News

Terkait Karikatur Nabi Muhammad, PP Muhammadiyah: Macron Harus Minta Maaf

Penulis: John Andhi Oktaveri
Tanggal: 30 Oktober 2020 - 17:57 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron. - Reuters

Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas meminta Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mendukung publikasi karikatur Nabi Muhammad SAW untuk meminta maaf kepada umat Islam.

Menurut Anwar, umat Islam akan memberikan maaf jika sang presiden memintanya. Hal ini dikarenakan umat Islam adalah umat yang pemaaf dan cinta damai.

"Kami mengimbau agar Macron mencabut ucapannya dan meminta maaf pada umat Islam. Kami yakin dan percaya bila Macron mau mencabut ucapannya dan minta maaf maka umat Islam akan memaafkannya. Umat Islam itu cinta damai," kata Anwar dalam keteranganya kepada wartawan, Jumat (30/10/2020).

Dia juga mengatakan bahwa penjelasan Macron soal menjunjung tinggi kebebasan berekspresi dan sekularisme sehingga karikatur tersebut dibiarkan, tidak bisa diterima.

Menurut Anwar kebebasan berekspresi ala Macron telah mengganggu hal-hak orang Islam.

Anwar mengatakan, kebebasan berekspresi tidak bisa dibiarkan sebebas-bebasnya, harus ada nilai norma, etika, akhlak, dan adab sehingga tidak menimbulkan pertentangan dengan sesama manusia.

"Kebebasan berekspresi itu menurut PP Muhammadiyah harus ada pantasnya. Kebebasan berekspresi itu harus ada bingkai norma dan etikanya, serta akhlak dan adab. Kalau kebebasan berekspresi itu dibiarkan maka hak-hak orang lain akan terganggu," kata Anwar.

Dia juga mengatakan umat Islam memiliki hak untuk hidup tenang di bumi ini dengan menganut ajaran agama dan keyakinannya. Sementara itu, tidak boleh ada orang lain yang menghina dan merendahkan keyakinan umat Islam.

"Kalau seandainya ada, orang yang menghina dan merendahkan apalagi merendahkan nabi besar Muhammad SAW seperti yang tercermin dalam sikap dan perkataan Emmanuel Macron, maka tidak mustahil akan menyulut api permusuhan. Tentunya kita tidak menginginkan itu terjadi,” katanya.

Kecaman terhadap Presiden Prancis, Emmanuel Macron tidak hanya dilayangkan oleh PP Muhammadiyah. Kecaman juga disampaikan beberapa negara dengan mayoritas umat Islam seperti Turki dan Mesir.

Tindakan Macron dinilai menyudutkan umat Islam serta membiarkan publikasi karikatur Nabi Muhammad SAW dalam majalah satire Charlie Hebdo.

Sebelumnya, Macron menyatakan pemerintahannya akan tetap melanjutkan dan menghormati segala perbedaan di dalam perdamaian.

Dia menyatakan tidak akan membiarkan ujaran kebencian dan tetap mempertahankan budaya debat untuk mempertahankan pendapat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Berita Terkait

Ethiopia Resmikan Bendungan Terbesar di Afrika Senilai Rp82 Triliun
Hubungan Memanas! Proyek Galangan Kapal AS-Korsel Berpotensi Gagal
Resmi! PM Jepang Shigeru Ishiba Mengundurkan Diri
PM Jepang Shigeru Ishiba Berniat Mengundurkan Diri

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Adi Soemarmo Bandara Internasional, Asita: Kabar Baik untuk Dunia Pariwisata
  2. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  3. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

Keponakan Prabowo Dinonaktifkan dari Gerindra
Kerusuhan Nepal, Kemenlu Pantau WNI
Kemenhub Tak Anggarkan Pembangunan Jalur Kereta Api Baru
Diculik dan Dianiaya Komplotan Geng Motor, Tukang Cireng Kritis
Golkar Instruksikan Semua Kader Dilarang Flexing
Rahayu Saraswati Umumkan Mundur dari DPR lewat Instagram
Kerusuhan Nepal Meluas, Istri Perdana Menteri Tewas Dibakar
5 Meninggal dan 6 Orang Hilang Akibat Banjir Bali
Bali Banjir, Bandara Ngurah Rai Umumkan Force Majeure
DPR RI Minta Menkeu Baru Segera Merespons Keresahan Masyarakat