Advertisement
Ini Alasan Produsen Mobil Listrik Tesla Bakal PHK 10 Persen Karyawannya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA —Produsen mobil listrik, Tesla Inc. dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungak kerja (PHK) dalam waktu dekat. Rencananya, Tesla akan memangkas lebih dari 10% dari jumlah karyawan secara global demi pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas perusahaan.
Dikutip dari Bloomberg, CEO Tesla Inc. Elon Musk mengamini bahwa saat ini industri pembuatan mobil tersebut bergulat dengan perlambatan permintaan kendaraan listrik. CEO tersebut mengutip duplikasi peran dan kebutuhan untuk mengurangi biaya sebagai alasan pemotongan dalam memo yang dilihat oleh Bloomberg News.
Advertisement
BACA JUGA: Setir Bermasalah, 280 Ribu Unit Mobil Tesla Direcall
Jika pemotongan ini berlaku di seluruh perusahaan, maka jumlah PHK akan mencapai lebih dari 14.000 karyawan atau lebih dari 10% total karyawan secara global. Tesla melaporkan pengiriman kendaraan listrik awal bulan ini meleset dari ekspektasi dengan selisih yang besar, membukukan penurunan kuartalan pertama dalam empat tahun.
Bahkan, beberapa analis memperkirakan penjualan produsen mobil listrik tersebut berpotensi menyusut pada tahun ini, dengan alasan lambatnya produksi model terbarunya, Cybertruck, dan jeda produk baru hingga perusahaan tersebut mulai memproduksi kendaraan generasi berikutnya pada akhir tahun depan.
"Saat kami mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya, sangat penting untuk mempertimbangkan setiap aspek perusahaan untuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas," tulis Musk, dikutip dari Bloomberg, Senin (15/4/2024).
Elon menekankan bahwa sebagai bagian dari upaya ini, perusahaan telah melakukan peninjauan menyeluruh terhadap organisasi dan membuat keputusan sulit untuk mengurangi jumlah karyawan mereka lebih dari 10% secara global. "Tidak ada yang lebih saya benci, tetapi itu harus dilakukan," ucapnya.
BACA JUGA: Elon Musk Pamer Ponsel Tesla, Bisa Baca Pikiran?
Sekadar informasi, Tesla mengakhiri tahun lalu dengan memberhentikan 140,473 karyawan, hampir dua kali lipat total tiga tahun sebelumnya. Padahal, perusahaan telah meningkatkan produksi di dua pabrik—satu di Austin, Amerika Serikat dan satu lagi di luar Berlin, Jerman—yang mulai memproduksi kendaraan sport Model Y pada awal 2022.
Kendati demikian, perusahaan mulai memangkas harga di seluruh jajaran produknya karena fasilitas tersebut mencapai volume yang lebih tinggi.
"Selama bertahun-tahun, kami telah berkembang pesat dengan banyak pabrik yang tersebar di seluruh dunia. Dengan pertumbuhan yang pesat ini telah terjadi duplikasi peran dan fungsi pekerjaan di bidang tertentu," tulis Musk dalam suratnya, yang dilaporkan Senin (15/4/2024) pagi waktu AS oleh blog Electrek.
Dalam pengurangan tenaga kerja besar-besaran terbarunya, Tesla memangkas sekitar 10% tenaga kerjanya pada pertengahan 2022. Saham Tesla telah merosot 31% tahun ini, termasuk di antara saham dengan kinerja terburuk di Indeks S&P 500. Sahamnya tergelincir sebanyak 1,2% sebelum dimulainya perdagangan reguler.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Pemda DIY Kirim Nama Calon Pj Wali Kota Jogja dan Pj Bupati Kulonprogo ke Kemendagri
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Siapkan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online
- Momentum Hardiknas, Puan Ajak Dukung Kemajuan Ekosistem Pendidikan
- Mendagri Sebut Pilkada 2024 Telan Anggaran hingga Rp27 Triliun
- AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
- Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah Internasional
- Turki Stop Perdagangan dengan Israel. Buntut Pengiriman Bantuan ke Gaza Terhambat
- Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
Advertisement
Advertisement