News

JELAJAH MAGELANG: Di Kampung Ini Ada Lebih dari 30 Usaha Sablon Kaus

Penulis: Nina Atmasari
Tanggal: 07 Oktober 2021 - 07:17 WIB
Muchamad Sodik di kampung kaus Dusun Drojogan, Desa Sidomulyo Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Rabu (6/10/2021). - Ist

Harianjogja.com, MAGELANG- Berawal dari merintis usaha sablon sendiri, Muchamad Sodik berhasil membentuk kampungnya menjadi kampung kaus. Kini ada lebih dari 30 usaha kaus di dusunnya. Selain memberikan penghasilan pada warga, usaha terpadu ini juga menggerakkan perekonomian pemuda setempat.

Sodik memulai usaha sablon kaus pada 2002, selepas lulus dari SMA. Di kala itu, ia mendirikan usaha percetakan dengan produk mulai undangan, kartu nama, stiker hingga kaus dengan sistem sablon. “Usaha saya terus berkembang, pesanan terus meningkat hingga sering kewalahan melayani pesanan,” kata Sodik, ditemui di rumahnya, di Dusun Drojogan, Desa Sidomulyo Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Rabu (6/10/2021).

Di saat itu, beberapa tetangganya yang belum bekerja, sering singgah ke rumah Sodik. Beberapa di antaranya tertarik belajar sablon. Melihat minat mereka, Sodik pun kemudian mengajak mereka untuk belajar menyablon kaus. Bahkan, Sodik kemudian mengarahkan mereka untuk membuka usaha sablon kaus sendiri.

Tujuan Sodik adalah agar saat pesanan kaus yang masuk ke usahanya membludak dan ia tak mampu memenuhinya, ia bisa merekomendasikan pada para pemuda di kawasan tersebut. Niat itu pun disambut baik. Para pemuda yang di lingkungan dusun tersebut mulai belajar usaha sablon kaus.

“Mereka yang sekiranya sudah mampu untuk bergerak sendiri, kemudian membuka usaha sendiri. Kini, sudah ada lebih dari 30 usaha sablon kaus di Dusun Drojogan ini,” jelas pemilik usaha sablon FaRa Kamka ini.

Usaha mereka masih berskala rumahan, dengan omzet kisaran puluhan juta per bulan. Sebagian besar pengusaha kaus tersebut melakukan usaha memberdayakan anggota keluarganya, seperti suami, istri dan adiknya. Namun, ada pula yang merekrut beberapa karyawan seperti penjahit, tukang potong dan tukang sablonnya.

Meski ada banyak usaha yang sama, Sodik menuturkan tidak ada persaingan dalam mereka menjalankan usaha. Sebaliknya, ia menjelaskan bahwa dengan adanya sentra usaha sablon kaus ini, mereka bisa bersinergi dalam memenuhi pesanan dan mengembangkan usaha.

“Kalau ada yang mendapat pesanan yang tidak mampu memenuhi, maka akan bekerjasama dengan pengusaha lain. Bahkan kalau ada salah satu yang kekurangan bahan saat memproduksi, bisa menghubungi lewat grup wa, siapa yang punya, jadi kekurangan bahan bisa dicukupi dengan cepat. Atau kalau ada yang mau belanja bahan, yang lain bisa menitip,” jelasnya.

Adapun terkait harga, di wilayah tersebut ada standar harga sehingga konsumen tidak perlu khawatir kemahalan. Ia mencontohkan harga kaus hyget Rp 20.000, kaus seragam sekolah mulai Rp 50.000 per stel, kaus katun berkisar Rp 70.000, kaus polo Rp 85.000, kaus printing Rp150.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

SDI Tingkatkan Kualias Santri di Industri Digital Kreatif
Warga Sewon Utara Dilatih Mengolah hingga Memasarkan Hasil UMKM
Penghargaan untuk Mitra Jadi Harapan Pengembangan Usaha ke Taraf Internasional
Potensi Wirausaha, Siapkan Jiwa Entrepreneurship Sejak Dini

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Pertamina Tegaskan Tak Ada Ketergantungan BBM Indonesia dari Timur Tengah
  2. Jadwal Bioskop XXI Hari Ini (20/4/2024): Banyak Film Keren Tayang di Weekend
  3. Jadwal Samsat Keliling Sragen Sabtu 20 April 2024
  4. Jadwal Samsat Keliling Karanganyar Hari Ini Sabtu 20 April 2024

Berita Terbaru Lainnya

Lowongan Kerja: Kementerian PUPR Akan Buka 6.300 Formasi CPNS dan 19.900 PPPK, Ini Rinciannya
KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Gus Muhdlor Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai
Pelajar SMA Negeri 1 Cisaat Sukabumi Meninggal saat Seleksi Paskibra
TNI Tembak 2 Anggota OPM di Nduga, Sita Pistol hingga Anak Panah di Tempat Persembunyian
Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
Detik-detik Pasutri Terseret Banjir Lahar Hujan Semeru, Jembatan Ambrol saat Dilintasi
Pemerintah dan DPR Didesak Segera Mengesahkan RUU Perampasan Aset
Arab Saudi Rilis Aturan Baru Visa Umrah 2024, Simak Informasi Lengkapnya
Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
Ketua KPU Hasyim Asy'ari Kembali Dilaporkan Terkait dengan Kasus Asusila