News

Bareskrim Selidiki Screenshot WAG Pelajar STM yang Tersebar di Medsos

Penulis: Newswire
Tanggal: 01 Oktober 2019 - 17:47 WIB
Ilustrasi serangan siber. - Sputniknews

Harianjogja.com, JAKARTA--Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri sedang menelusuri sejumlah nomor ponsel dalam tangkapan layar percakapan yang diduga akun WhatsApp Group perkumpulan pelajar STM.

Tangkapan layar atau screenshoot percakapan WAG itu tersebar di media sosial Twitter. "Direktorat Siber Bareskrim sudah melakukan profiling," kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

 Dalam percakapan WAG tersebut, para siswa STM mempertanyakan uang yang dijanjikan koordinator lapangan, namun tidak kunjung mereka terima seusai melakukan aksi demonstrasi.

Namun warganet menduga tangkapan layar WAG itu sengaja disebar oleh oknum polisi untuk mendiskreditkan siswa STM. Pasalnya salah satu nomor ponsel yang tertera di WAG itu diduga merupakan nomor ponsel milik polisi.

Dedi Prasetyo mengatakan tidak kaget dengan adanya tudingan ada peran polisi dalam menyebarkan tangkapan layar WAG itu di internet.

"Kami paham betul apa yang ada di media sosial itu, karena sebagian besar anonymous. Narasi yang dibangun narasi propaganda," katanya.

Menurut dia, informasi di internet banyak yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya atau hoaks.

Untuk itu jajaran Siber Bareskrim masih mendalami identitas pemilik nomor ponsel di WAG itu dan identitas akun Twitter penyebar layar tangkap WAG.

"Belum bisa dipastikan itu [nomor ponsel] milik anggota polisi," katanya.

Pihaknya belum melihat adanya kasus ini sebagai kasus serius yang hendak memfitnah Polri. "Saya belum melihat ada narasi yang sifatnya provokatif, narasi yang membuat masyarakat gaduh," katanya.

Namun bila nanti Polri menemukan adanya tindak pidana dalam kasus ini, pihaknya tidak segan menindak pelaku secara hukum. Dedi pun mengimbau agar warganet berhati-hati dalam memilah informasi di media sosial karena banyak informasi bohong yang bersliweran.

Selain itu ia juga mengimbau agar warganet jangan menyebarkan berita atau informasi bohong di media sosial karena ada sanksi pidananya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Berita Terkait

FBI Ungkap Modus Hacker Curi Isi Rekening Bank
Bandara Besar di Eropa Kena Serangan Siber, Timbulkan Kekacauan
Daftar Peretas Paling Mengancam Rahasia Negara di Asia Pasifik
Menkopolkam Minta Sebut WNI Ditangkap Myanmar Terkait dengan Kejahatan Scamming

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Pemilik Mobil Berlabel BGN Angkut Babi Akan Dilaporkan ke Polisi
38 Pompa dan 1 Pesawat Dikerahkan untuk Atasi Banjir Semarang-Demak
Surat Kerja Sama yang Viral Ternyata Palsu, Ini Kata Kemendagri
ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
Kabar IKN Terkini, Dipastikan Capai Target Jadi Ibu Kota Politik 2028
MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
Uya Kuya hingga Eko Patrio Masuk Daftar Pemeriksaan MKD DPR
Korban Baku Tembak Polisi Vs Geng Narkoba di Brasil Tembus 128 Orang
Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
Kepulauan Karibia Diterjang Badai, Puluhan Orang Meninggal