News

Menkes Sebut Kebutuhan Obat Terapi Covid-19 Naik 12 Kali Lipat Sejak Juni

Penulis: Aprianus Doni Tolok
Tanggal: 26 Juli 2021 - 15:07 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. - Youtube Sekretariat Presiden

Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakanpemerintah terus memfokuskan diri dalam penyediaan obat-obatan dalam penanganan Covid-19.

Menurutnya, sejak Juni sampai saat ini terjadi lonjakan luar biasa dari kebutuhan obat-obatan yaitu sekitar 12 kali lipat.

Walhasil, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan para pelaku industri farmasi untuk memperbesar kapasitas produksi termasuk mengimpor bahan baku obat hingga berupaya mengatasi masalah pendistribusiannya.

“Tapi memang dibutuhkan waktu antara empat sampai enam minggu agar kapasitas obat dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan peningkatan obat sebanyak 12 kali lipat ini,” kata Menkes dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretarian Presiden, Senin (26/7/2021).

Lebih lanjut, Menkes berharap pada awal Agustus 2021 beberapa obat terapi Covid-19 yang sering dicari masyarakat misalnya Azithromycin, Oseltamivir, dan Favipiravir bisa masuk ke pasar secara lebih signifikan.

Obat Azithromycin, sambung Menkes, sekarang stok nasionalnya 11,4 juta, lalu 20 pabrik lokal juga memproduksinya sehingga seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Namun, dia tidak memungkiri bahwa terjadi kendala distribusi dan kini terus diupayakan penyelesaiannya dengan pihak-pihak terkait di dalamnya.

Sementara itu, untuk stok nasional Favipiravir sekitar 6 juta dan dikabarkan ada beberapa produsen dalam negeri yang siap menaikkan stok produksinya, salah satunya Kimia Farma yang mampu memproduksi 2 juta sehari.

Menkes juga menyebutkan bahwa PT Dexa Medica juga akan impor 15 juta obat pada Agustus 2021. Selain itu, pihaknya juga akan mengimpor 9,2 juta tablet obat ini dari beberapa negara, termasuk ada pabrik baru yang akan memproduksi hingga 1 juta sehari.

“Favipiravir ini akan mengganti Oseltamivir sebagai antivirus,” ujarnya.

Untuk obat tersebut diharapkan pada Agustus 2021, kapasitas produksi nasional mampu mencapai 2-4 juta tablet per hari.

Adapun, untuk Oseltamivir, stok nasional mencapai 12 juta hingga bulan depan atau Agustus 2021.

Untuk Remdesivir, Menkes menjelaskan pada Juli ini akan datang 150.000 butir melalui jalur impor dan 1,2 juta butir untuk bulan selanjutnya. Menkes juga mengatakan bahwa obat ini tengah diupayakan diproduksi di dalam negeri.

Lalu untuk obat Actemra, pada bulan ini akan datang 1.000 vial di Indonesia. Pada Agustus, kata Menkes, akan datang lagi sebanyak 138.000 vial.

“Gamaras juga kita akan impor 26.000 bulan Juli ini dan 27.000 bulan Agustus,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Berita Terkait

Catat! Vaksinasi Covid-19 Gratis Hanya Berlaku untuk Kelompok Rentan
Kasus Covid-19 Bantul Kembali Meningkat, Dinkes Bantul Imbau Terapkan Prokes
Kemenkes Deteksi Ada 41 Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia
Kasus Covid-19 di Sleman Meningkat, Seorang Warga Dilaporkan Meninggal

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Diduga Tersetrum, Petani Sukodono Sragen Meninggal di Ladang
  2. Roundup Dugaan Pembunuhan di Sukoharjo, dari Bekas Luka Hingga Motor Terjual
  3. Sejarah Kebaya yang Identik dalam Perayaan Hari Kartini
  4. Ketapang

Berita Terbaru Lainnya

KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar
Lowongan Kerja: Kementerian PUPR Akan Buka 6.300 Formasi CPNS dan 19.900 PPPK, Ini Rinciannya
KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Gus Muhdlor Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai
Pelajar SMA Negeri 1 Cisaat Sukabumi Meninggal saat Seleksi Paskibra
TNI Tembak 2 Anggota OPM di Nduga, Sita Pistol hingga Anak Panah di Tempat Persembunyian
Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
Detik-detik Pasutri Terseret Banjir Lahar Hujan Semeru, Jembatan Ambrol saat Dilintasi
Pemerintah dan DPR Didesak Segera Mengesahkan RUU Perampasan Aset
Arab Saudi Rilis Aturan Baru Visa Umrah 2024, Simak Informasi Lengkapnya
Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal