News

Begal Sepeda Tak Sekadar Incar Barang Berharga

Penulis: Rezha Hadyan
Tanggal: 23 Oktober 2020 - 01:37 WIB
Ilustrasi sepeda

Harianjogja.com, JAKARTA - Seiring maraknya kegiatan gowes, muncul pula pelaku kejahatan untuk melakukan aksi begal dengan sasaran pesepeda atau pegowes.

Jika dahulu pelaku begal menyasar pengendara sepeda motor, kini mereka juga ikut menyasar pengendara sepeda. Seperti yang terjadi pada aktor senior Anjasmara di Jalan Jend. Sudirman, Jakarta Selatan tepatnya di depan Universitas Katolik Atma Jaya beberapa waktu lalu.

Anjasmara tiba-tiba dipepet oleh pelaku begal yang berboncengan menggunakan sepeda motor. Mereka berupaya mengambil ponsel yang dibawanya. Namun, upaya tersebut gagal lantaran aktor yang dikenal lewat sinetron Si Cecep melakukan perlawanan hingga terjatuh dan mengalami cedera.

Sebelumnya juga dilaporkan terjadi aksi pembegalan yang menimpa beberapa pesepeda di jalan-jalan protokol Jakarta seperti Jalan HR Rasuna Said, Jalan MH Thamrin, dan Jalan Hayam Wuruk. Sama seperti Anjasmara, pelaku begal mengincar barang berharga yang dibawa oleh pesepeda.

Walaupun demikian, bukan berarti para pelaku begal hanya mengincar barang berharga yang dibawa oleh pesepeda saja. Menurut Ketua Komunitas Bike to Work (B2W) Putut Soedarjanto, pelaku begal juga mengincar sepeda yang kini harganya melambung lantaran tingginya permintaan masyarakat.

Namun, mereka hanya mengincar sepeda tertentu yang harganya mencapai puluhan juta rupiah, salah satunya adalah sepeda lipat Brompton.

"Keduanya [barang berharga dan sepedanya], ada satu cerita belum lama ini saya lupa kejadiannya dimana, si begal teriak ke temannya "Nggak usah [diambil], bukan Brompton [sepedanya]." begitu," katanya kepada Bisnis pada Kamis (22/10/2020).

Lebih lanjut, Putut mengungkapkan pelaku begal dan pencurian cenderung enggan mengincar sepeda lantaran jejaknya mudah diketahui ketika akan menjual hasil tindak kejahatannya. Terlebih sepeda rakitan yang komponennya dibuat sesuai dengan keinginan pemiliknya.

Dia menyebut tak jarang sepeda yang dicuri berhasil kembali ke pemiliknya setelah sepeda tersebut dijual secara daring lewat sosial media atau ditemukan di jalan bersama pemilik barunya.

Oleh karena itu, Putut menyarankan para pesepeda untuk mencatat atau mengambil gambar dari komponen-komponen yang digunakan di sepeda mereka sebagai langkah antisipasi.

Lantas, apa sebenarnya penyebab dari maraknya pelaku begal yang mengincar pesepeda?

Menurut Putut, hal tersebut tak terlepas dari maraknya pemberitaan mengenai begal sepeda dan menganggap bersepeda sebagai aktivitas bergengsi, khususnya mereka yang menggunakan sepeda jenis tertentu. Alhasil, pelaku kejahatan mencoba peruntungannya dengan mengincar barang berharga yang dibawa oleh pesepeda atau sepedanya.

"Padahal tidak semua sepeda itu mahal. Jauh lebih banyak yang murah dan jauh lebih banyak pengguna sepeda adalah orang-orang biasa yang dalam kesehariannya hidup penuh kesederhanaan," tuturnya.

Cara yang bisa dilakukan oleh pesepeda agar tidak menjadi target pelaku begal adalah tidak bersepeda sendirian. Selain itu, pemilihan waktu dan rute bersepeda juga perlu dipertimbangkan kembali. Daerah yang sekiranya rawan sudah barang tentu harus dihindari.

Namun, cara tersebut tentunya tidak bisa diaplikasikan sepenuhnya oleh mereka yang bersepeda ke tempat kerja atau benar-benar menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari. Waktu maupun rute bersepeda terikat dengan aktivitas sehari-hari mereka.

Tingkatkan Kewaspadaan

Solusinya tentu meningkatkan kewaspadaan, perhatikan keadaan di sekitar apabila melihat hal-hal yang mencurigakan tambah kecepatan dan segera berhenti di tempat yang sekiranya aman dan ramai, seperti pos polisi, toko, dan sebagainya. Kemudian simpan barang berharga di tempat-tempat yang sulit dijangkau atau tersembunyi.

Terakhir, sebisa mungkin hindari jalan protokol, khususnya yang tidak memiliki lajur khusus sepeda. Pilih jalan permukiman atau perkampungan yang membuat pelaku begal sulit kabur setelah melakukan aksinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Berita Terkait

Penganiayaan dan Pengeroyokan di Seturan Sleman, Tiga Orang Luka
Ada Dugaan Aksi Gendam, Polsek Sleman Minta Warga Lebih Waspada
Waspada! OJK Sebut Modus Penipuan Keuangan Semakin Meningkat dan Variatif
Kisah Ruwet Pelaku Penggelapan 20 Motor, Duit Malah Ludes Buat Bayar Rental

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  2. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  3. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  4. Pilkada untuk Siapa?

Berita Terbaru Lainnya

Kembangkan AI yang Lebih Etis, Indonesia Gandeng Filipina
Menteri Hukum Sebut Kenaikan Gaji Hakim untuk Cegah Ikut Campur Penanganan Perkara
Banjir Rob Demak Jawa Tengah Terus Berulang, Pemkab Mengadu ke Pusat
Banjir Rob di Sayung Demak, Pemprov Jateng Kirimkan Dokter Spesialis Keliling untuk Warga
Polisi Kantongi Petunjuk Awal Pelaku Penembakan WNA Australia di Bali
Kasus Penembakan WNA Australia di Bali, Polisi Temukan 17 Selongsong Peluru
Tahap Pemulangan, Jemaah Haji Diminta Tetap Menjaga Kesehatan
2 WNA Asal Australia Jadi Korban Penembakan di Badung Bali
Kasus Korupsi Dana CSR Bank Indonesia, KPK: Pemanggilan Gubernur BI Menyesuaikan Kebutuhan Penyidik
Sekjen PBB Serukan Hentikan Saling Serang Israel dan Iran