News

Cegah Gelombang Kedua Corona, Filipina Tetap Berlakukan Lockdown di Sejumlah Wilayah

Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Tanggal: 12 Mei 2020 - 23:07 WIB
Penumpang mengantri untuk naik kereta Mass Rapid Transit (MRT) menjelang jam malam yang diberlakukan karena corona virus di Mandaluyong City, Metro Manila, Filipina, Senin (16/3/2020). - Bloomberg/Veejay Villafranca

Harianjogja.com, JAKARTA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan beberapa daerah di Filipina akan tetap dikarantina wilayah (lockdown) untuk mengantisipasi gelombang kedua infeksi virus Corona.

Dalam briefing yang disiarkan Selasa (12/5/2020), Duterte mengatakan daerah dengan tingkat infeksi tinggi akan tetap diberlakukan perintah tinggal di rumah, yang dikenal sebagai peningkatan peraturan karantina masyarakat. Padahal, aturan tersebut sebelumnya dijadwalkan berakhir pada 15 Mei 2020.

Dia tidak mengidentifikasi daerah mana saja yang yang tetap menerapkan aturan tersebut. Juru bicara Duterte, Harry Roque mengatakan dia akan memberikan rincian lebih lanjut dalam briefing siang hari.

Wilayah ibu kota negara berpenduduk 13 juta orang dan daerah Luzon tengah dan selatan yang berdekatan telah ditutup sejak pertengahan Maret. Sejak saat itu, lockdown telah diperpanjang sebanyak dua kali.

Kepala pelaksana Gugus Tugas Penanggulangan Pandemi, Carlito Calves mengatakan pemerintah secara bertahap akan melonggarkan pembatasan karena negara tidak mampu berada di dalam karantina untuk jangka waktu yang lama.

“Tindakan untuk membendung wabah harus menyeimbangkan antara kesehatan dan ekonomi," kata Galvez, seperti dikutip Bloomberg

Lockdown ini membuat laju produk domestik bruto (PDB) Filipina turun 0,2 persen pada kuartal I/2020 dibandingkan tahun lalu, sekaligus kontraksi pertama sejak 1998.

Ibu kota yang dikenal dengan Metro Manila menyumbang sekitar 36 persen dari perekonomian negara itu. Mengingat kepadatannya, Manila juga memiliki konsentrasi infeksi Covid-19 yang tinggi, terhitung 64 persen dari 11.086 kasus di negara itu pada 11 Mei, dan 72 persen dari 726 kematian.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Carlos Dominguez mengatakan pemerintah akan menghidupkan kembali dorongan infrastrukturnya sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi untuk merangsang konsumsi.

Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja menyatakan lebih dari 2 juta orang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Berita Terkait

Pasien Melonjak dan Nakes Terinfeksi Covid-19, Gunungkidul Butuh Sukarelawan Kesehatan
Sleman Bersiap Dirikan Rumah Sakit Darurat Covid-19
Rumah Sakit di DIY Mulai Rekrut Sukarelawan Nakes
Epidemiolog Sarankan Jokowi Ambil Opsi Lockdown, Ini Alasannya

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  2. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  3. Pilkada untuk Siapa?
  4. Sinyal dari Pidato Prabowo

Berita Terbaru Lainnya

Tanggapan Pemerintah Terkait Rencana Aksi Demo Para Mitra Grab-Gojek Besok 20 Mei
Kemnaker Segera Terbitkan Surat Edaran terkait Sanksi Penahanan Ijazah
Kejagung Bantah Jaksa Agung Burhanuddin Mundur
Mantan Presiden AS Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Sudah Menyebar ke Tulang
Kim Jong-un Minta Militernya Siap Hadapi Perang
Senator AS Desak Israel Hentikan Blokade Pangan di Jalur Gaza
Jenazah Pemimpin Hamas Ditemukan di Terowongan Khan Yunis Selatan Gaza
Pesawat Garuda 3114 Bawa Jemaah Calon Haji Alami Masalah Saat Penerbangan dan Putuskan RTB
Tiga Remaja yang Tenggelam di Danau Toba Ditemukan Meninggal Dunia
Kunjungan Resmi Presiden Prabowo Perkuat Hubungan Bilateral dengan Thailand