News

Ini Tren Dunia Kerja pada 2022

Penulis: Jessica Gabriela Soehandoko
Tanggal: 07 Desember 2021 - 00:37 WIB
Bursa kerja - Antara

Harianjogja.com, JAKARTA - Tahun ini menjadi tahun kebangkitan dan pemulihan dari pandemi Covid-19. Kini, terdapat peningkatan dalam adopsi teknologi baru dan alat yang canggih untuk kerja jarak jauh.

Sebagaimana dilansir dari Entrepreneur, 2022 akan menjadi tahun pertumbuhan. Pandemi global telah membuat organisasi di seluruh dunia menyadari pentingnya digitalisasi dan penerapan teknologi modern untuk menyelesaikan pekerjaan.

Lantas, apa saja tren di dunia kerja untuk di tahun 2022 mendatang? Berikut daftarnya.

1. Bekerja secara hybrid

Bekerja jarak jauh menjadi cara berbisnis. Penggunaan platform kolaboratif seperti Zoom, Slack, Microsoft Teams, dan lainnya memungkinkan organisasi berfungsi secara virtual saat karyawan bekerja dari kenyamanan dan keamanan di rumah mereka.

Beberapa karyawan mungkin memilih untuk bekerja di kantor selama beberapa hari dan kemudian bekerja dari jarak jauh di hari lain. Hal ini juga dimungkinkan untuk dijalankan, untuk menjaga keseimbangan kehidupan kerja yang sehat.

2. Masuknya generasi Z

Para profesional Gen-Z yang lebih muda siap memasuki dunia korporat. Selain itu, generasi muda juga memiliki pendekatan yang unik dan perspektif yang segar terhadap pekerjaan. Mereka tidak mau bekerja secara tradisional dan tumbuh dengan teknologi.

Hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk memberikan lingkungan yang kondusif bagi generasi baru, yang memiliki paham pada teknologi dengan ide dan semangat. Generasi Z juga lebih menyukai budaya kerja yang fleksibel.

Jika generasi ini dilengkapi dengan lingkungan yang sesuai, maka mereka dapat membantu organisasi atau perusahaan, dalam menyesuaikan diri dengan tren terbaru di pasar

3. Komunikasi yang terpusat

Munculnya kerja secara hybrid, meningkatkan kebutuhan dalam komunikasi secara terpusat. Ketika Anda memiliki beberapa karyawan yang bekerja di tempat dan yang lainnya bekerja dari jarak jauh, Anda harus memastikan semua orang berada di kemajuan yang sama.

Platform kolaboratif seperti Skype, Zoom, Google Meets, Slack, Microsoft Teams, dan lainnya memungkinkan para profesional untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan rekan mereka secara real-time.

Dari obrolan grup dan panggilan video hingga berbagi dokumen penting, platform kolaboratif memungkinkan Anda memusatkan komunikasi dalam suatu organisasi.

4. Fokus dalam keseimbangan kehidupan kerja

Bekerja dari jarak jauh memungkinkan mereka untuk menjaga keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik. Hal ini mencegah karyawan menghabiskan waktu berjam-jam bekerja di kantor dan jauh dari keluarga mereka.

Selain itu, pandemi membuat karyawan mulai lebih fokus untuk menikmati keseimbangan kehidupan kerja yang ideal tanpa mengorbankan salah satu dari dua aspek kehidupan mereka.

5. Lebih fokus pada kesejahteraan mental karyawan

Pandemi telah menjadi masa sulit bagi para profesional di seluruh dunia. Beberapa karyawan yang terampil dan berdedikasi kehilangan pekerjaan karena organisasi merasa sulit untuk mempertahankan diri selama pandemi.

Selain itu, bekerja jarak jauh juga membuat diri mereka lelah dengan memperpanjang jam kerja mereka dan menjadi kelelahan. Keadaan dan hal-hal lainnya secara signifikan mempengaruhi kesejahteraan mental karyawan.

Sekarang setelah karyawan kembali bekerja, organisasi atau perusahaan berfokus untuk menyediakan lingkungan kerja yang merangsang dan mendorong karyawan. Inisiatif tersebut telah membuat perusahaan atau korporasi menyadari pentingnya kesehatan mental dan meningkatkan keterlibatan karyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Berita Terkait

Danais Rp2,7 Miliar Dikucurkan untuk Program Padat Karya di Bantul
Program Padat Karya, Pemkab Bantul Sediakan Bantuan Keuangan Khusus Rp32 Miliar
Aturan Diumumkan Sore Ini, Buruh Tuntut THR Dibayar Penuh
PNS Pria Bakal Punya Hak Cuti Khusus Saat Istrinya Melahirkan

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Tangis Kecil Erick Thohir Iringi Sukses Timnas U23 ke Semifinal Piala Asia U-23
  2. Kasus DBD di Pacitan Melonjak Tinggi pada April Ini, Angkanya Capai 107
  3. Jatuh lalu Tertabrak Truk, Pengendara Motor Meninggal di Selogiri Wonogiri
  4. RM BTS akan Rilis Album Solo Kedua pada Mei 2024

Berita Terbaru Lainnya

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0
Tak Terima Ditegur, Dua WNA Amerika Ini Diduga Aniaya Pecalang di Bali
Baru Syuting Reality Show, 31 Artis dan Kru Asal Korsel Ini Justru Diperiksa Imigrasi Bali
Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Mobil Mewah Harvey Moeis Disita Kejagung, Kali Ini Ferrari dan Mercy
KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus