News

Hasil Penelitian, Vaksin yang Beredar di RI Efektif Cegah Covid-19 Varian Delta

Penulis: Mutiara Nabila
Tanggal: 21 Juni 2021 - 13:27 WIB
Juru Bicara Pemerintah Dokter Reisa Broto Asmoro di Kantor Presiden, Senin (21/9 - 2020) / Youtube Setpres

Harianjogja.com, JAKARTA – Varian baru dari Virus Corona yang disebut dengan varian Delta atau atau varian B1617.2 disebut-sebut lebih ganas. Namun, sejumlah penelitian ilmiah menunjukkan vaksin Covid-19 terbukti dapat memberikan perlindungan terhadap varian tersebut. Varian tersebut sebelumnya dikenal dengan dengan nama varian 'India'.

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Dokter Reisa Kartikasari Broto Asmoro, data terbaru dari Public Health England (PHE) menyatakan dua dosis vaksin Covid-19 Astrazeneca 92 persen efektif mencegah rawat inap yang disebabkan varian Delta dan tidak menunjukkan adanya kematian di antara mereka yang divaksinasi.

Vaksin juga menunjukkan tingkat efektivitas yang tinggi terhadap Varian Alpha atau B117 yang sebelumnya disebut varian 'Kent' Inggris dengan menurunkan 86 persen rawat inap dan tidak ada kematian yang dilaporkan.

Baca juga: Positif Covid-19 di Bantul 342 Kasus, Sewon Paling Mendominasi

Dokter Reisa mengatakan, efikasi yang lebih tinggi terhadap penyakit parah dan rawat inap akibat Covid-19 didukung oleh data terbaru yang menunjukkan bahwa respon sel t yang kuat terhadap pemberian vaksin Covid-19 Astrazeneca, diduga memiliki korelasi terhadap perlindungan yang tinggi dan bertahan lama.

Laporan tersebut dibuat berdasarkan analisis terhadap 14.019 kasus varian delta. Varian delta adalah kontributor utama gelombang infeksi yang saat ini terjadi di india dan sekitarnya.

"Baru-baru ini menggantikan Varian Alpha sebagai strain dominan di Skotlandia dan telah menyebabkan peningkatan kasus yang signifikan di Inggris," ujar Dokter Reisa, mengutip keterangan resmi Satgas Penanganan Covid-19, Senin (21/6/2021).

Reisa juga menjelaskan, pada Mei 2021, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan telah mengumumkan hasil kajian yang menyatakan vaksin Sinovac efektif mencegah kematian.

“Vaksinasi dosis lengkap secara signifikan dapat menurunkan risiko dan mencegah Covid-19 bergejala berat,” jelasnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 DIY Meroket, Sultan HB X: Masyarakat Jangan Menganggap Enteng

Adapun, berdasarkan studi yang dilakukan pada 13 Januari sampai 18 Maret 2021 lalu dan melibatkan lebih dari 128 ribu orang tersebut, menunjukkan vaksinasi menurunkan risiko perawatan dan kematian.

"Berdasarkan analisis, ditemukan bahwa vaksinasi Sinovac dosis lengkap bisa menurunkan atau bisa mengurangi risiko Covid-19 sebanyak 94 persen,” kata Dokter Reisa.

Dia menegaskan, kajian tersebut sangat jelas menunjukkan pemberian vaksinasi lengkap 2 dosis bisa menurunkan risiko terinfeksi Covid-19 dan mencegah kematian. Tidak hanya itu, pemberian vaksinasi Sinovac 2 dosis dapat mencegah sekitar 96 persen risiko perawatan dan 98 persen kematian karena Covid-19.

Studi-studi itu menunjukkan vaksinasi lengkap sangat disarankan karena vaksinasi pemberian dosis pertama itu belum cukup melindungi.

"Apabila masyarakat sudah menerima vaksinasi penuh atau lengkap, akan jauh lebih efektif dalam menurunkan risiko Covid-19 baik perawatan maupun kematian," ujar Dokter Reisa.

Lalu untuk vaksin Sinopharm yang digunakan dalam kegiatan vaksinasi Gotong-Royong, Reisa mengutip komite penasihat ahli dalam WHO atau yang disebut SAGE, tetap merekomendasikan penggunaan semua vaksin yang telah disetujui atau masuk dalam daftar Emergency Use Listing (EUL) WHO termasuk Sinopharm.

Hal itu lantaran vaksin dianggap masih dapat melindungi masyarakat dari risiko komplikasi yang disebabkan Covid-19.

"Uji klinis fase 3 Sinopharm menyatakan pemberian dua dosis vaksin ini dapat melindungi 79 persen orang yang menjadi peserta uji klinis lebih dari standar yang ditetapkan WHO," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Berita Terkait

Pasien Melonjak dan Nakes Terinfeksi Covid-19, Gunungkidul Butuh Sukarelawan Kesehatan
Sleman Bersiap Dirikan Rumah Sakit Darurat Covid-19
Rumah Sakit di DIY Mulai Rekrut Sukarelawan Nakes
Epidemiolog Sarankan Jokowi Ambil Opsi Lockdown, Ini Alasannya

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Pemkab Wonogiri Keluar Anggaran Rp695 Juta untuk Beli Motor Dinas 25 Sekcam
  2. Tim Pembela Prabowo-Gibran Serahkan Kesimpulan Sidang PHPU ke MK
  3. Selain Bikin Hepi, Ini Manfaat Liburan bagi Kesehatan
  4. Jalan & Jembatan Rusak, Warga Aceh Blokir Akses ke Penampungan Imigran Rohingya

Berita Terbaru Lainnya

Perbaikan Tol Bocimi Akibat Longsor Ditargetkan Rampung Juni
Timur Tengah Memanas, Ini Sikap Pemerintah Indonesia
Ribuan Hektare Tanah IKN Bermasalah, Ini Kata Menteri AHY
PPP Disebut Pengamat Segera Gabung Prabowo
Iran Serang Israel, Korea Selatan Keluarkan Peringatan Perjalanan
Jadi Tersangka Korupsi, KPK Cekal Bupati Sidoarjo Pergi ke Luar Negeri
AHY Bertekad Mempercepat Pemberantasan Mafia Tanah
Pemerintah Diingatkan untuk Mengelola Isu Perang Iran-Israel dengan Bijak
Gelar Rapat Internal, Jokowi Siapkan Langkah Terkait Perang Iran-Israel
Kepolisian Sydney Selidiki Motif Penikaman di Gereja