News

Bandara Kualanamu Dijual, Ini Profil Investor Asingnya

Penulis: Rio Sandy Pradana
Tanggal: 27 November 2021 - 10:27 WIB
Bandara Kualanamu - Dok. Instagram AP II Kualanamu

Harianjogja.com, JAKARTA - Bandara Kualanamu menjadi polemik di media sosial karena disebut dijual seusai mendapatkan investor dari pihak asing.

PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II mengumumkan GMR Airports Consortium telah terpilih sebagai mitra strategis untuk mengembangkan Bandara Kualanamu. 

Pengelolaan dan pengembangan bandara berkode KNO ini dilakukan dengan skema kemitraan strategis berjangka waktu 25 tahun dengan nilai kerja sama sekitar US$6 miliar termasuk investasi dari mitra strategis sedikitnya Rp15 triliun.

Siapakah GMR Airports Consortium tersebut? 

GMR Airports merupakan strategic investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis. Mereka adalah salah satu jaringan operator bandara yang melayani penumpang terbanyak di dunia.

Berdasarkan laman resmi GMR Groups, kemitraan kedua perusahaan tersebut bertujuan untuk menciptakan aliansi bandara terbesar dan paling bertanggung jawab secara global.

Fokus utamanya adalah pada penetapan standar industri tertinggi dalam hal keberlanjutan, pengalaman penumpang, operasi, teknologi informasi/inovasi, layanan & penawaran bandara, desain, teknik, dan manajemen proyek.

Beberapa bandara yang telah dikelola oleh GMR Airport antara lain New Delhi’s Indira Gandhi International Airport yang berhasil meraih Best Airport in India and Central Asia dari Skytrax 2019-2021.

Lalu Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina, serta tengah mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, dan Crete International Airport di Yunani.

Chairman of GMR Group’s Energy and International Airport Vertical Srinivas Bommidala menjelaskan latar belakang masuknya GMR Airports dalam proyek Bandara Kualanamu karena melihat potensi penerbangan Indonesia yang yang tumbuh cepat dan terbesar di Asean.

"Kami akan mentransformasikan bandara menjadi internasional hub di wilayah Barat Indonesia," kata Srinivas dalam siaran pers, Rabu (24/11/2021).

GMR juga memberikan apresiasi atas proses yang dilakukan dengan profesional, transparan serta negosiasi yang berlandaskan mutual benefits bagi AP II dan investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Berita Terkait

Bandara IKN Siap Layani Penerbangan Komersial Tahun Ini
Penumpang Bandara Adisutjipto Tembus 118.971 hingga November 2025
DPR Desak Polri Investigasi Bandara IMIP Morowali
Polemik Bandara IMIP Morowali, Begini Respons Kemenhub

Video Terbaru

Berita Lainnya

Berita Terbaru Lainnya

Real Madrid Berduka atas Wafatnya Pelatih Valencia di Indonesia
Tim SAR Evakuasi Ibu dan Balita Terjebak Banjir di Banjar
Laode Syarif Nilai Kasus Aswad Sulaiman Tak Layak SP3
Trump: Tak Ada Akhir Perang Ukraina Tanpa Persetujuan AS
Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Agam, Warga Berhamburan
Pelatih Valencia Tewas di Labuan Bajo, Kapal Wisata Tenggelam
Museum Marsinah Jadi Sarana Edukasi Nilai Perjuangan Buruh
KPI Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Aceh Tamiang
DK PBB Gelar Sidang Darurat soal Israel Akui Somaliland
Gempa M4,7 Guncang Pasaman, BMKG Pastikan Tak Tsunami