News

Indonesia Diminta Waspada, Kematian Soleimani Diprediksi Bangkitkan Sel Tidur ISIS dan Al-Qaeda

Penulis: Rayful Mudassir
Tanggal: 10 Januari 2020 - 22:07 WIB
Qassem Soleimani - Reuters

Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia diminta mewaspadai kebangkitan kelompok teroris yang terafiliasi dengan Al Qaeda dan ISIS setelah kematian pejabat militer Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani beberapa waktu lalu.

Pengamat Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta mengatakan Soleimani merupakan sosok yang dikenal karena memberantas terorisme termasuk Al-Qaeda dan ISIS.

Menurutnya, kematian Soleimani menjadi angin segar bagi kelompok teroris seperti ISIS dan Al-Qaeda. Peristiwa itu dapat membangitkan sel tidur afiliasi dua kelompok itu, termasuk di Indonesia.

“Karena ada peluang momentum kebangkitan di Timur Tengah yang tentu akan berdampak juga kepada afiliasinya di Indonesia,” kata Stanislaus Riyanta kepada Bisnis, Jumat (10/1/2020).

Kelompok di Indonesia yang diduga terafiliasi dengan ISIS adalah Jamaah Ansharut Daulah atau JAD. Kelompok ini diyakini melakukan aksi lebih ekstrem dibandingkan dengan Jamaah Islamiyah atau JI yang terafiliasi dengan Al-Qaeda. JAD dalam aksinya acap menyasar aparat atau pun pejabat tinggi di pemerintahan.

Stanislaus menyebut, pemerintah mesti melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi adanya ancaman tersebut.

“Pemerintah perlu menyiapkan skenario-skenario untuk penyelamatan WNI yang berada di Timur Tengah karena jumlahnya cukup banyak. Dampak langsung terkait ketegangan tersebut di Indonesia hampir tidak ada,” terangnya.

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyebut ada sekitar 6.000 Warga Negara Indonesia teridentifikasi sebagai teroris lintas batas di luar negeri. Para foreign terorrist fighter (FTF) ini tersebar di sejumlah negara termasuk di Timur Tengah.

“Dari [negara] Suriah kita punya 187 [Warga Negara Indonesia]. Lebih dari 6.000 warga kita di luar negeri sekarang teridentifikasi [FTF],” kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Dia menyebut para teroris lintas batas ini akan dipulangkan. Namun skema pemulangan masih akan dipikirkan oleh pemerintah. Pemulangan nantinya tidak akan membahayakan keamanan dalam negeri.

“Di berbagai negara itukan harus dibicarakan bagaimana pemulangannya kalau dipulangkan berbahaya atau tidak dan sebagainya. Nah itu misalnya kerja sama laut,” katanya.

Pemerintah juga melakukan kerja sama dengan Pemerintah Jepang untuk pemulangan para teroris tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Berita Terkait

BNPT Temukan 6.402 Konten Radikalisme dan Terorisme
BNPT Arahkan Pencegahan Terorisme ke Tingkat Desa
Terlibat Terorisme, ASN Kementerian Agama Ditangkap Densus 88
Densus 88 Sebut Terduga Teroris di Aceh Terlibat Pendanaan Kelompok Teror

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

45.032 Warga Sumut Masih Mengungsi Akibat Bencana Alam
Napi Asal Belanda Divonis Seumur Hidup Dipulangkan ke Negaranya
Korban Tewas Bencana Alam Sumut Bertambah Jadi 330 Orang
Kebakaran Kelab Malam di India Tewaskan 23 Orang
Ponpes Krapyak Dukung Pleno PBNU Bahas Pergantian Ketum
Bahlil: 93 Persen Wilayah Aceh Kembali Terang Malam Ini
Iran Eksekusi Mati Otak Penipuan Investasi Rp5,8 Triliun
Hasto: PDIP Pertimbangkan Manfaat Kepala Daerah Dipilih DPRD
Presiden Prabowo Hapus Utang KUR Petani Aceh Terdampak Banjir
Salmiati Selamatkan Ratusan Kucing Korban Banjir Sumbar