News

Yasonna Didemo karena Bilang Tanjung Priok Miskin & Kumuh

Penulis: Newswire
Tanggal: 22 Januari 2020 - 12:37 WIB
Yasonna H. Laoly. - Antara

Harianjogja.com, JAKARTA - Sekelompok masyarakat akan menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Jl Rasuna Said, Kuningan, Jaksel. Aksi yang diberi nama 'Aksi Damai 221 Priok Bersatu'tersebut sebagai bentuk protes masyarakat yang tersinggung atas ucapan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Polda Metro Jaya menurunkan ratusan personel untuk mengamankandi aksi tersebut. "Sudah kita persiapkan pengamanan sekitar 200 personel di lokasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Yusri mengatakan, pihaknya juga mempersiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar Jl Rasuna Said, Kuningan, untuk mengantisipasi macet yang ditimbulkan akibat aksi tersebut. Penutupan ruas jalan sangat situasional.

"Rekayasa lalu lintas situasional. Kalau dia tutup jalan semua ya kita tutup," imbuhnya.

Aksi tersebut rencananya bakal digelar di depan Gedung Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, siang ini. Aksi tersebut merupakan protes massa atas ucapan Laoly yang menyinggung warga Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Dalam selebaran yang beredar, massa menuntut Menteri Yasonna Laoly untuk meminta maaf kepada masyarakat Tanjung Priok atas ucapannya bawah 'Tanjung Priok daerah miskin, kumuh dan kriminal'.

"Mari tunjukkan warga Tanjung Priok bukan kaleng-kaleng yang bisa direndahkan dan dihina," demikian tulisan pada selebaran tersebut.

Massa berkumpul di Pos 9 (Mambo) dan halte bus Plumpang pada pukul 09.00 WIB. Namun hingga berita ini dimuat, massa belum datang ke lokasi.

Hal itu diucapkan Yasonna dalam sambutannya di acara 'Resolusi Pemasyarakatan 2020 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS)' di Lapas Narkotika Kelas IIA Jatinegara, Jakarta, Kamis (16/1/2020). Saat itu Yasonna sedang memberikan penjelasan bahwa kriminal adalah masalah sosial.

Dia kemudian menyebutkan kejahatan lebih banyak terjadi di daerah miskin. Yasonna lalu mencontohkan dua anak yang lahir dan besar di dua kawasan, yakni Menteng dan Tanjung Priok. Ia meyakini anak yang lahir dari kawasan Tanjung Priok, yang terkenal keras dan sering terjadi tindak kriminal, akan melakukan hal serupa di masa depan.

"Yang membuat itu menjadi besar adalah penyakit sosial yang ada. Itu sebabnya kejahatan lebih banyak terjadi di daerah-daerah miskin. Slum areas [daerah kumuh], bukan di Menteng. Anak-anak Menteng tidak, tapi coba pergi ke Tanjung Priok. Di situ ada kriminal, lahir dari kemiskinan," sebut Yasonna saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : detik.com

Berita Terkait

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Muncul Aksi Unjuk Rasa di Kantor KPU DIY
Amankan Aksi Demo di Jakarta, Ribuan Personel Gabungan Polri, TNI dan Dishub Diterjunkan
Aksi Demo KPU Jadi Sorotan Media Massa Asing
Gelar Aksi, Warga Sidomulyo Tuntut Transparansi Penggunaan Anggaran Kelurahan

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Adi Soemarmo Tak Lagi Bandara Internasional, Penerbangan Haji Tidak Berubah
  2. Satlantas Polres Sukoharjo Beri Apresiasi Relawan Ambulans yang Bantu Pemudik
  3. Daftar Bandara Indonesia yang Layani Penerbangan Internasional Per April 2024
  4. Revisi UU Pemilu

Berita Terbaru Lainnya

Predksi BMKG: Seluruh Wilayah Indonesia Hujan Lebat Hari Ini
Polisi Meninggal Dunia dengan Luka Tembak, Jenazah Korban Ditemukan di Mobil
Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat
Pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan IKN Capai 80 Persen
Pemerintah Terbitkan Aturan Turunan Terkait Tindak Pidana Kekerasan Seksual
Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen
1.119 WNI Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air dari Zona Konflik hingga Bencana Alam
KPK Tetapkan 2 Tersangka baru Korupdi Proyek Fiktif PT Amarta Karya
Jadi Markas Pungli Pegawai KPK, 2 Rutan Ditutup
Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0