News

Diduga Akan Bergabung dengan Kelompok Ali Kalora, Lima Orang Ditangkap

Penulis: Newswire
Tanggal: 31 Desember 2019 - 14:47 WIB
Ilustrasi - JIBI/Antara

Harianjogja.com, JAKARTA - Sebanyak lima orang diamankan Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah karena diduga sebagai jaringan terorisme di wilayah Sulawesi tengah.

''Alhamdulillah kemarin kita dapat lima orang lagi,'' ungkap Kapolda Sulteng, Irjen Pol Syafril Nursal saat Konfrensi pers akhir tahun 2019, pada Selasa (31/12/2019).

Lima orang terduga teroris itu disinyalir akan bergabung bersama kelompok sipil bersenjata yang selama ini menjadi buronan pihak kepolisian, yakni daftar pencarian orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur, pimpinan Ali Kalora.

Kelima orang tersebut masing masing Berinisial FR, RW, AB, RWT dan GD, dan yang keseluruhannya ditangkap di Kota Palu.

''Mereka ditangkap secara berturut-turut mulai tanggal 21 Desember kemarin. Selain itu, ada juga DPO," jelasnya.

Namun, Kapolda Sulawesi Tengah tidak menjelaskan secara rinci proses penangkapan terhadap kelima orang pelaku yang disinyalir sebagai jaringan teroris itu.

Dari data pihak Kepolisian, saat ini jumlah DPO Mujahidin Indonesia Timur, yang masih berkeliaran di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah sebanyak 10 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Berita Terkait

BNPT Arahkan Pencegahan Terorisme ke Tingkat Desa
Terlibat Terorisme, ASN Kementerian Agama Ditangkap Densus 88
Densus 88 Sebut Terduga Teroris di Aceh Terlibat Pendanaan Kelompok Teror
Densus 88 Tangkap 2 ASN Terlibat Terorisme

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren
Kirim PMI Ilegal ke Timur Tengah, Sebuah Perusahaan Disegel
Purbaya Siap Kucurkan APBN Beli Mobil Dinas Maung, Asal Industri Siap
Rel Terendam Banjir Grobogan, Sejumlah Kereta Api Terdampak
Jual Pupuk Subsidi di Atas Harga Resmi, Pengecer Akan Dicabut Izinnya
KPK Akan Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh
AHY: Butuh Rp10.300 Triliun untuk Bangun Infrastruktur
Pramono: Dana Ngendon di Bank Rp14,6 Triliun Akan Dipakai Bayar Proyek
Belanda Konfirmasi Kasus Pertama Varian Baru Mpox
Alasan Tukang Cukur Lukas Enembe Dipanggil KPK