News

Beras Impor Bulog 2018 Masih Tersisa 381.000 Ton

Penulis: Iim Fathimah Timorria
Tanggal: 25 Februari 2021 - 22:17 WIB
Pekerja berada di gudang Bulog di Jakarta, Rabu (2/9/2020). - JIBI/Bisnis.com/Nurul Hidayat

Harianjogja.com, JAKARTA – Beras impor yang didatangkan Perum Bulog pada 2018 sebesar 1,8 juta ton masih menyisakan stok 381.000 ton.

Meski telah berusia lebih dari 2 tahun, Bulog memastikan mutu dari beras eks-impor tersebut masih terjaga dan tetap bisa disalurkan. 

Wakil Direktur Utama Perum Bulog Gatot Trihargo menjelaskan masih tersisanya beras eks-impor tak lepas dari berhentinya program penyaluran beras sejahtera (Rastra). Jika program tersebut berlanjut, beras sejatinya diperkirakan akan habis.

“Harusnya saat itu stok sisa 600 ton sehingga waktu itu direncanakan beras impor akan habis. Tetapi karena program pemerintah tidak berlanjut, maka bers impor ini masih tersisa,” kata Gatot dalam diskusi virtual yang digelar Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Kamis (25/2/2021).

Meski masih mengelola beras eks-impor dalam jumlah besar, Gatot memastikan kualitas beras tersebut masih baik dan layak untuk disalurkan. Dia menjelaskan bahwa Bulog akan memakai strategis re-processing dan mencampur beras eks-impor dengan beras baru yang diserap Bulog dari petani lokal.

“381.000 ton ini akan kami proses dan nanti akan kami blending dengan beras baru agar lebih pulen karena beras eks-impor asal Vietnam dan Thailand ini jenisnya pera. Komposisinya nanti 1 banding 1 atau 60 persen dan 40 persen beras lama,” jelasnya.

Gatot menegaskan beras lama tersebut dalam kondisi baik dan masih bisa disalurkan sehingga pada saat yang sama Bulog tetap bisa optimal menyerap beras. Dia pun menyebutkan beras lama tersebut tidak akan mengalami proses disposal seperti 20.000 ton beras pada awal 2020.

“Kalau dilihat gudang penyimpanan Bulog bagus semuanya dan kualitas terjaga tidak ada yang busuk. Untuk beras disposal 20.000 ton kemarin itu terjadi di Oku dan rusak karena banjir dan berasal dari beras pengadaan dalam negeri,” kata Gatot.

Stok beras Bulog per 25 Februari 2021 sendiri mencapai 881.415 ton yang terdiri atas 854.558 ton beras untuk public service obligation (PSO) dan 26.857 ton beras komersial. Untuk tahun ini, perusahaan menargetkan penyerapan 1,4 juta ton baik untuk cadangan beras pemerintah (CBP) maupun komersial. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Berita Terkait

Bantuan Beras Akan Dilanjutkan hingga Akhir Tahun, Presiden Jokowi: Tapi Saya Enggak Janji
Harga Gabah Turun tetapi Beras Masih Mahal, Begini Penjelasan Bapanas
Harga Beras di Kota Jogja Berangsur Turun, Stok Selama Lebaran Aman
35.000 KPM Demak Terima Bantuan Beras 10 kg hingga Juni

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Dicari! Gadis SMP asal Jatinom Klaten Hilang saat Beli Teh pada Jam Sahur
  2. Ini Harga dan Spesifikasi Watch 2, Watch S3, dan Smart Band 8 Pro
  3. Diprediksi Macet Mudik Lebaran, Simak Jalur Utama & Alternatif Masuk Jogja Ini
  4. Pengendara Motor Tewas Tertabrak KA Sritanjung di Jember

Berita Terbaru Lainnya

Ditangkap di Kontrakannya, Begini Tampang Pelaku Pemerasan Penumpang Grab Car
Alasan Kepolisian Hentikan Penyidikan Kasus Aiman Witjaksono
Driver Pelaku Pemerasan Grab Car Ditangkap, Begini Kronologi Aksinya...
Kubu Anies & Ganjar Minta MK Panggil Sejumlah Menteri, Kubu Prabowo Ajukan Megawati
Kemenag Luncurkan Alquran Terjemahan Bahasa Gayo
Aniaya Wartawan, Danlanal Ternate Copot Komandan Pos Lanal Hasel
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Ramadan Berkah, PLN Kudus Salurkan Ratusan Paket Bantuan bagi Korban Banjir di Kudus dan Demak
BMKG: Waspadai Potensi Hujan Badai di Indonesia
Badan Geolog ESDM Ungkap Kondisi Gunung Semeru Setelah Mengalami Erupsi