News

Gara-Gara Virus Corona, Mahasiswi Asal Klaten Tertahan di Wuhan

Penulis: Newswire
Tanggal: 24 Januari 2020 - 14:47 WIB
Hilyatu Millati Rusydiyah, mahasiswi asal Klaten yang kini tinggal di Wuhan, China. - Ist/Solopos

Harianjogja.com, SOLO -- Kota Wuhan, China kini ditutup pemerintah China karena penyebaran virus Corona yang telah menelan banyak korban jiwa. Seorang mahasiswi asal Klaten yang sedang menempuh pendidikan di China, tertahan di Kota Wuhan.

Dia adalah Hilyatu Millati Rusydiyah, mahasiswa program Doktoral di School of Economic and Business Administration Chongqing University. Seharusnya kini dia disibukkan dengan persiapan registrasi ulang di kampusnya, di Chongqing, Provinsi Sichuan, Tiongkok. Namun jangankan pergi ke Chongqing, dia bahkan tak bisa keluar dari apartemennya di Hongshan District, Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Kondisi ini disebabkan penutupan akses dari dan ke Kota Wuhan sejak Kamis (23/1/2020) pagi waktu setempat. Penutupan Wuhan menyusul temuan kasus virus corona pada Desember 2019 dan menyebar ke berbagai negara serta menelan belasan korban meninggal dunia.

Sebelum kasus virus corona mendunia, perempuan asal Klaten ini menetap di Wuhan dalam setahun terakhir. Awalnya Hilyatu dan putrinya mengikuti sang suami, Ahmad Syaifuddin Zuhri, mahasiswa PhD Hubungan Internasional di Central China Normal University (CCNU) Wuhan. Mereka menyewa apartemen yang berjarak sekitar 27 km dari pasar ikan Huanan--tempat penemuan virus corona kali pertama.

“Saya itu rencananya mau kembali Chongqing setelah Imlek [25 Januari] untuk mengurus new term registration baru pulang ke rumah [Indonesia]. Tapi, kalau kondisi begini saya bingung. Akses keluar tidak ada, tiket penerbangan saya pulang juga diminta pihak maskapai untuk dibatalkan,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com melalui aplikasi Whatsapp, Kamis sore WIB.

Keadaan ini semakin membuatnya pusing karena Hilyatu sendirian tinggal di Wuhan. Suami dan putrinya sudah pulang lebih dulu ke Tanah Air sejak 10 Januari 2020 lalu.

Keduanya memutuskan mudik terlebih dahulu lantaran jatah registrasi ulang kampus sang suami baru dibuka Maret mendatang. Rencananya, perempuan peraih gelar magister Nanchang University ini bakal menyusul pulang setelah urusan di kampus rampung. Saat itu, kondisi Wuhan belum sekacau sekarang.

Keluarga Resah

Meski sempat diminta membatalkan penerbangan oleh pihak maskapai dua hari jelang kepulangan, sang suami kekeh pulang dengan menerima tawaran maskapai mengganti rute. Hilyatu tak menyangka selepas suami dan anaknya pulang kampung, Pemerintah China mengisolasi Wuhan untuk membatasi penyebaran virus corona.

“KBRI langsung melakukan pendataan WNI yang ada di Wuhan. Kami diberi opsi mau tinggal atau bagaimana. Kami diminta menunggu sepekan, kalau akses dibuka baru bisa keluar dari sini,” imbuhnya.

Sejak Pemerintah mengumumkan penutupan kota, Kamis pagi, ia syok berat. Keluarga yang ada di Indonesia pun juga tak kalah pusing. Apalagi perempuan yang akrab disapa Mila ini tinggal sendiri di Wuhan.

Perempuan berusia 33 tahun ini berpikir keras bagaimana caranya ia pulang ke Chongqing terlebih dulu. Tapi, tiket balik ke kampusnya pun sudah dibatalkan pihak kereta. Begitu pula dengan tiket pulang ke Indonesia yang sedianya terjadwal pada 12 Februari.

Jarak Chongqin dengan Wuhan sekitar 6,5 jam dengan kereta cepat dan 1 jam menggunakan pesawat terbang. Ia berharap akses dibuka sesegera mungkin agar ia bisa keluar dari Wuhan dan pulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos.com

Berita Terkait

Venezuela Tuding CIA Terlibat Rusuh di Karibia
Xanana Gusmao Berharap Suara Timor Leste Bisa Didengar Dunia
Uni Eropa Belum Sepakat Beri Pinjaman ke Ukraina
Aksi Antipemerintah di Peru Tewaskan Satu Orang dan 102 Luka-luka

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Densus 88 Pelajari Pola Radikalisasi Pelaku Ledakan SMAN 72
LPSK Sulit Berkomunikasi dengan Hakim PN Medan yang Rumahnya Terbakar
PHK 222 Karyawan, Pizza Hut Tutup 8 Gerai Sepanjang 2025
Serbuk Diduga Pemicu Ledakan SMAN 72 Menunggu Uji Puslabfor
Jumlah Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta Bertambah Jadi 96
Viral Video Bullying SMP di Blora, Pemkab Turun Tangan
Situasi Aman, Personel Polri Tuntaskan Pembersihan SMAN 72
Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Tarakan, BMKG Pastikan Tak Picu Tsunami
Polisi Amankan Siswa yang Jadi Endorser Situs Judi Online
Gempa Bumi Magnitudo 4,4 Guncang Tarakan