News

Ini Salah Satu Pertanyaan Janggal Tes Wawasan Kebangsaan KPK

Penulis: Setyo Aji Harjanto
Tanggal: 07 Mei 2021 - 17:07 WIB
Selembar kain hitam yang menutupi logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersibak saat berlangsungnya aksi dukungan untuk komisi tersebut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (10/9/2019). - Antara/Indrianto Eko Suwarso

Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) Yudi Purnomo membeberkan salah satu pertanyaan yang janggal dalam tes wawasan kebangsaan (TWK). 

TWK menjadi syarat alih status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN) sebagai amanat beleid baru UU No.19/2019 tentang KPK.

Menurut Yudi, salah satu pertanyaan janggal yang dilontarkan pewawancara dalam tes wawasan kebangsaan adalah soal pengucapan selamat hari raya kepada umat beragama lain.

"Saya heran ketika ada pertanyaan ke saya tentang apakah saya mengucapkan selamat hari raya ke umat beragama lain. Saya pikir seharusnya pewancara sudah mendapatkan informasi bahwa di KPK mengucapkan selamat hari raya kepada rekannya yang merayakan merupakan hal biasa, baik secara langsung maupun melalui grup WA (WhatsApp)," kata Yudi dalam keterangannya, Jumat (7/5/2021).

Menurut keterangan Yudi, meski beragama Islam, dirinya kerap mengucapkan selamat Hari Raya Natal kepada rekannya sesama pegawai KPK yang beragama Nasrani. Begitu pun pengucapan selamat hari perayaan agama lain kerap dia lakukan kepada sesama pegawai yang berbeda agama dengannya. 

"Saya sendiri yang Muslim bukan hanya memberi ucapan selamat hari raya kepada agama lain, tapi ketika acara Natal bersama pegawai di Kantor KPK  hadir memberi sambutan langsung selaku Ketua WP. Bahkan istri saya yang berjilbab pun pernah saya ajak dan kami disambut dengan hangat oleh kawan-kawan yang merayakan," ujarnya.

Bahkan, ucap Yudi, dalam perayaan Natal di masa pandemi Covid-19, dirinya tetap ikut hadir dan memberi sambutan secara virtual kepada rekannya sesama pegawai KPK yang beragama Nasrani.

Yudi pun menegaskan, isu adanya Taliban di KPK selama ini tak bisa dipertanggungjawabkan. "Pada saat pandemi pun, perayaan Natal tetap diadakan di KPK dengan virtual dan saya pun juga memberikan sambutan. Saya sampaikan kepada pewancara yang intinya bahwa di KPK kami walau beda agama tetap bisa kerjasama dalam memberantas korupsi. Jadi isu-isu radikal dan Taliban di luaran hanya isapan jempol," kata Yudi.

Yudi pun sempat memperlihatkan foto saat dirinya menghadiri dan memberi sambutan saat Hari Raya Natal, baik secara langsung maupun virtual, guna membuat pewawancara TWK percaya.

"Saya pun menunjukan bukti print foto kegiatan Natal kepada dua orang yang mewancarai saya sebagai bukti," kata Yudi.

Adapun Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, sebanyak 75 pegawainya dinyatakan tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).

Berdasarkan informasi yang dihimpun setidaknya ada 75 pegawai yang berpotensi tidak lolos. Terdapat beberapa nama besar di antara 75 pegawai itu, misalnya, Novel Baswedan, Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo, Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Giri Suprapdiono, kasatgas dari internal KPK, pengurus inti wadah pegawai, dan puluhan pegawai KPK yang berintegritas.

"Pegawai yang tidak memenuhi syarat (TMS) sebanyak 75 orang," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam konferensi pers, Rabu (5/5/2021).

Ghufron mengatakan sebanyak 1.351 pegawai KPK mengikuti tes tersebut. Sebanyak 1.274 lainnya dinyatakan memenuhi syarat dan dua lainnya tidak hadir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Berita Terkait

KPK Cek Informasi Dugaan Aliran Dana Bank BJB ke Aura Kasih
Natal 2025, KPK Pastikan Hak Ibadah 12 Tahanan Terpenuhi
KPK Dalami Aset Usaha Ridwan Kamil yang Tak Dilaporkan di LHKPN
Seusai Laporan MAKI, KPK Limpahkan Penanganan Etik ke Dewas

Video Terbaru

Berita Lainnya

Berita Terbaru Lainnya

Gibran Ajak Anak Muda Terlibat Bangun Ibu Kota Nusantara
MA Jatuhkan Sanksi Disiplin ke 85 Hakim Sepanjang 2025
CIA Serang Dermaga Venezuela, AS Klaim Target Sindikat Narkoba
Trump Desak Israel Ubah Kebijakan di Tepi Barat
Gelombang Tinggi, Pelayaran Labuan Bajo Dihentikan
Polda Jatim Tangkap Tersangka Pengusiran Nenek Elina
Empat Korban Kebakaran Panti Wreda Manado Teridentifikasi
Koalisi Saudi Bombardir Pelabuhan Al Mukalla Yaman
Kapolri Klaim Survei Tunjukkan Kepercayaan Publik ke Polri Meningkat
Sidang Etik Ungkap Motif Bripda MS Bunuh Mahasiswi ULM