News

Mengenal Apophis, Asteroid yang Paling Dekat ke Bumi

Penulis: Ayyubi Kholid Saifullah
Tanggal: 23 September 2021 - 21:47 WIB
Asteroid Apophis - JIBI/Bisnis.com

Harianjogja.com, JAKARTA - Dari semua asteroid yang pernah mendekati Bumi, salah satu yang paling berpotensi menabrak Bumi adalah Apophis.

Bumi akan berada pada jarak yang cukup dekat pada 13 april 2029 dengan Asteroid Apophis.

Asteroid dengan ukuran 340 meter itu akan bergerak melintasi bumi dengan jarak 31.000 Km. Jarak itu lebih dekat daripada kebanyakan satelit.

Karena ukurannya yang besar dan lintasannya yang dekat akan membuat asteroid itu terlihat terang dan dapat disaksikan dengan mata telanjang.

Asterois Apophis pertama akan terlihat di bumi bagian selatan. Terlihat sebagai bintang yang sangat terang melesat dari langit timur menuju ke barat. Melewati Australia, kemudian Samudra Hindia, dan akhirnya melintasi khatulistiwa di atas Afrika. 

Untungnya, peristiwa bersejarah ini tidak akan separah yang diperkirakan para ahli.

Awalnya, para ilmuwan tidak yakin apakah perjalanan Apophis akan membuat tabrakan dengan Bumi. 

Kemungkinan bahwa efek gravitasi Bumi dapat mempengaruhi asteroid sedemikian rupa sehingga salah satu putaran berikutnya dapat memberikan dampak buruk pada bumi.

"Apophis termasuk dalam kategori Asteroid Berbahaya (PHA), yaitu asteroid dengan orbit yang membawa mereka sangat dekat dengan Bumi sekarang dan selama berabad-abad di masa depan," kata Richard Binzel, profesor ilmu planet di Massachusetts Institute of Technology di Cambridge diilansir dari Space.com.

Meskipun kita sekarang tahu Apophis tidak akan menabrak Bumi dalam waktu dekat, asteroid itu masuk dalam peringkat puncak daftar risiko dampak merusak dari Badan Antariksa Eropa dari PHA dan Tabel Risiko Sentry NASA selama 17 tahun.

Apophis ditemukan pada 19 Juni 2004, oleh Roy A. Tucker, David J. Tholen dan Fabrizio Bernardi saat bekerja di Observatorium Nasional Kitt Peak. Objek itu diidentifikasi pada saat itu sebagai MN4 2004.

Pada tahun 2006, kemungkinan Apophis menabrak Bumi pada tahun 2029 telah dinegasikan. Namun, dampak di tahun 2068 tidak dapat diabaikan. Lintasan Apophis setelah terbang pada 2029 akan tergantung pada bagaimana gravitasi bumi mengubah orbit asteroid, kata Davide Farnocchia, astrofisikawan di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA yang mempelajari lintasan asteroid.

Para astronom tidak dapat melacak Apophis dari tahun 2015 hingga 2019 karena letaknya terlalu dekat dengan matahari.

Pada akhir 2020 dan awal 2021 Farnocchia dan rekan-rekannya menyatukan dan mengumpulkan radar dan data pelacakan optik untuk menghasilkan lintasan yang tepat untuk Apophis.

"Apophis telah dilacak secara ekstensif sejak ditemukan oleh teleskop optik dan radar," kata Farnocchia. "Berkat data yang dikumpulkan oleh para astronom di seluruh dunia ini, kami dapat memprediksi dengan tepat pergerakan Apophis hingga terbang lintas April 2029."

Memprediksi dampak antara planet kita dan asteroid dengan ukuran, bentuk, dan kepadatan Apophis bukanlah tugas yang mudah.

Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan ketika memperkirakan kerusakan yang mungkin timbul dari tabrakan tersebut. Faktor-faktor ini termasuk ukuran asteroid, kepadatan dan massa, serta sudut dan kecepatan.

Kami telah menjalankan simulasi dampak antara Apophis dan Bumi, tetapi pada 340 meter, hasil dampak skala Apophis dengan Bumi sangat tidak pasti," kata Gareth Collins, seorang profesor di Departemen Ilmu & Teknik Bumi di Imperial. College London, Inggris Raya

Skenario terburuk untuk dampak sebesar ini adalah jika itu terjadi di dekat pusat populasi besar atau di dekat garis pantai yang padat penduduk, kata Collins.

Namun, di luar itu, perjalanan Apophis pada tahun 2029 merupakan tontonan bersejarah yang tidak boleh dilewatkan. "Objek seukuran Apophis datang sedekat ini ke Bumi kira-kira hanya sekali setiap seribu tahun, rata-rata," kata Farnocchia. "Jangan lewatkan kesempatan untuk melihatnya. Aku tahu aku tidak akan melakukannya!"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Berita Terkait

Viral Visual Bola Api, BRIN Sebut Meteor Besar Jatuh di Laut Jawa
Kisah Voyager 1 dan 2, Utusan Abadi yang Melintasi Ruang Antarbintang
Bawa Pulang Sampel dari Asteroid Berjarak 200 Juta Mil, Ilmuwan Jepang Temukan Hal Ini
Matahari Capai Periode Solar Maxium, Siklus 11 Tahunan

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Polri Tarik Pati dari Kementerian Usai Putusan MK
BGN Gandeng Persagi Atasi Kekurangan Ahli Gizi MBG
Pajak Rp25,4 Miliar Tak Dibayar, Wajib Pajak Semarang Disandera
Amran: Swasembada Beras Tercapai 31 Desember 2025
Abu Semeru Menyebar, AirNav Rilis ASHTAM Red Code
Bahlil Laporkan PNBP ESDM dan Lifting Migas ke Prabowo
KPK Serahkan Rp883 Miliar Hasil Rampasan ke PT Taspen
Kasus Kamera Toilet SMAN 12, Angga Siregar Dihukum 1 Tahun
Tujuh PLTSa Mulai Dibangun 2026, Target 33 Unit pada 2029
88 Lubang Tambang Ilegal di TNGHS Ditertibkan Kemenhut