News

500 Orang Dikerahkan untuk Padamkan Kebakaran Gunung Slamet

Penulis: Newswire
Tanggal: 13 September 2019 - 14:37 WIB
Kobaran api membakar hutan di kawasan puncak Gunung Merbabu terlihat dari Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (12/9/2019). - Antara Foto.

Harianjogja.com, PURWOKERTO--Perum Perhutani memastikan kebakaran hutan lindung di lereng timur Gunung Slamet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dapat dikendalikan, kata Juru Bicara Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur Sugito.

"Hingga pukul 10.50 WIB tadi, sudah dua sektor yang sukses dipadamkan, sedangkan dua sektor lainnya posisinya sudah melingkar dan sudah terhalang sekat yang dibuat oleh tim pemadam. Insya Allah dalam dua hingga tiga jam ke depan dapat dipadamkan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (13/9/2019).

Dalam hal ini, kata dia, tim pemadam kebakaran yang berjumlah sekitar 500 orang serta terdiri atas masyarakat, personel Perhutani KPH Banyumas Timur, Polres Purbalingga, Kodim 0702/Purbalingga, BPBD Kabupaten Purbalingga, Satpol PP Kabupaten Purbalingga, Pos Pemadam Kebakaran Kecamatan Karangreja, dan sukarelawan telah membuat sekat agar api tidak melompat keluar dari lokasi yang telah terbakar.

Lebih lanjut, Sugito mengatakan kebakaran hutan lindung pada ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terjadi di Petak 58A yang merupakan wilayah kerja Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Serang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gunung Slamet Timur, KPH Banyumas Timur, dan turut wilayah administrasi Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.

"Lokasi kejadian berisi tanaman pinus tahun tanam 1997 dengan kondisi medan yang berjurang, tumbuhan bawah atau semak yang tebal dan lebat. Ketebalan semak yang mudah terbakar sekitar 50 centimeter," jelasnya.

Menurut dia, luas lahan yang terbakar sejak hari Rabu (11/9/2019), pukul 11.00 WIB, diperkirakan mencapai 2,5 hektare. "Kepastiannya masih dalam penghitungan," katanya.

Ia mengatakan teknis penanganan dilakukan dengan membuat sekat bakar alami, yakni memisahkan area yang sudah terbakar dengan area yang belum terbakar guna melokalisasi kebakaran.

Selain itu, pemadaman langsung menggunakan alat kondisional lapangan dengan cara memukul api menggunakan ranting basah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Berita Terkait

84 Titik Panas Terdeteksi di Kalimantan Timur
Area Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Terus Meluas
Kebakaran Lalap Kawasan Hutan Nasional di Thailand
BMKG Deteksi 102 Titik Panas di Kalimantan Timur

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Jelang Pilkada Sukoharjo, PKS Juga akan Gelar Penjaringan bakal Cabup-Cawabup
  2. Libur Lebaran, Volume Sampah Masuk ke TPA Winong Boyolali Malah Berkurang
  3. Kepanduan Membangun Karakter
  4. Heboh! Balon Udara Liar dengan Api Menyala Jatuh di Gedong Ngadirojo Wonogiri

Berita Terbaru Lainnya

Badan Geologi Menyebut Ketinggian Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang Diprediksi hingga 25 Meter
Tujuh Anggota Kelompok Teroris Ditangkap Densus 88
Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
Tertidur 22 Tahun Gunung Ruang Erupsi, Gempa hingga 944 Kali dalam Satu Hari
Warga Jepang Gugat Pemerintah Soal Efek Samping Vaksin Covid-19
Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP-AKR per Kamis 18 April 2024
Firli Bahuri Disebut Minta Uang Rp50 Miliar ke SYL
Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
KPU Jogja Koordinasi dengan Disdukcapil untuk Susun Data Pemilih Pilkada 2024