News

Ada Virus Corona, Pemerintah China Bangun Rumah Sakit Darurat Berkapasitas 1.000 Pasien

Penulis: Ropesta Sitorus
Tanggal: 24 Januari 2020 - 14:17 WIB
Seorang petugas polisi mengenakan masker berdiri di depan pasar makanan laut di Wuhan, Provinsi Hubei, China 10 Januari 2020. Pasar makanan tersebut dihubungkan dengan wabah pneumonia yang disebabkan oleh strain baru coronavirus, tetapi beberapa pasien didiagnosis terinfeksi coronavirus baru tidak berkunjung ke pasar ini. Foto diambil 10 Januari 2020. - Reuters

Harianjogja.com, JAKARTA  – Pemerintah China langsung bertindak menanggapi penyebaran virus corona yang sangat pesat di Kota Wuhan, China. Pemerintah membuat pemerintah setempat bergerak cepat untuk membangun rumah sakit baru berkapasitas 1.000 tempat tidur untuk merawat para korban. Pemerintah juga memobilisasi mesin-mesin agar rumah sakit itu bisa diberoperasi mulai awal pekan depan.

Dikutip dari Reuters, Jumat (24/1/2020), pemerintah menyebutkan virus baru itu telah menewaskan 25 orang di China dan menginfeksi lebih dari 800 orang. Organisasi Kesehatan Dunia juga sudah menyatakan kondisi penyebaran virus tersebut sebagai sebuah darurat.

Sebagian besar kasus yang dilaporkan berada di pusat kota Wuhan, yang diyakini sebagai daerah asal penyebaran virus tersebut sejak akhir tahun lalu.

Adapun, rumah sakit baru sedang dibangun berada di sekitar kompleks liburan yang semula diperuntukkan bagi pekerja lokal. Harian resmi Changjiang melaporkan lokasinya terletak di taman di tepi danau di pinggiran kota. Bangunan tersebut akan memiliki 1.000 tempat tidur.

Mesin-mesin konstruksi termasuk 35 alat penggali dan 10 buldoser, sudah tiba di lokasi pada Kamis malam dan diharapkan fasilitas baru itu dapat disiapkan pada Senin mendatang.

“Pembangunan proyek ini adalah untuk mengatasi kekurangan sumber daya medis yang ada,” demikian disebutkan dalam laporan itu. “Karena itu akan menjadi bangunan prefabrikasi, tidak hanya akan dibangun dengan cepat tetapi juga tidak akan memakan biaya banyak.”

China State Construction Engineering, salah satu perusahaan yang membangun rumah sakit, mengatakan bahwa pihaknya melakukan semua yang dapat dikerjakan dan akan mengatasi kesulitan yang timbul serta menyebutkan sudah ada lebih dari 100 pekerja yang dikerahkan ke lokasi.

Pembangunan rumah sakit ini bertujuan untuk meniru pengalaman Beijing pada tahun 2003, ketika kota itu berjuang melawan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). Setidaknya sebanyak 774 orang meninggal dalam epidemi SARS yang menyebar ke hampir 30 negara.

Pada saat itu, Beijing membangun rumah sakit Xiaotangshan di daerah pinggiran utara kota tersebut dalam tempo hanya dalam seminggu. Dalam waktu dua bulan, pemerintah Beijing merawat satu per tujuh dari semua pasien SARS di negara itu, kata Harian Changjiang. “Itu menciptakan keajaiban dalam sejarah ilmu kedokteran,” tambah koran itu.

Rumah sakit Beijing, dibangun oleh 7.000 pekerja, pada awalnya dirancang hanya untuk membawa orang yang dalam pemulihan dari SARS untuk mengurangi tekanan pada rumah sakit lain. Pada akhirnya mengobati hampir 700 pasien SARS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Berita Terkait

Pemilu Myanmar Digelar, Pertama Sejak Kudeta Militer 2021
IRGC Sita Kapal Tanker Asing Pembawa BBM Selundupan
Finlandia Perketat Persyaratan Izin Tinggal Tetap Mulai 2026
PBB Prihatin Konflik Kamboja-Thailand Kembali Memanas

Video Terbaru

Berita Lainnya

Berita Terbaru Lainnya

Sidang Etik Ungkap Motif Bripda MS Bunuh Mahasiswi ULM
UNRWA: 235 Ribu Warga Gaza Terdampak Krisis Cuaca Ekstrem
Rusia Klaim Kediaman Putin Diserang, Trump Disebut Terkejut
Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Pencarian Terus Berlanjut
Kapal Wisata Karam di Pulau Padar Labuhan Bajo, TNI AL Turun Tangan
Trump Sebut Serangan AS Lumpuhkan Jalur Narkoba Venezuela
Aksi Buruh di Monas Hari Ini, 2.617 Personel Gabungan Dikerahkan
Musim Dingin Ekstrem Gaza Tewaskan 15 Orang, Tiga Bayi
Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
Arab Saudi Tangguhkan Perusahaan Umrah yang Telantarkan Jemaah