News

Viral Joki Vaksin Covid Disuntik 16 Kali, Ini Efek Vaksinasi Berulang pada Tubuh

Penulis: Ni Luh Anggela
Tanggal: 24 Desember 2021 - 09:47 WIB
Uji kandidat vaksin Covid-19. - Jhonson & Jhonson

Harianjogja.com, JAKARTA - Baru-baru ini seorang pria warga Pinrang, Sulwaesi Selatan viral, setelah dirinya mengaku disuntik vaksin Covid-19 sampai 16 kali. Dia rupanya joki vaksin. Efek vaksin berulang pada tubuh belum diteliti.

Pria bernama Abdul Rahim ini mengaku, dua suntikan merupakan vaksinasi wajib untuk dirinya sendiri, sementara sisanya untuk orang-orang yang sudah membayarnya. Dia juga mengaku bahwa dirinya mendapatkan dua jenis vaksin yang berbeda, yaitu Sinovac dan Astrazeneca.

Berdasarkan cerita Abdul, dia menyebut nominal dalam rentang Rp100.000 hingga Rp 800.000 untuk satu kali suntik.

Mendapatkan vaksin sebanyak itu, lantas apa efeknya terhadap tubuh?

Dokter spesialis penyakit dalam RA Adaninggar, mengatakan secara imunologi, vaksin booster berapa kalipun tidak berbahaya.

"Karena prinsip booster hanya memicu peningkatan antibodi saja," kata Ning saat dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Rabu (22/12/2021).

Selain mengaku divaksin 16 kali, Abdul juga mengaku bahwa dirinya sudah 3 bulan menjalankan aksinya ini. Padahal, setiap jenis vaksin memiliki jeda waktu yang berbeda untuk penyuntikan dosis kedua. Misalnya pada Sinovac, interval pemberian antar dosis adalah 28 hari, sedangkan Astrazeneca adalah 12 minggu.

Menanggapi hal ini, Ning mengatakan bahwa tidak tahu pasti dampaknya karena tidak pernah ada penelitian dengan interval orang seperti ini.

"Kalau diteliti ya bisa saja, memang enggak ada bahayanya. Tapi karena tidak pernah diteliti, jadi ya enggak tahu," katanya.

Sementara itu, ahli patologi klinis UNS Tonang Dwi Ardyanto dalam akun Facebook mengatakan suntik hingga 16 kali itu baru sebatas pengakuan.

"Kita perlu data lebih valid nggih. Mengingat dalam proses vaksinasi, ada tahapan skrinning data maupun skrinning kondisi pasien. Tentu menjadi pertanyaan bila sampai bisa 16 kali, bahkan katanya pernah 3 kali dalam sehari. Itu dulu yang perlu kita pastikan bila hendak dikomentari," paparnya.

Tapi seandainya benar terjadi, apa dampaknya? Menurutnya, dalam laporan-laporan ilmiah, belum ada yang membahas bagaimana bila terjadi pemberian vaksinasi melebihi dosis. Dari uji klinis, yang dicari adalah dosis optimal. Yaitu dosis yang mampu memicu antibodi, tetapi sekaligus dengan risiko efek samping dan efek simpang yang minimal. Secara teori, dosis yang semakin tinggi, semakin kuat memicu respon antibodi, tapi juga semakin tinggi risiko terjadi efek tidak diinginkan.

Maka dalam uji klinik, sudah didahului oleh uji pra-klinik di hewan. Jika sudah diketahui rentang dosis yang masih aman, baru kemudian diujikan pada manusia. Selanjutnya dalam tahap uji klinik 1, diuji dulu hasil dari hewan tadi, untuk mencari dosis yang optimal dari dasar uji pada hewan (dan tentu saja pengetahuan sebelumnya tentang obat dan vaksin sejenis).

"Sisi yang penting dalam hal penyelenggaran vaksinasi, proses skrinning harus dijalankan benar-benar agar risiko terjadi duplikasi menjadi minimal. Sisi masyarakat, apapun yang namanya obat, menjadi berisiko bila berlebihan. Sudah ada takarannya, sudah diuji klinik, mari dijalani dengan baik," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Berita Terkait

Pro Kontra Vaksin TBC Bill Gates Mulai Diuji Klinis, Begini Kata Ahli Epidemiologi UGM
Herpes Zoster Bisa Dicegah dengan Vaksinasi Sejak Dini
BPOM Beri Izin Uji Klinis Tahap 3 Vaksin TB M72
Menkes Bantah Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Vaksin TBC oleh Bill Gates

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  2. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  3. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  4. Pilkada untuk Siapa?

Berita Terbaru Lainnya

Presiden Prabowo Diundang untuk Hadiri KTT G7
Arsenal Umumkan Perpanjang Kontrak Gabriel Magalhaes
Gibran: Indonesia Belum Jadi Pemain Utama di Rantai Pasok Produk Halal
Polisi Selidiki Dugaan Pemalakan Ormas ke Sopir Truk
Presiden Prabowo Beli 985 Ekor Sapi, APPSI: Keuntungan Bagi Peternak
Sohibul Iman Tegaskan PKS Akan Layani Seluruh Masyarakat Indonesia Termasuk Non-muslim
PP Muhammadiyah Ingatkan Jemaah Amalkan Nilai Ibadah Haji
Covid-9 Mulai Merebak, Dokter Paru: Perlu Ada Kejelasan Vaksinasi
Petronas Akan Melakukan PHK 10 Persen Karyawan, Ini Alasannya
Menteri Bahlil Bantah Terbitkan Izin Tambang PT GAG di Raja Ampat