News

Pemberontak Myanmar Serang Kantor Polisi dan Bunuh Belasan Anggota Keamanan

Penulis: John Andhi Oktaveri
Tanggal: 24 Mei 2021 - 15:17 WIB
Seorang pria mengacungkan salam tiga jari, simbol perlawanan sipil terhadap kudeta dan junta militer Myanmar, ketika melewati ban terbakar sewaktu unjuk rasa menentang kudeta di Mandalay, Myanmar, 1 April 2021./Antara - Reuters/Stringer

Harianjogja.com, JAKARTA — Para pemberontak yang menentang pemerintah militer Myanmar mengklaim telah menewaskan lebih dari 13 anggota pasukan keamanan selain menangkap empat orang dan menghancurkan kantor polisi.

Pertempuran di dekat perbatasan negara bagian Shan Selatan dan Kayah itu adalah yang terakhir dalam kebangkitan kembali konflik di beberapa bagian negara Asia Tenggara itu sejak kudeta yang menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

BACA JUGA : Junta Militer Myanmar Coret Pemberontak Rakhine dari Daftar

Anggota Pasukan Pertahanan Rakyat, yang dibentuk sejak kudeta mengatakan kepada layanan berita Irrawaddy bahwa mereka telah membunuh sedikitnya 13 anggota pasukan keamanan ketika mereka menyerbu sebuah kantor polisi dekat kota Mobye.

Mereka mengatakan kepada media lain bahwa lebih banyak lagi yang tewas dalam bentrokan di lokasi sejuh 20 kilometer arah selatan.

Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan seperti tentara berseragam pasukan keamanan dan asap yang mengepul dari pos polisi yang hancur dan kendaraan polisi di Mobye.

Gambar lain menunjukkan empat pria yang dikatakan berstatus polisi dengan tangan di belakang punggung, ditutup matanya dengan masker bedah seperti dikutip ChhannelNewsAsia.com, Senin (24/5).

BACA JUGA : Korban Sipil Tewas Setelah Kudeta Myanmar Lebih dari 7

Pasukan Rakyat Karenni Progresif, sebuah jaringan kelompok lokal, mengatakan satu pejuangnya tewas di Mobye.

Kota itu berada sekitar 100 km sebelah timur ibu kota Naypyidaw dan terletak di dekat wilayah yang dikuasai oleh beberapa kelompok etnis bersenjata. Mereka terus memperjuangkan otonomi yang lebih besar selama beberapa dekade.

Ketika pertempuran menyebar ke Demoso di selatan, tentara membawa bala bantuan dan kendaraan lapis baja, menurut media setempat. Kantor berita Mizzima mengatakan ribuan orang melarikan diri setelah puluhan peluru artileri mendarat di lingkungan mereka.

Aliansi empat kelompok etnis bersenjata juga menentang kudeta itu. Mereka memiliki pasukan keamanan di Muse, salah satu penyeberangan utama ke China, menurut media Myanmar.

Sementara itu, Pemerintah Persatuan Nasional yang dibentuk oleh penentang kudeta mengumumkan bendera baru dan struktur komando untuk Angkatan Pertahanan Rakyat yang dibentuk untuk melawan tentara Myanmar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Berita Terkait

PBB Prihatin Konflik Kamboja-Thailand Kembali Memanas
PM Thailand Tegaskan Tak Ada Gencatan Senjata dengan Kamboja
Bentrokan Thailand-Kamboja Tewaskan 16 Orang, Pengungsi Membengkak
Korsel Protes Pesawat China-Rusia Masuk KADIZ

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

GP Ansor Apresiasi Prabowo Bangun Kampung Haji di Makkah
Banjir Bandang Terjang Guci Tegal, Pancuran Rusak
Arus Tol Cipali Arah Cirebon Naik Tajam di H-5 Natal
Jimly: Perhatian Publik ke Reformasi Polri Sangat Besar
Indonesia Pastikan Runner-Up SEA Games 2025, Catat Sejarah Baru
BPBD Agam Catat Puluhan Korban Bencana Masih Belum Ditemukan
Ratusan Sekolah Aceh Tamiang Rusak Parah Akibat Banjir Bandang
116 Santri Keracunan Makanan Katering, Polisi Turunkan INAFIS
Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
2 Jaksa Kejari Hulu Sungai Utara Diduga Memeras, Ini Jumlahnya