News

Rekor Baru Dunia: 150 Kematian per Jam di India

Penulis: Mia Chitra Dinisari
Tanggal: 07 Mei 2021 - 13:27 WIB
Sejumlah pasien Covid-19 dirawat di dalam bangsal yang penuh sesak di sebuah rumah sakit di New Delhi, India, Sabtu (1/5/2021)./Antara - Reuters/Danish Siddiqui

Harianjogja.com, JAKARTA - Kasus covid-19 di India terus bertambah dan mencatatkan rekor tertinggi di dunia. Hingga saat ini, tercatat ada 21,1 juta kasus positif dengan kematian lebih dari 230.000 orang yang terinfeksi.

Kementerian kesehatannya mengatakan 3.689 orang telah meninggal dalam 24 jam terakhir. 

Perdana Menteri Narendra Modi bertemu dengan menteri kesehatan pada Minggu pagi untuk meninjau krisis tersebut.

Rumah sakit berjuang untuk merawat pasien di tengah kekurangan kronis tempat tidur dan oksigen medis. Dalam 10 hari terakhir, jumlah kematian akibat Covid-19 di India mencapai lebih dari 3.600 orang.

Artinya, ada setidaknya 150 angka kematian setiap jamnya. Ini menjadi rekor baru lagi di dunia selama pandemi.

Para ahli telah mengutip tingkat pengujian yang rendah dan jumlah orang yang meninggal di rumah, terutama di daerah pedesaan, sebagai faktor yang berkontribusi pada angka tersebut.

Di India, gambar menyedihkan dari keluarga yang mengemis untuk tempat tidur rumah sakit dan persediaan untuk menyelamatkan nyawa telah muncul selama lebih dari 10 hari, sementara kamar jenazah dan krematorium tetap kewalahan.

Dua belas orang meninggal pada hari Sabtu di Rumah Sakit Batra Delhi setelah kehabisan oksigen, untuk kedua kalinya dalam seminggu.

Surat kabar The Times of India melaporkan 16 kematian di negara bagian selatan Andhra Pradesh karena kekurangan oksigen di dua rumah sakit, dan enam di pinggiran Delhi, Gurgaon.

Pengadilan Tinggi Delhi sekarang telah menyatakan akan mulai menghukum para pejabat jika persediaan penyelamat jiwa tidak sampai ke rumah sakit.

Semua orang dewasa di India sekarang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin virus corona. Tetapi rencana peluncuran program nasional pada hari Sabtu tersendat karena beberapa negara bagian mengatakan mereka tidak memiliki dosis yang cukup untuk mulai memvaksinasi mereka yang berusia 18-44 tahun.

Kementerian Kesehatan mengatakan pada Minggu bahwa 84.599 orang dalam kelompok usia telah diberi dosis pertama vaksin virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Berita Terkait

Pasien Melonjak dan Nakes Terinfeksi Covid-19, Gunungkidul Butuh Sukarelawan Kesehatan
Sleman Bersiap Dirikan Rumah Sakit Darurat Covid-19
Rumah Sakit di DIY Mulai Rekrut Sukarelawan Nakes
Epidemiolog Sarankan Jokowi Ambil Opsi Lockdown, Ini Alasannya

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  2. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  3. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

Bapanas Sebut Kopdes Merah Putih Efisienkan Distribusi Pangan
Mayjen Ahmad Rizal Jadi Dirut Bulog, Mabes TNI: Pengajuan Pensiun Dini Sedang Diurus
Sri Mulyani dan Wamen BMUN Bahas Strategi Pembiayaan Kopdes Merah Putih
Israel Serang Lebanon, Tiga Orang Tewas dan 13 Luka-luka
Tegas! Menhub Pastikan Kebijakan Zero ODOL Berlanjut, Lebih Cepat Lebih Baik
Kapnedam Cendrawasih: Empat Anggota KKB di Sinak Ikrar Setia NKRI
Sidang Kasus Perundungan Dokter Aulia Risma, Dekan FK Undip Mengaku Tak Ada Iuran di PPDS
Wakil Direktur Utama BRI Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Mesin EDC Bank
Tahun Depan Seluruh Perangkat Desa Wajib Tes Urine
2.300 Orang Tewas Akibat Gelombang Panas Melanda 12 Kota di Eropa