News

Sengketa Hampir Berakhir, Google & Facebook Bersedia Bayar Media Australia

Penulis: Reni Lestari
Tanggal: 15 Februari 2021 - 14:37 WIB
Ilustrasi Google. - Antara/Reuters

Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah Australia mengatakan Google dan Facebook Inc. hampir mencapai kesepakatan untuk membayar perusahaan media domestik atas berita yang ditayangkan di platform mereka. 

Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengadakan pembicaraan dengan Chief Executive Officer Facebook Mark Zuckerberg dan CEO Alphabet yang membawahi Google, Sundar Pichai selama akhir pekan.

"Kami sangat dekat dengan beberapa kesepakatan komersial yang sangat signifikan. Kami telah membuat kemajuan besar," kata Frydenber seperti dilansir Bloomberg, Senin (15/2/2021).

Sebelumnya, Google dan Facebook menentang undang-undang Australia yang akan memaksa mereka membayar perusahaan media untuk berita yang tayang pada platform kedua raksasa teknologi itu. Google bahkan sempat mengancam akan menutup mesin pencarinya di Australia jika undang-undang itu diberlakukan.

Parlemen akan mempertimbangkan undang-undang itu mulai pekan ini, memberikan insentif kepada raksasa internet itu untuk menyetujui persyaratan kompensasi untuk perusahaan berita sebelum beleid disahkan. Facebook menolak mengomentari pembicaraan spesifik apa pun.

"Kami telah terlibat dengan pemerintah Australia untuk menguraikan kekhawatiran kami tentamg undang-undang tersebut," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. Seorang juru bicara Google menolak berkomentar.

Jika Facebook dan Google gagal mencapai kesepakatan, undang-undang yang mewajibkan mereka membayar untuk setiap berita yang ditayangkan itu, berisiko menjadi kerangka bagi regulator di yurisdiksi lain termasuk Kanada dan Uni Eropa yang juga memiliki sengketa dengan keduanya.

Google mengusulkan untuk mengompensasi perusahaan media melalui produk News Showcase, tempat konten yang dikurasi akan dibayar, daripada terikat oleh undang-undang.

Seven West Media Ltd., penerbit The West Australian, mengatakan bahwa pihaknya setuju untuk memberikan berita untuk Showcase di bawah kemitraan jangka panjang.

Menurut Sydney Morning Herald, pemerintah Australia bersedia membiarkan dua perusahaan teknologi itu menghindari pembayaran berita jika perusahaan media mendaftar ke Google Showcase dan Facebook News. News Corp. dan Herald-publisher Nine Entertainment Co. belum bergabung dengan Google Showcase.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Berita Terkait

PP Hospitality Goes to Bandung
Apa Pentingnya Indonesia Memiliki Publisher Rights? Ini Alasannya
Ilmu Komunikasi Amikom Menambah Peluang Kerja Sama MBKM
Jurnalis dan Media Wajib Lindungi Anak Penyintas Kekerasan Seksual

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Klaim Punya Kesamaan, Nasdem-PKS Jadi Koalisi atau Oposisi Prabowo?
  2. Momen KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029
  3. Kelurahan Jajar Pamerkan Potensi Ekonomi dan Budaya pada Lomba Kelurahan 2024
  4. Termotivasi Lawan Korsel, STY: Laga Timnas U-23 Jumat Besok Final Kepagian

Berita Terbaru Lainnya

Es Krim Magnum Ditarik karena Mengandung Plastik dan Logam, Ini Kata BPOM
Airlangga Hartato Sebut Jokowi Milik Bangsa dan Semua Partai
Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Penetapan Pemenang Pilpres 2024, Prabowo: Tinggalkan Sakit Hati
WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan
Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ajukan Praperadilan, KPK: Silahkan, Itu Hak Tersangka
Wapres Ma'ruf Amin Segera Temui Gibran, Ini yang Akan Dibahas
Jokowi Minta Prabowo-Gibran Persiapakan Diri Usai Ditetapkan KPU
Catatkan Kenaikan Transaksi SPKLU, PLN Suguhkan Kenyamanan Bagi Pemudik EV Pada Arus Mudik Lebaran 2024