News

Jaga Pemulihan Ekonomi, Ekonom Ungkap Strategi Jinakkan Omicron

Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Tanggal: 07 Desember 2021 - 12:57 WIB
Suasana gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Harianjogja.com, JAKARTA — Ekonom Center of Reform on Economics atau Core Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai bahwa upaya pencegahan penyebaran varian omicron Covid-19 harus berjalan cepat dan serius, agar dampaknya tidak merembet ke perekonomian.

Menurutnya, Indonesia perlu mewaspadai temuan varian omicron di sejumlah negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailland. Pemerintah perlu menjaga agar tidak ada transmisi varian virus itu ke dalam negeri.

Menurut Yusuf, upaya pencegahan penyebaran omicron menjadi sangat penting di tengah tren pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan sejumlah langkah pencegahan dengan cepat dan optimal.

"Saat ini, proses memperketat border terutama internasional merupakan kebijakan esensial yang perlu dilakukan, mengingat saat ini varian baru ini sudah menyebar, bahkan Singapura sudah melaporkan kasus baru dari Covid-19, jadi memang sudah semakin dekat dengan Indonesia," ujar Yusuf kepada Bisnis, Senin (6/12/2021).

Setelah itu, pemerintah harus meningkatkan kemampuan pengetesan di dalam negeri. Pengetesan bukan hanya kepada masyarakat luas, tetapi juga secara spesifik menyasar pendatang-pendatang dari luar negeri, khususnya dari negara yang memiliki konfirmasi kasus omicron.

"Sementara dari dalam negeri, proses mendorong PPKM pada akhir tahun merupakan langkah yang baik tentu kebijakan ini yang kemudian perlu diawasi," ujarnya.

Pada hari ini, Senin (6/12/2021) pemerintah menyatakan bahwa temuan varian baru itu sudah ada di 45 negara, termasuk sejumlah negara tetangga di Asia Tenggara.

Menurut Yusuf, berkaca dari catatan di Afrika Selatan, lonjakan kasus Covid-19 saat ini sangat curam. Hal tersebut mengindikasikan bahwa varian omicorn berpotensi mirip dengan varian delta dalam konteks penularan yang lebih cepat, meskipun terdapat potensi risiko kematian yang lebih rendah.

Meskipun begitu, perlu diingat bahwa perkembangan penelitian mengenai omicron sangat dinamis dan dampaknya terhadap suatu negara dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk kesiapan rumah sakit. Menurutnya, jika virus itu menyebar di Indonesia maka akan memengaruhi perekonomian.

"Tentu jika ini terjadi di dalam negeri akan berdampak pada proses pemulihan, belajar dari kasus delta yang dialami Indonesia pada Juli silam," ujar Yusuf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Berita Terkait

Ekonom Indef Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen di 2026
Enam KEK Baru Menunggu Restu Presiden Prabowo
Polisi Gagalkan Penarikan Paksa Mobil oleh Debt Collector
Ekonom Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 2026 Maksimal di 5,3 Persen

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Polisi Tangkap Debt Collector Aniaya Pengendara di Depok
Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Kota Sabang Malam Hari Ini
Rencana Disneyland di Thailand Dikaji, Pariwisata Keluarga Disasar
Face Recognition Gate Dipakai 3 Juta Penumpang Kereta di Jakarta
Hadapi Libur Nataru, Tol Semarang-Solo Siap Operasi
Banjir Rendam 22 Desa di Cirebon, 6.530 Warga Terdampak
Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
KPK Telusuri Dugaan Aliran Dana ke Bupati Pati
Polda Metro Ungkap Pemicu Dua Debt Collector Tewas di Kalibata