News

Tes GeNose Ditentang Pakar, Ini Jawaban Kemenkes

Penulis: Janlika Putri Indah Sari
Tanggal: 22 Juni 2021 - 12:17 WIB
Petugas memberikan arahan sebelum mencoba tes Covid-19 dengan alat GeNose C-19 pada uji coba, di anjungan LRT Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (26/3/2021). - Antara\\r\\n\\r\\n

Harianjogja.com, JAKARTA- Di tengah gempuran kuat varian baru virus Corona yang melanda Indonesia, para ahli meminta untuk hentikan penggunaan tes GeNose.

Pakar Biologi Molekuler, Ahmad Utomo dan juga Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universits Indonesia (FKM UI) Pandu Riono meminta tes GeNose tidak dilakukan untuk mendeteksi Covid-19.

Keduanya mengungkapkan hal tersebut di Twitter-nya masing-masing.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Kemenkes untuk penanganan Covid-19, Siti Nadia mengatakan tes GeNose masih dilakukan meskipun telah bermunculan virus varian baru. Namun, fungsi dari GeNose hanya untuk skrining.

"Penggunaan tes GeNose sebagai skrining ya sampai saat ini masih bisa digunakan," ujarnya pada Bisnis, Senin (21/6/2021)

Nadia menekankan, meskipun
GeNose masih digunakan, namun untuk diagnosis secara pasti harus rapid antigen dan PCR.

Hingga saat ini belum ada alternatif pengujian yang terbaru untuk mendeteksi varian virus baru. Hal itu kerena hanya dua metode tersebut yang masih di rekomendasikan WHO.

GeNose sendiri adalah alat deteksi virus Covid-19, dan telah dapat izin sebagai salah satu cara untuk melakukan perjalanan di dalam negeri.

Namun, tes GeNose hanya proses skrining saja karena tidak mampu mendiagnosa seseorang terpapar Virus Covid-19 atau tidak. Oleh karena itu, hasil dari tes GeNose tidak bisa dianggap akurat.

Adapun kini penambahan angka kasus dan juga varian virus terbaru, pemerintah masih menargetkan tes PCR berdasarkan ketentuan WHO, yaitu 1/1.000 orang per minggu.

"Untuk jumlah pasti aku ndak hapal betul," tutup Nadia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Berita Terkait

Pasien Melonjak dan Nakes Terinfeksi Covid-19, Gunungkidul Butuh Sukarelawan Kesehatan
Sleman Bersiap Dirikan Rumah Sakit Darurat Covid-19
Rumah Sakit di DIY Mulai Rekrut Sukarelawan Nakes
Epidemiolog Sarankan Jokowi Ambil Opsi Lockdown, Ini Alasannya

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Penampilan Nino Kuya Jadi Perhatian Warganet
  2. Realita di Balik Film "Dua Hati Biru", Refleksi Manusia yang Tak Sempurna
  3. Superchallange Supermoto 2024 Segera Dimulai, Digelar di Lima Kota
  4. Miris! Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk

Berita Terbaru Lainnya

AS Disebut-sebut Bakal Memberikan Paket Senjata ke Israel Senilai Rp16 Triliun
Kelompok Ahli Independen PB Kecam Penghancuran Sistem Pendidikan di Gaza oleh Israel
Lowongan Kerja: Kemensos Buka 40.800 Formasi ASN 2024, Cek di Sini!
Yordania Tegaskan Larang Wilayah Udaranya Jadi Medan Tempur Iran vs Israel
Polisi Temukan 3 Proyektil Peluru di Jasad Wanita Korban Penembakan di Kapus Hulu Kalbar
Menhan AS dan Israel Bahas Stabilitas Regional
Remehkan Serangan Drone Israel, Menlu Iran: Itu Hanya Seperti Mainan Anak-anak Kami
KPK Bidik Dugaan Penggelembungan Harga APD Covid-19
Terdampak Erupsi Gunung Raung, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Minggu
Warga Iran Dukung Langkah Pemerintah Menyerang Israel