News

Ilmuwan: Omicron Sebabkan Dampak Tidak Terlalu Parah daripada Delta

Penulis: Newswire
Tanggal: 04 Januari 2022 - 23:47 WIB
Ilustrasi hasil tes Covid-19 varian Omicron - The Guardian

Harianjogja.com, JAKARTA - Sebuah studi baru mengungkapkan varian SARS-CoV-2 Omicron hanya menyebabkan penyakit Covid-19 yang lebih ringan dibandingkan dengan jenis sebelumnya. Omicron juga menyebabkan lebih sedikit rawat inap dan kematian daripada varian Delta.

Sebuah konsorsium peneliti dari Amerika dan Jepang baru-baru ini merilis sebuah penelitian yang menunjukkan Omicron menyebabkan gejala yang lebih ringan daripada Delta dan strain lainnya karena mempengaruhi paru-paru secara berbeda.

Para ilmuwan seperti dikutip dari Medical Daily, Selasa (4/1/2021), merujuk percobaan pada tikus dan hamster mengatakan, Omicron menyebabkan dampak yang tidak terlalu parah pada saluran pernapasan bagian atas dan bawah.

Mereka menemukan Omicron menghasilkan beban virus yang lebih rendah di hidung, tenggorokan, dan paru-paru, yang mengarah ke viral load dan replikasi yang lebih ringan dan pada akhirnya lebih sedikit kerusakan pada area itu.

Kepala Penasihat Medis Gedung Putih Anthony Fauci mengakui penelitian tersebut dan penelitian lain baru-baru ini.

Sebelumnya, pada pertengahan Desember lalu, sebuah studi dari University of Hong Kong menyampaikan temuan yang hampir serupa. Menurut peneliti, Omicron berkembang biak sepuluh kali lebih lambat di jaringan paru-paru dan 70 kali lebih cepat di saluran udara daripada versi asli SARS-CoV-2.

Kemudian, karena Omicron bereplikasi pada tingkat yang lebih lambat di paru-paru, maka ini dapat menjelaskan tingkat keparahan penyakit yang lebih rendah.

Temuan ini juga memvalidasi pengamatan para ahli medis sebelumnya di Afrika Selatan yang mencatat lebih sedikit rawat inap dan lebih sedikit kematian karena sifat ringan dari Omicron.

Walau begitu, Fauci mendorong semua orang untuk tidak berpuas diri di tengah pandemi karena memiliki lebih banyak kasus dapat menambah beban bagi rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Berita Terkait

Studi Terbaru Ada Virus yang Bisa Membangunkan Sel Kanker Payudara yang Tidak Aktif
Covid-9 Mulai Merebak, Dokter Paru: Perlu Ada Kejelasan Vaksinasi
15 Orang Positif Covid-19 di Jaksel
Covid-19 Merebak Lagi, Ini 7 Imbauan WHO

Video Terbaru

Berita Lainnya

Berita Terbaru Lainnya

Gempa M 4,6 Guncang Agam Sumbar, Dipicu Sesar Aktif
20 Ribu Buruh Gelar Demo KSPI Tuntut Kenaikan UMP Jakarta
Aktivitas Semeru Didominasi Gempa Erupsi, Status Siaga
BMKG: Hujan Ringan Guyur Sebagian Besar Wilayah RI
Waspada Penipuan Siber Berkedok Ucapan Hari Raya dan Hadiah Palsu
Rusia Tegaskan Dukungan Penuh ke China soal Taiwan
Gus Yahya: Persoalan Internal PBNU Sudah Selesai
46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
Pemilih Muda Absen di Pemilu Myanmar Besutan Junta
Crazy Rich China Pilih Pindahkan Jet Pribadi ke Singapura dan Jepang