News

Waspada! Ini Perkiraan Potensi Bencana 2020

Penulis: Rayful Mudassir
Tanggal: 31 Desember 2019 - 09:07 WIB
Data bencana 2019 dari Badan Penanggulangan Bencan Nasional (BNBP). Foto: BNPB

Harianjogja.com, JAKARTA - Pada 2020, deretan bencana sudah diperkirakan oleh sejumlah pakar, mulai dari tren bencana geologi seperti gempa bumi disusul tsunami dan bencana vulkanologi seperti erupsi gunungapi.

"Potensi bencana yang perlu diwaspadai untuk tahun depan (2020) adalah bencana geologi seperti gempa yang disusul tsunami lalu bencana vulkanologi," kata Agus Wibowo Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB melalui keterangan resminya, Selasa (31/12/2019).

Prakiraan tersebut sesuai dengan data prakiraan potensi bencana dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Badan itu menyebutkan ada enam titik zona potensi aktif berdasar seismisitas 2019 yang meliputi Nias, Lombok-Sumba, Ambon, Banda dan Mamberamo.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menghimbau agar daerah yang berpotensi memiliki kerawanan tingkat tinggi tersebut agar selalu waspada dan meningkatkan kapasitas, baik dari pemerintah daerah hingga masyarakatnya.

Sebagai pedoman dan pengingat yang baik kepada masyarakat, Kepala BMKG meminta agar segala informasi peringatan dini yang dirilis oleh BMKG dapat dijadikan sebagai rujukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

"Kami mengimbau agar masyarakat dapat menjadikan informasi peringatan dini ini sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk kesiapsiagaan," ujarnya

Di samping itu, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo mengatakan bahwa langkah yang diambil BNPB sebagai bentuk upaya pencegahan tetap menjadi hal yang utama dalam penanggulangan bencana.

Hal itu sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana di Riau pada pertengahan bulan Juli 2019 di mana disebutkan bahwa pencegahan adalah hal yang mutlak dan harus dikerjakan.

Doni mengingatkan agar kesadaran kolektif antara pemerintah hingga masyarakatnya berjalan beriringan. Pelibatan unsur ahli dan pakar serta kearifan lokal harus disinergikan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman bencana bagi masyarakat.

"Menyadarkan masyarakat tidak bisa dilakukan pemerintah pusat saja. Perlu adanya campur tangan kearifan lokal yang ada di tengah masyarakat baik tokoh adat maupun tokoh agama. Karena urusan bencana adalah urusan bersama," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Berita Terkait

Pemerintah Targetkan 15.000 Rumah Pascabanjir Rampung 3 Bulan
Gempa M4,7 Guncang Pasaman, BMKG Pastikan Tak Tsunami

Video Terbaru

Berita Lainnya

Berita Terbaru Lainnya

Kepala AD Malaysia Dinonaktifkan Terkait Dugaan Korupsi
Ribuan Wisatawan Malaysia Manfaatkan Kereta Cepat Whoosh
Toko Alkohol di Riyadh Kini Bisa Diakses Ekspatriat Premium
Pemilu Myanmar Digelar, Pertama Sejak Kudeta Militer 2021
Pemerintah Targetkan 15.000 Rumah Pascabanjir Rampung 3 Bulan
168 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H+2 Natal
Pemerintah Kebut Pemulihan Banjir Aceh-Sumatra Saat Nataru
Real Madrid Berduka atas Wafatnya Pelatih Valencia di Indonesia
Tim SAR Evakuasi Ibu dan Balita Terjebak Banjir di Banjar
Laode Syarif Nilai Kasus Aswad Sulaiman Tak Layak SP3