News

WHO Terbitkan Rekomendasi untuk Mengurangi Penularan Varian Omicron

Penulis: Newswire
Tanggal: 30 November 2021 - 16:37 WIB
Lambang WHO di pintu utama kantor pusatnya di Jenewa, Swiss - Bloomberg/Stefan Wermuth

Harianjogja.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi sejumlah rekomendasi untuk individu dan negara guna mencegah penularan Virus Corona varian Omricon yang menyebar di sejumlah negara.

Dikutip dari laman resmi WHO, Selasa (30/11/2021), mengatakan disiplin protokol kesehatan adalah langkah mudah, namun efektif mencegah penularan Omicron.

Langkah paling efektif yang dapat dilakukan individu untuk mengurangi penyebaran virus adalah:

1. Menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain

2. Memakai masker yang pas

3. Membuka jendela untuk meningkatkan ventilasi

4. Menghindari ruang yang berventilasi buruk atau ramai

5. Menjaga tangan tetap bersih

6. Batuk atau bersin ke siku atau tisu yang tertekuk

7. Vaksinasi

Oleh karena, Omicron telah ditetapkan sebagai variant of concern, ada beberapa tindakan yang direkomendasikan WHO untuk dilakukan oleh negara-negara, yakni:

Pertama, meningkatkan pengawasan dan pengurutan kasus.

Kedua, berbagi urutan genom pada database yang tersedia untuk umum seperti GISAID

Ketiga, melaporkan kasus atau klaster awal ke WHO.

Keempat, melakukan penyelidikan lapangan dan penilaian laboratorium untuk lebih memahami jika Omicron memiliki karakteristik penularan atau penyakit yang berbeda, atau berdampak pada efektivitas vaksin, terapi, diagnostik, atau kesehatan masyarakat dan tindakan sosial.

"Negara-negara harus terus menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang efektif untuk mengurangi sirkulasi Covid-19 secara keseluruhan, menggunakan analisis risiko dan pendekatan berbasis sains," kata WHO.

"Mereka harus meningkatkan beberapa kesehatan masyarakat dan kapasitas medis untuk mengelola peningkatan kasus. WHO memberikan dukungan dan panduan kepada negara-negara untuk kesiapan dan tanggapan," imbuhnya.

Selain itu, WHO mengatakan sangat penting bahwa ketidakadilan dalam akses terhadap vaksin Covid-19 segera diatasi untuk memastikan bahwa kelompok rentan di mana-mana, termasuk petugas kesehatan dan orangtu, menerima dosis pertama dan kedua, di samping akses yang adil terhadap pengobatan dan diagnostik.

WHO memastikan akan terus memberikan pembaruan saat lebih banyak informasi tersedia, termasuk setelah pertemuan Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Evolusi Virus (TAG-VE).

Selain itu, informasi akan tersedia di platform media digital dan sosial WHO. Saat ini, WHO sedang berkoordinasi dengan sejumlah peneliti di seluruh dunia untuk lebih memahami Omicron.

Studi saat ini sedang berlangsung termasuk penilaian penularan, tingkat keparahan infeksi (termasuk gejala), kinerja vaksin dan tes diagnostik, dan efektivitas pengobatan.

WHO mendorong negara-negara untuk berkontribusi dalam pengumpulan dan berbagi data pasien rawat inap melalui Platform Data Klinis WHO Covid-19 untuk menggambarkan karakteristik klinis dan hasil pasien dengan cepat.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Berita Terkait

Covid-9 Mulai Merebak, Dokter Paru: Perlu Ada Kejelasan Vaksinasi
Kasus Covid-19 Muncul Lagi! Kemenkes Siapkan Fasyankes Antisipasi Lonjakan

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  2. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  3. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

KPK Akan Segera Umumkan Penetapan Tersangka Korupsi CSR Bank Indonesia
Presiden Prabowo Suarakan Sikap dan Posisi Indonesia di KTT BRICS
Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
LaNyalla Bicara Soal 66 Tahun Dekrit Presiden