News

Sejarah Gempa di Banten, Pernah Munculkan Tsunami Hingga 30 Meter

Penulis: Indra Gunawan
Tanggal: 14 Januari 2022 - 22:27 WIB
Rumah warga rusak parah akibat gempa magnitudo 6,7 di Banten pada Jumat, 14 Januari 2022 / Dok. BNPB

Harianjogja.com, JAKARTA - Provinsi Banten diguncang gempa bumi magnitudo 6,6 pada Jumat (14/1) pukul 16.05 WIB. Dalam catatan BMKG, wilayah tersebut sudah beberapa kali diguncang gempa dan tsunami bahkan hingga 30 meter.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan gempa pertama hingga menyebabkan kerusakan di wilayah Banten terjadi pada 4 Mei 1851 di Teluk Betung dan Selat Sunda. Gempa tersebut mengakibatkan tsunami setinggi 1,5 meter.

Gempa berikutnya terjadi pada 9 Januari 1852, saat itu gempa kuat yang terjadi di wilayah tersebut diikuti tsunami kecil.

“Kemudian pada 27 Agustus 1883, terjadi tsunami dahsyat di atas 30 meter akibat erupsi Krakatau,” kata Dwikorita dalam jumpa pers virtual, Jumat (14/1/2022).

BACA JUGA: Aksi Vandalisme di Dinding Benteng Kraton Jogja Dibidik Polisi

Dia juga mengatakan, gempa bumi hingga menyebabkan kerusakan parah pernah terjadi pada 23 Februari 1903 dengan kekuatan magnitude 9,7 yang berpusat di Selat Sunda.

Selain itu, pada 26 Maret 1928 sempat terjadi tsunami kecil yang teramati di Selat Sunda usai gempa.

“22 April 1958 juga terjadi gempa kuat yang diiringi tsunami kecil,” ujarnya.

Lebih lanjut, pada 22 Desember 2018 Selat Sunda dilanda tsunami akibat longsoran anak Gunung Krakatau dan pada 2 Agustus 2019 terjadi gempa magnitude 4,7 yang merusak dan berpotensi tsunami.

Sementara itu, gempa tepatnya terjadi pada pukul 16.05.41 WIB, Jumat (14/1/2022) dengan pusatnya berada di Samudera Indonesia pada kedalaman 10 kilometer. Kekuatannya Magnitudo 6,6 dengan lokasi episentrum berada 52 kilometer barat daya Sumur, Banten. Gempa tersebut telah dipastikan tidak berpotensi tsunami.

Dwikorita menjelaskan berdasarkan hasil analisis BMKG, episenter gempa terletak pada koordinat 7,21 derajat Lintang Selatan-105,05 derajat Bujur Timur, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah barat daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 40 km.

"Gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Dwikorita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Berita Terkait

Gempa Dangkal di Kalsel, BMKG: Tak Ada Kerusakan
Cilacap Diguncang Gempa Magnitudo 4,5, Begini Penjelasan BMKG
BPBD Sarmi Pantau Dampak Gempa Magnitudo 6,6 di Papua
Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Melonguane

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Korsel-AS Hampir Capai Kesepakatan Dagang
Mengenal Deepavali (Festival Cahaya) Dirayakan pada 20 Oktober 2025
Polres Metro Jakpus Kerahkan 1.743 Personel Amankan Demo BEM SI
Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
Heboh Misbakhun Tegur Purbaya, Begini Respons Golkar
Jadi Tersangka, Selebgram Lisa Mariana Dipanggil Polisi Hari Ini
Ruas Tol Jakarta-Cikampek Diperbaiki, Ini Titiknya
Kabur, Polisi Terus Buru Terpidana Mati Kasus Narkotika di Siak Riau
PSEL Disebut Salah Satu Strategi Menciptakan Ketahanan Energi Nasional
Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk WKP Panas Bumi, Ini Alasannya