Advertisement
AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Amerika Serikat dan para mediator belum menerima tanggapan resmi dari Hamas terkait usulan terbaru soal gencatan senjata di Gaza.
Penasehat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pihaknya belum menerima tanggapan soal usulan gencatan senjata di Gaza.
Advertisement
"Belum," kata Kirby pada konferensi pers ketika ditanya apakah AS atau salah satu mediator telah mendengar tanggapan resmi dari Hamas mengenai proposal tersebut dikutip Jumat (3/5/2024).
Usulan tersebut dilaporkan mencakup gencatan senjata selama 40 hari dan pembebasan ribuan tahanan Palestina dengan ganti pembebasan sandera Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk menolak perjanjian gencatan senjata apa pun dengan Hamas apabila kelompok tersebut terus bersikeras menginginkan penghentian serangan di Jalur Gaza, lapor media Israel Walla! yang mengutip pejabat senior AS dan Israel.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Rabu mendesak kelompok Hamas untuk menerima usulan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.
Dia tiba di Israel pada Selasa setelah mengunjungi Arab Saudi dan Yordania dalam rangkaian perjalanan dinas untuk melakukan pembicaraan guna mewujudkan gencatan senjata di Gaza.
Blinken, saat berbincang dengan keluarga dari warga Israel yang disandera di Gaza, mengatakan "Ada usulan sangat kuat saat ini. Hamas harus mengatakan iya".
Perbincangan itu dilakukan seusai pertemuan Menlu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Blinken juga menegaskan kepada para keluarga bahwa pemerintah AS "tidak akan berhenti sampai semua orang kembali ke rumah".
Hamas, yang diyakini menyandera hampir 130 orang Israel, menuntut diakhirinya serangan Israel di Gaza sebagai imbalan atas kesepakatan penyanderaan dengan Tel Aviv.
Kesepakatan sebelumnya pada November lalu mencakup pembebasan 81 warga Israel dan 24 warga asing yang ditukar dengan dipulangkannya 240 warga Palestina, termasuk 71 perempuan dan 169 anak.
Israel telah melancarkan serangan tanpa henti di Gaza sejak serangan lintas batas dilakukan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Hingga saat ini, sedikitnya 34.500 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan ribuan lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Lebih dari enam bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur, sehingga menyebabkan 85 persen penduduk daerah kantong itu mengungsi di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan, demikian keterangan PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional.
Keputusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida itu dan menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Nama Ahok dan Djarot Masuk Bursa Pilkada Jakarta 2024 dari PDI Perjuangan
- Menparekraf: Investigasi, Evaluasi dan Siapkan Rencana untuk Tindak Lanjuti Pelaku Ritual Menyimpang di Ubud
- Harga Tiket Terusan Laga Timnas Indonesia diKualifikasi Piala Dunia 2026, Paling Murah Rp450 Ribu
- Draf RUU Penyiaran Larang penyiaran Jurnalisme Investiagsi: Mahfud: Harus Kita Protes
- Kecanduan Nonton Video Porno, Seorang Ayah Tega Cabuli Anak Kandung
Advertisement
Pemkot Jogja dan Pemkab Bantul Kerja Sama Pengolahan Sampah di Bawuran
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Imam Musala di Kebon Jeruk Ditikam, Begini Kronologinya
- Menparekraf: Investigasi, Evaluasi dan Siapkan Rencana untuk Tindak Lanjuti Pelaku Ritual Menyimpang di Ubud
- Penyeludup Ratusan Anjing ke Jateng Dituntut 1,5 Tahun Penjara dan Denda Rp250 Juta
- Mesin Pesawat Garuda Pengangkut Jemaah Haji Terbakar, Begini Reaksi Kemenag
- UKT Bakal Naik, DPR Segera Panggil Kemendikbudristek
- Masih Populer, Tiga Nama Ini Bersaing Ketat di Pilkada Jawa Tengah
- Prabowo Ikut Memantau Penanganan Bencana Alam di Sumbar
Advertisement
Advertisement