Advertisement
Sekjen PBB Antonio Guterres Kutuk Serangan Israel ke Tenda Pengungsian di Rafah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Serangan Israel ke sebuah kamp pengungsi di Rafah, yang menewaskan 45 warga Palestina mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres misalnya, mengecam keras serangan tersebut. Guterres juga telah mengutuk keras serangan udara Israel pada Minggu (26/5/2024) di Rafah yang menghantam tenda-tenda yang dihuni oleh para pengungsi.
Advertisement
"Dia sangat terpukul melihat para korban yang tewas dan terluka, termasuk banyak korban anak kecil," ungkap juru bicara (jubir) Guterres, Stephane Dujarric, dalam sebuah pernyataan dikutip Kamis (30/5/2024).
Seperti yang telah dikatakan Guterres sebelumnya, prahara dan penderitaan tersebut harus segera dihentikan, sebut pernyataan itu.
"Guterres kembali menegaskan permintaannya untuk gencatan senjata sesegera mungkin dan pembebasan semua sandera secepatnya dan tanpa syarat. Dia mengingatkan kembali perintah terbaru Mahkamah Internasional, yang bersifat mengikat dan harus dipatuhi".
Mahkamah Internasional telah memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan militernya di Rafah.
Otoritas Israel harus mengizinkan, memfasilitasi, dan memungkinkan pengiriman bantuan pasokan kemanusiaan secara cepat, aman, dan tanpa hambatan kepada mereka yang membutuhkan dan semua titik penyeberangan harus dibuka.
Organisasi-organisasi kemanusiaan harus memiliki akses kemanusiaan yang penuh, cepat, aman, dan tanpa hambatan guna menjangkau semua warga sipil yang membutuhkan di seluruh Gaza, kata pernyataan itu.
"Kita harus bekerja dengan cepat untuk memulihkan keamanan, martabat, dan harapan bagi penduduk yang terdampak. Hal ini akan membutuhkan upaya-upaya mendesak agar dapat mendukung dan memperkuat pemerintah Palestina yang baru serta lembaga-lembaganya, termasuk mempersiapkan Otoritas Palestina untuk mengambil alih tanggung jawabnya di Gaza," katanya.
"Kita juga harus bergerak maju dengan langkah-langkah nyata dan bersifat permanen guna menciptakan sebuah spektrum politik," menurut pernyataan tersebut.
Prahara dan penderitaan selama tujuh bulan terakhir memperkuat kebutuhan mutlak bagi warga Israel, Palestina, negara-negara di kawasan tersebut, serta komunitas internasional yang lebih luas untuk mengambil langkah-langkah mendesak yang akan memungkinkan semua pihak agar kembali terlibat dalam jalur politik yang telah lama tertunda demi mencapai solusi dua negara. PBB akan terus mendukung semua upaya tersebut, dalam pernyataan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wisatawan Diimbau Mewaspadai Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Laut Selatan Jawa
- Volume Kendaraan yang Masuk ke Jakarta Mulai Meningkat
- Menteri Perhubungan Pastikan Persiapan Menghadapi Arus Balik Telah Maksimal
- Liga Arab Sebut Israel Mengobarkan Perang di Palestina, Lebanon dan Suriah, Sengaja Melanggar Kesepakatan
- Balon Udara Liar di Wonosobo Meresahkan, Polisi Temukan Tanpa Pengikat di Tiga Lokasi
Advertisement

Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini Minggu 6 April 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Ceper, Srowot, Delanggu hingga Palur
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sistem One Way Arus Balik Lebaran Diterapkan dari Tol Kalikangkung Semarang hingga Brebes
- Pemungutan Suara Ulang Pilkada Akan Digelar 5 dan 9 April, Berikut Daftar Daerahnya
- Hadapi Puncak Arus Balik, Contraflow Satu Lajur Diberlakukan di KM 70 hingga KM 36 Tol Jape
- Jumlah Korban Meninggal Dampak Gempa Myanmar Bertambah Jadi 3.301 Orang
- Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Diprediksi Terjadi pada Hari Ini dan Besok
- Arus Balik Lebaran 2025, Ini Lokasi Rest Area Tol Trans Jawa untuk Istirahat dan Kenali Tipenya
- Evakuasi Korban Tanah Longsor di Jalan Raya Jalur Pacet-Cangar Mojokerto Dilanjutkan TNI AD
Advertisement
Advertisement