News

Haiti Berkecamuk, FBI Turun Mencari Penculik Belasan Misionaris

Penulis: John Andhi Oktaveri
Tanggal: 19 Oktober 2021 - 09:27 WIB
Para tersangka dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise, yang ditembak mati Rabu (7/7/2021) pagi di rumahnya, ditunjukkan kepada media di Port-au-Prince, Haiti, Kamis (8/7/2021). - Antara/Reuters\\r\\n

Harianjogja.com, JAKARTA--Jalan-jalan ibu kota Haiti, Port-au-Prince sepi akibat aksi pemogokan umum untuk memprotes ketidakamanan yang memburuk dan kekerasan geng setelah penculikan sekelompok misionaris Kristen.

“Penduduk tidak tahan lagi,” kata Holin Alexis, seorang pengemudi ojek yang bergabung dalam pemogokan seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (19/10/2021).

Barikade ban yang terbakar terlihat menutup beberapa jalan di ibu kota dan kota-kota lainnya, sedangkan beberapa orang melemparkan batu ke arah mobil yang tengah melintas.

Sementara itu, Badan Intelijen Federal AS (FBI) bekerja dengan para diplomat Departemen Luar Negeri turun untuk menemukan dan membebaskan para misionaris di negara termiskin di belahan barat Amerika tersebut. Negara itu mengalami krisis sejak pembunuhan perdana menteri pada bulan Juli.

"Presiden telah diberi pengarahan dan menerima pembaruan rutin tentang apa yang dilakukan Departemen Luar Negeri dan FBI untuk membawa orang-orang ini pulang dengan selamat," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kemarin.

"FBI adalah bagian dari upaya pemerintah AS yang terkoordinasi untuk melibatkan warga AS untuk keselamatan," kata Psaki. Akan tetapi dia menolak memberikan rincian tambahan karena "pertimbangan operasional".

Sebuah geng Haiti yang terkenal karena penculikan dan pembunuhan sadis dituduh oleh polisi Port-au-Prince menculik misionaris AS, termasuk 12 orang dewasa dan lima anak-anak. Penculikan itu merupakan penculikan terbesar yang dilaporkan dari jenisnya dalam beberapa tahun terakhir.

Kelompok itu menculik anggota Christian Aid Ministries yang berbasis di Ohio yang terdiri dari 16 warga negara AS dan satu warga negara Kanada. Mereka berada di dalam bus setelah mengunjungi panti asuhan ketika mereka diculik, kata kelompok itu.

“Kami memasuki hari ketiga sejak tujuh belas pekerja kami diculik oleh geng di Haiti,” menurut pernyataan Christian Aid Ministries dalam sebuah pernyataan.

“Otoritas sipil di Haiti dan Amerika Serikat mengetahui apa yang telah terjadi dan menawarkan bantuan,” kata kelompok itu, yang didirikan dan didukung oleh kelompok gereja Amish dan Mennonite.

Haiti mengalami peningkatan tajam kasus penculikan setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada bulan Juli saat geng-geng bersenjata memanfaatkan ketidakamanan, kekurangan pangan, dan krisis politik pemerintah.

Geng Mawozo 400 menguasai daerah Croix-des-Bouquets yang mencakup Ganthier, tempat penculikan terjadi.

Pusat Analisis dan Penelitian Hak Asasi Manusia (PAPH) di Port-au-Prince telah menghitung peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kasus penculikan di Haiti, dengan lebih dari 600 dalam tiga bulan pertama tahun 2021. Angka itu naik dari 231 pada periode yang sama tahun 2020.

“Polisi telah terbukti tidak mampu menghadapi geng-geng, yang telah menjadi lebih terorganisir dan yang menguasai lebih banyak wilayah,” kata direktur PAPH, Gedeon Jean.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Berita Terkait

500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
Tanggapan Sultan Soal Konflik Warung Madura di Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  2. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  3. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

Bapanas Sebut Kopdes Merah Putih Efisienkan Distribusi Pangan
Mayjen Ahmad Rizal Jadi Dirut Bulog, Mabes TNI: Pengajuan Pensiun Dini Sedang Diurus
Sri Mulyani dan Wamen BMUN Bahas Strategi Pembiayaan Kopdes Merah Putih
Israel Serang Lebanon, Tiga Orang Tewas dan 13 Luka-luka
Tegas! Menhub Pastikan Kebijakan Zero ODOL Berlanjut, Lebih Cepat Lebih Baik
Kapnedam Cendrawasih: Empat Anggota KKB di Sinak Ikrar Setia NKRI
Sidang Kasus Perundungan Dokter Aulia Risma, Dekan FK Undip Mengaku Tak Ada Iuran di PPDS
Wakil Direktur Utama BRI Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Mesin EDC Bank
Tahun Depan Seluruh Perangkat Desa Wajib Tes Urine
2.300 Orang Tewas Akibat Gelombang Panas Melanda 12 Kota di Eropa