Advertisement
Diserang Iran, Israel Menunda Invasi Darat ke Kota Rafah
Advertisement
Harianjogja.com, YERUSALEM—Pemerintah Israel menunda invasi darat ke Kota Rafah, di selatan Jalur Gaza. Menurut laporan lembaga penyiaran publik Israel, Minggu (14/4/2024) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan penundaan itu setelah adanya serangan balasan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Iran terhadap Israel.
Israel telah melancarkan serangan militer di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan hampir 1.200 orang.
Advertisement
Lebih dari 33.700 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas di Gaza, selain kehancuran massal dan kondisi kelaparan.
Mengeklaim tempat itu sebagai "benteng terakhir Hamas," Netanyahu bersikeras untuk menyerang Rafah, tempat sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina berlindung dari serangan yang tidak pernah berhenti.
Meski meningkatnya kecaman internasional atas rencana invasi tersebut, perdana menteri pekan lalu mengatakan bahwa tanggal serangan telah ditetapkan.
BACA JUGA: Olimpiade Paris 2024, Obor Api Dimulai Dinyalakan dari Reruntuhan Kuil Hera di Yunani
"Hari ini saya menerima laporan rinci mengenai perundingan di Kairo, kami terus berupaya mencapai tujuan kami, yang pertama dan terpenting adalah pembebasan semua sandera kami dan mencapai kemenangan penuh atas Hamas," kata Netanyahu.
"Kemenangan ini memerlukan masuk ke Rafah dan penghapusan batalion teroris di sana. Itu akan terjadi - ada tanggalnya."
Menurut media penyiaran publik itu, penundaan operasi darat terjadi setelah berkonsultasi dengan aparat keamanan Israel.
Sebelumnya pada Minggu (14/4/2024), Menteri Keuangan Avigdor Smotrich menyerukan invasi Rafah dan memaksakan kendali atas seluruh Jalur Gaza.
Penundaan tersebut terjadi setelah Iran meluncurkan sekitar 300 rudal dan drone ke arah Israel pada Sabtu malam (13/4/2024). Tel Aviv mengaku telah mencegat sebagian besar dari rudal dan drone tersebut.
Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu merupakan respons terhadap serangan rudal pada 1 April yang menargetkan konsuler kedutaan Iran di Damaskus, yang menewaskan beberapa komandan militer Iran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menparekraf: Investigasi, Evaluasi dan Siapkan Rencana untuk Tindak Lanjuti Pelaku Ritual Menyimpang di Ubud
- Harga Tiket Terusan Laga Timnas Indonesia diKualifikasi Piala Dunia 2026, Paling Murah Rp450 Ribu
- Draf RUU Penyiaran Larang penyiaran Jurnalisme Investiagsi: Mahfud: Harus Kita Protes
- Kecanduan Nonton Video Porno, Seorang Ayah Tega Cabuli Anak Kandung
- Kelas BPJS Kesehatan Diganti KRIS, Begini Tarif Iurannya
Advertisement
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- 10 Jam Diperiksa Kejagung, Sandra Dewi Cuma Tersenyum
- Pesawat Terkendala Teknis, Penerbangan Jemaah Calon Haji Kloter 5 Makassar Terpaksa RTB
- Eks Kepala Bea Cukai Riau Ronny Rosfyandi Tersangka Kasus Impor Gula
- 12 Sukarelawan MER-C Indonesia Masih Tertahan di Gaza Selatan, Tinggal di Penginapan
- Prabowo: Memindahkan Ibu Kota ke IKN Harus dengan Sumber Daya Dalam Negeri
- 19 Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini Kamis 16 Mei 2024
- Tingkatkan Daya Saing Daerah Menuju Indonesia Emas 2045, Apkasi Gelar Anugerah Jurnalistik 2024
Advertisement
Advertisement