News

Kematian Akibat Covid di India Capai 250.000

Penulis:
Tanggal: 14 Mei 2021 - 07:33 WIB
Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash, New Delhi, India, 15 April 2021. - Reuters/Danish Siddiqui

Harianjogja.com, INDIA- Gelombang “Tsunami” Covid-19 di India masih terjadi. Bahkan terbaru, angka kematian akibat Covid-19 di India menembus seperempat juta jiwa berdasarkan laporan harian per Rabu (12/5/2021).

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan India, tercatat penambahan 4.205 kematian dan 348.421 infeksi Covid-19 dengan keseluruhan jumlah kasus mencapai 23 juta lebih.

Seorang ahli virus terkemuka menuturkan bahwa terlalu dini untuk mengatakan jika infeksi mencapai puncaknya. Para ahli percaya jumlah resmi mengabaikan skala sesungguhnya dari dampak epidemi, dan kematian serta infeksi yang sebenarnya bisa 5-10 kali lipat lebih banyak.


Ahli virus senior India, Shahid Jameel mengatakan kurva infeksi Covid-19 India kemungkinan menunjukkan tanda-tanda awal mendatar, namun penurunan jumlah infeksi baru sepertinya akan lamban.


"Terlalu cepat untuk mengatakan apakah kami telah mencapai puncak," kata dia dikutip surat kabar Indian Express.


"Terdapat sejumlah indikasi kasus mereda. Namun kita jangan sampai lupa bahwa ini adalah dataran yang sangat tinggi. Kami sepertinya mendatar di sekitar 400.000 kasus per hari." ujarnya.


Melansir Reuters, India yang berpenduduk 1,4 miliar jiwa itu, saat ini menyumbang 1 dari 3 kematian Covid-19 yang dilaporkan di seluruh dunia.


Rumah sakit, staf medis, kamar mayat dan krematorium di India kewalahan. Obat dan oksigen medis juga mengalami kelangkaan.


Gelombang kedua Covid-19 yang mengganas telah menyebar dari kota besar ke kota-kota kecil dan perdesaan.


Dalam laporan yang dipublikasi pada Rabu (12/5/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian B1617 yang pertama kali muncul di India terdeteksi di sedikitnya 44 negara hingga saat ini.


Lembaga kesehatan global itu mengklasifikasikanya sebagai 'varian yang menjadi perhatian', yang mengharuskan analisis serta pelacakan yang ketat.


Gelombang kedua pandemi India meningkatkan seruan penguncian nasional sekaligus memicu lebih banyak negara bagian untuk memberlakukan pembatasan Covid-19 yang lebih ketat, yang membuat usaha dan perekonomian semakin babak belur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Berita Terkait

Pasien Melonjak dan Nakes Terinfeksi Covid-19, Gunungkidul Butuh Sukarelawan Kesehatan
Sleman Bersiap Dirikan Rumah Sakit Darurat Covid-19
Rumah Sakit di DIY Mulai Rekrut Sukarelawan Nakes
Epidemiolog Sarankan Jokowi Ambil Opsi Lockdown, Ini Alasannya

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Game Free Fire Terancam Diblokir, Ini Kata Asosiasi Game Indonesia
  2. Angka Kasus TBC pada Anak di Wonogiri Tinggi, Pemkab Beri Perhatian Khusus
  3. Indonesia Full Team, Sananta Siap Hadapi Korsel di 8 Besar Piala Asia U-23
  4. Pilpres 2024 Selesai, Prabowo Ajak Semua Pihak Kerja Sama

Berita Terbaru Lainnya

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik
Jokowi Siapkan Program Unggulan untuk Prabowo-Gibran
Sheila on 7 Bikin Konser di Medan, Pertumbuhan Sektor Pariwisata di Sumut Ikut Subur
Agresi Israel, Penduduk Gaza Diperkirakan Krisis Pangan dalam Enam Pekan Lagi
Wanita 60 Tahun Lolos ke Kontes Miss Argentina karena Tampak Awet Muda
Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
Dipantau dari Citra Satelit, Indonesia Dilanda 183 Kali Tanah Longsor hingga April 2024
Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting