ketika tak ada acara kenduri pada saat Lebaran.
Kenduri merupakan salah satu wujud rasa syukur atas limpahan rezeki dan kesehatan yang diperoleh dari Allah SWT, juga sebagai bentuk kegembiraan menyambut datangnya bulan Syawal setelah sebulan menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Kenduri di rumah-rumah warga dihadiri belasan hingga puluhan orang tetamu undangan yang mayoritas kaum pria di lingkungan sekitar. Mereka bersama-sama melantunkan doa-doa yang terkandung dalam ayat suci Al Quran dengan dipandu seorang juru atau pembaca doa.
"Doa yang dibacakan bertujuan menolak segala bala atau musibah, termasuk doa arwah untuk keluarga atau sanak saudara dari tuan rumah yang punya hajatan kenduri," kata dia.
Baca Juga
Tak Cuma Indonesia, Begini Uniknya Perayaan Idulfitri di Negara-Negara Ini
Selalu Ada Saat Lebaran, Ternyata Begini Sejarah Ketupat
Menilik Tradisi Memberikan Angpao Lebaran Saat Hari Raya Idulfitri
Seusai doa dibacakan, tuan rumah menjamu jemputan yang hadir dengan aneka juadah hidangan. Pada hari raya, juadah yang disediakan identik dengan nasi ketupat, lauk rendang, dan kue-kue yang disusun dalam satu hidangan menggunakan nampan besar.
Tiap-tiap hidangan dapat disantap empat sampai lima orang dengan duduk melingkar dan makan bersama-sama.
"Kenduri juga bisa meningkatkan tali silaturahim serta merajut kekompakan antarwarga," ucapnya.
Sementara itu, salah seorang warga Desa Batu Limau Azli mengatakan rumahnya ikut mengadakan hajatan kenduri setelah salat Idulfitri 1445 Hijriah.
Ia dan keluarga rutin melaksanakan kenduri setiap tahunnya, terutama pada pagi hari saat Idulfitri.
"Kami ingin berbagi rezeki untuk mencari berkah di bulan Syawal," ucap Azli.
Di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), secara umum tradisi kenduri masih tetap terjaga sampai hari ini. Hampir semua kabupaten/kota di tanah Melayu itu giat melestarikan acara kenduri dengan berbagai aneka jenisnya, mulai dari kenduri doa selamat, tahlil, pindah rumah, bertunang, dan sebagainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Viral Tawaran Jadi Buzzer Bea Cukai dengan Tarif Rp100 Juta Per Video, Berikut Klarifikasi dari DJBC
- Israel Serang Rafah, Sekjen PBB: Mohon Wujudkan Kesepakatan
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Volume Sampah Plastik Naik 5% Tiap Tahun, Kemasan Guna Ulang Perlu Digalakkan
- Menparekraf Sandi Ungkap Harga Tiket Pesawat Diprediksi Turun Pertengahan 2024
- Ganjar-Mahfud Pilih Jadi Oposisi, Gibran Minta Dikawal dari Luar
- Minibus Tertabrak Kereta di Perlintasan Tanpa Palang Pintu Pasuruan, 4 Orang Tewas
- Jokowi Setuju Tidak Boleh Ada Orang Toxic di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Ngeri! Pemain Timnas Malaysia Alami Luka Bakar Tingkat 4 Usai Disiram Air Keras
Advertisement
Advertisement