News

Swab PCR Vs Antigen, Mana yang Lebih Efektif?

Penulis: Mia Chitra Dinisari
Tanggal: 12 Februari 2021 - 17:57 WIB
Tes Antigen bertarif Rp105.000 dapat dilakukan di 29 stasiun kereta api. - KAI

Harianjogja.com, JAKARTA - Untuk meningkatkan testing dan tracing, pemerintah menetapkan penggunaan Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen sebagai salah satu metode dalam pelacakan kontak, penegakan diagnosis, dan skrining COVID-19 dalam kondisi tertentu.

Dikutip dari laman resmi Covid.go.id, disebutkan jika pemerintah Pusat dan Daerah bertanggung jawab terhadap ketersediaan RDT Antigen di Puskesmas untuk pelacakan kontak dan penegakan diagnosis COVID-19.

Rapid Test Antigen yang disediakan pemerintah secara gratis kepada masyarakat melalui Puskesmas hanya dapat dipergunakan untuk keperluan pelacakan epidemiologi.

Adapun penggunaan RDT Antigen sebagai syarat perjalanan orang di dalam negeri mengacu pada Surat Edaran yang dikeluarkan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, yang artinya secara mandiri.

Dalam grafik yang dipublikasikan di Nature 590, 202-205 (2021) dengan judul "Rapid coronavirus tests: a guide for the perplexed" adaptasi dari Crozier et al. Br. Med. J. 372, n208 (2021), terlihat jelas mengenai sensitivitas diagnosis PCR dan Rapid Antigen sebagai berikut :

1. PCR mampu mendeteksi virus dari masa pre-simptomatik (sebelum gejala), masa menular hingga paska-menular (sudah sembuh). Namun kekurangannya, PCR membutuhkan waktu lebih lama dibanding Rapid Antigen. ?

2. Rapid Antigen mampu mendeteksi virus utamanya saat load virus tinggi seperti pada masa menular (hari ke 5-7 onset gejala). Rapid Antigen hasilnya keluar dalam hitungan menit-jam. 

Menurut Riza Arief Putranto, PhD. Researcher di Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia dalam akun instagramnya, disebutkan mengejar kasus dengan Rapid Antigen bisa membantu mengidentifikasi lebih cepat mereka yang berada pada fase menular dan segera bisa diisolasi.

"Pendekatan ini juga bisa digunakan untuk melakukan tracing kasus positif," tulisnya di akun instagramnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Berita Terkait

Pasien Melonjak dan Nakes Terinfeksi Covid-19, Gunungkidul Butuh Sukarelawan Kesehatan
Sleman Bersiap Dirikan Rumah Sakit Darurat Covid-19
Rumah Sakit di DIY Mulai Rekrut Sukarelawan Nakes
Epidemiolog Sarankan Jokowi Ambil Opsi Lockdown, Ini Alasannya

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  2. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  3. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  4. Pilkada untuk Siapa?

Berita Terbaru Lainnya

Sidang Uji Materi Perpu PUPN, Hardjuno: Harus Jadi Momentum Membuka Tabir BLBI Secara Menyeluruh
175 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Tanah Suci
Kemenag Jelaskan Soal Jemaah Haji Jalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina Gegara Bus Terlambat
Permendikdasmen Tes Kemampuan Akademik Diteken, Begini Ketentuannya
Anggota DPR RI Asal Papua Desak Pemerintah Tertibkan Tambang di Raja Ampat: Kalau Ada Suap, Bawa ke Jalur Hukum
Kementan Awasi Distribusi dan Penyembelihan 578 Ekor Sapi Bantuan Presiden Prabowo
Pengendara Motor Meninggal Terlindas Bus di Magetan
Pimpinan TikTok Shop di AS Dirombak, Diganti Sosok Terafiliasi dengan China
Polisi Tangkap 3 Copet pada Laga Timnas Indonesia vs China di GBK
KLH Akan Meninjau Ulang Persetujuan Lingkungan Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat